Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 24-27 Kurikulum Merdeka, Evaluasi Teks "Wayang"

Artikel Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 24-27 Kurikulum Merdeka, Evaluasi Teks "Wayang"

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL/VANDA
ILUSTRASI KUNCI JAWABAN - Kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 24-27 Kurikulum Merdeka. Soal pada buku Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII, Edisi 1 ditulis Maman, Jajang Priatna dan Indrya Mulyaningsih.(KemendikbudRistek 2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 24-27 Kurikulum Merdeka, Evaluasi Teks "Wayang". 

Kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 berikut untuk Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut: Cakap Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII, Edisi 1 ditulis Maman, Jajang Priatna dan Indrya Mulyaningsih.

Buku diterbitkan Penerbit Pusat Perbukuan KemendikbudRistek (2022). (Kunci Jawaban Kelas 12 lainnya simak di sini)

Pada halaman 24 sampai 27 memuat soal Latihan 3 Bagian B Membaca Teks Laporan, Bab  I Menyimak Teks Laporan tentang Ragam Budaya Daerah. 

Selengkapnya soal dan kunci jawaban diolah dari buku teks Bahasa Indonesia Kelas 12 disempurnakan menggunakan aplikasi AI. 

_____________


Latihan 3

Pada kegiatan ini kalian akan membaca teks laporan hasil observasi berjudul “Wayang”. Setelah membaca, kalian akan mengevaluasi format penyajian teks laporan tersebut dengan mengidentifikasi dan mengevaluasi struktur teks tersebut. Setelah itu, kalian dapat menyimpulkan sendiri apakah teks tersebut sudah mengikuti struktur yang benar atau belum.

-----

Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (*Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity*).

Para Wali Songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan boneka.

Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dapat menjadi beraneka jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai lakon pahlasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau ke ujung jari diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terbuat dari: tuding dan copit.

Wayang wong (bahasa Jawa berarti ‘orang’) adalah salah satu jenis wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang golek yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.

Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved