Pembunuhan Wanita di Purwakarta
Awal Mula Terungkap ART Bunuh Dea Sang Majikan, Berawal dari Cerita Suami Hingga Jejak Darah
Awal mula terungkap pelaku pembunuh Dea Permata Karisma (27), ternyata asisten rumah tangga (ART).
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
Meski demikian, ia mengatakan bahwa pihak kepolisian masih mendalami motif dari kasus tersebut, sehingga terdua pelaku masih menjalani sejumlah rangkaian pemeriksaan.
Ibu Korban Syok
Sementara, Yuli Ismawati tak menyangka pembunuh putrinya ternyata pembantunya sendiri.
Sosok yang diduga menjadi pembunuh justru adalah orang yang selama ini dianggap keluarga sendiri, Ade Mulyana (26).
Ade sendiri merupakan pembantu atau asisten rumah tangga dari korban yang pertama kali mengaku menemukan Dea tewas bersimbah darah.
Yuli mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui identitas terduga pelaku.
"Engga menyangka sama sekali. Kan ternyata dia itu orang yang selama ini dekat dengan anak saya. Bekerja ikut anak saya," ujar Yuli dengan suara berat saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Rabu (13/8/2025).
Yang membuatnya semakin tidak percaya, Ade Mulyana sempat menunjukkan reaksi emosional yang kuat saat kejadian.
"Pada saat kejadian itu, justru yang paling histeris dia. Seolah-olah dia yang paling kehilangan," ucap Yuli.
Menurut Yuli, selama ini Dea tidak pernah bercerita ada masalah dengan Ade.
Hubungan mereka pun tampak baik-baik saja.
"Engga ada masalah. Mungkin karena dianggap sudah seperti keluarga. Anakku itu orangnya baik, semua orang dianggapnya juga baik," katanya.
Yuli merasa dikhianati. Pasalnya, selama ini keluarga telah banyak membantu kehidupan Ade.
"Orang yang dikasih makan, dikasih penghidupan, rokok, uang, tapi malah menghabisi anak saya," ujarnya.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Sementara itu, keluarga berharap keadilan segera ditegakkan.
"Kan dia bunuh anak saya, nyawa dibayar dengan nyawa, tapi sesuai diproses hukum."
"Jadi sesuai, makanya semua diserahkan kepada kepolisian," ucap Yuli.
Korban 3 Bulan Diteror Hingga Lapor Polisi
Keluarga korban mengungkap bahwa Dea telah lama menerima berbagai bentuk ancaman.
Rafi sang adik mengungkapkan bahwa kakaknya sempat bercerita terkait ancaman yang dilakukan oleh seseorang.
"Ia pernah cerita ke keluarga, soal ancaman lewat WhatsApp," ucapnya.
Sang ayah, Sukarno (65), menyebutkan bahwa rumah Dea pernah dilempari cat dan bahkan pelaku ancaman sempat masuk ke dalam rumah.
"Sempat cerita, rumah tuh dilempari cat, kemudian juga orang yang ngancam itu pernah masuk ke dalam rumah juga,” ujar Sukarno.
Ancaman tak berhenti di situ. Menurut sang ibu, Yuli Ismawati (55), Dea juga menerima pesan bernada pembunuhan melalui aplikasi WhatsApp.
Suami Dea Tak Menyangka ART Bunuh Istri Padahal Orang Kepercayaan, Bongkar Kejanggalan Teror |
![]() |
---|
Gelagat Tak Biasa Ade Mulyana di Hari Dea Tewas di Purwakarta, Suami Curiga Istri Minta Susu |
![]() |
---|
Ini Kata Polisi Disebut Abaikan Laporan Pengancaman Dea Permata Berujung Tewas Dibunuh, Hanya Konsul |
![]() |
---|
Curhat Ibu Dea Permata, Anaknya Tewas Dibunuh ART Sendiri di Purwakarta: Nyawa Dibayar Nyawa |
![]() |
---|
Siasat Licik Ade Mulyana Pura-pura Teriak Dea Tewas Dibunuh, Ternyata Dialah Terduga Pelakunya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.