Mata Lokal Desa

Warga OKI Ubah Pelepah Kelapa Sawit Jadi Kerajinan Tirai Bernilai Seni, Diwariskan Turun Temurun

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikenal sebagai salah satu lumbung perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Sumatera Selatan.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Winando Davinchi
TIRAI PELEPAH KELAPA SAWIT - Warga OKI Ubah Pelepah Kelapa Sawit Jadi Kerajinan Tirai Bernilai Seni, Diwariskan Turun Temurun, Minggu (10/8/2025). 

Ditambahkan Sanah, harga jual tirai di pasaran bisa mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per lembar, tergantung kondisi pasar. 

Selisih harga sangat jauh antara upah perajin dan harga jual ini menunjukkan ketidakseimbangan dalam rantai pasok.

"Karena untungnya sedikit, upah kami juga sedikit," imbuhnya.

Meskipun upah minim, para perajin seperti Sanah tetap tekun bekerja. Dalam sehari bisa menyelesaikan 7 hingga 10 lembar tirai.

"Untuk satu lembar tirai, saya butuh sekitar satu jam. Kalau saya mulai menganyam dari pagi sampai sore, bisa dapat 10 lembar sehari," tuturnya.

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pengepul pun tidak selalu harian.

Para perajin harus mengumpulkan tirai dalam jumlah banyak hingga satu truk penuh sebelum pengepul datang untuk mengambil dan membayar upah.

Alhasil, para perajin harus menumpuk hasil karyanya di rumah sambil menunggu bayaran. Proses pembuatan tirai ini dimulai dari bahan baku pelepah sawit yang diiris tipis oleh pemasok.

Pelepah yang sudah diiris kemudian dijemur hingga kering dan digulung.

"Setiap gulungan berisi sekitar 250 irisan pelepah cukup membuat satu lembar tirai. Untuk mendapat bahan baku ini, perajin harus membeli dari para pencari pelepah sawit dengan harga Rp14.000 per gulung," pungkasnya.

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved