Pembunuhan Wanita di Purwakarta

Sandiwara Ade Mulyana Sebelum Membunuh Dea Permata di Purwakarta, Pesan Selingkuh Hingga Orang Asing

Pembunuh dirinya ternyata adalah Asisten Rumah Tangganya (ART) sendiri yakni Ade Mulyana (26). Padahal Ade sudah dipercaya untuk menjaga Dea.

Tangkapan layar Youtube Tribunpriangan.com
DEA TEWAS - Siasat licik Ade Mulyana (26) Asisten rumah tangga yang tega bunuh majikannya Dea Permata Karisma (27). 

‎TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta mengejutkan dari kasus pembunuhan  ibu rumah tangga, Dea Permata Karisma (27), di Purwakarta, Jawa Barat.

Pembunuh dirinya ternyata adalah Asisten Rumah Tangganya (ART) sendiri yakni Ade Mulyana (26).

Padahal Ade sudah dipercaya untuk menjaga Dea.

Ade Mulyana ibarat musuh dalam selimut bagi Dea Permata Kharisma dan suaminya, Fery Riyana.

Betapa tidak, Ade Mulyana sudah diminta Fery Riyana untuk menjaga Dea Permata Karisma karena dia pulang kerja selalu malam.

Semua tragedi itu bermula saat Dea Permata Kharisma mendapat teror dan ancaman pembunuhan.

Teror itu terjadi dalam sebulan terakhir.

KESAKSIAN SUAMI KORBAN- Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), tak habis pikir dengan aksi pembunuhan yang dilakukan ART alias pembantunya sendiri, Ade Mulyana (26), beberkan cara pelaku beraksi dan berakting
KESAKSIAN SUAMI KORBAN- Fery Riyana (38) suami Dea Permata Karisma (27), tak habis pikir dengan aksi pembunuhan yang dilakukan ART alias pembantunya sendiri, Ade Mulyana (26), beberkan cara pelaku beraksi dan berakting (YOUTUBE Tribunjabar video)

Fery yang khawatir kemudian meminta Ade Mulyana untuk menemani istrinya di rumah.

‎Tanpa curiga sedikit pun, Fery mempercayakan keselamatan istrinya itu pada pelaku.

‎‎Bahkan, sempat muncul pesan seolah dari seorang wanita yang menuduh Dea berselingkuh dengan pria lain.

Sandiwara Ade Mulyana semakin menjadi-jadi.

Sang pembantu itu bahkan bercerita kalau rumah Dea Permata Kharisma sempat dimasuki orang tak dikenal.

‎"Selain ancama lewat WhatsApp yang diterima istri saya, Ade ini juga bercerita ada orang asing datang ke rumah, terus dikejar sama dia orangnya hilang," kata Fery saat ditemui Tribunjabar.id di rumah duka, Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Kamis (14/8/2025).

"Pernah juga pas ada saya di rumah, dia bilang ada orang mantau rumah, kami kejar bawa golok, tapi pas disamperin hilang atau engga ada."

‎Atas ancaman yang dialami istrinya tersebut, Fery pun berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

‎Saran dari Bhabinkamtibmas sempat disampaikan agar Fery melapor ke Polsek atau Polres, serta memasang kamera pengawas CCTV.

‎Karena kesibukannya, Fery tidak sempat membuat laporan resmi, namun pada 5 Agustus, ia akhirnya memasang CCTV di rumah.

Setelah CCTV terpasang, semua teror berhenti pada Selasa 12 Agustus 2025.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved