Mata Lokal Desa
Warga OKI Ubah Pelepah Kelapa Sawit Jadi Kerajinan Tirai Bernilai Seni, Diwariskan Turun Temurun
Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikenal sebagai salah satu lumbung perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Sumatera Selatan.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Ditambahkan Sanah, harga jual tirai di pasaran bisa mencapai Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per lembar, tergantung kondisi pasar.
Selisih harga sangat jauh antara upah perajin dan harga jual ini menunjukkan ketidakseimbangan dalam rantai pasok.
"Karena untungnya sedikit, upah kami juga sedikit," imbuhnya.
Meskipun upah minim, para perajin seperti Sanah tetap tekun bekerja. Dalam sehari bisa menyelesaikan 7 hingga 10 lembar tirai.
"Untuk satu lembar tirai, saya butuh sekitar satu jam. Kalau saya mulai menganyam dari pagi sampai sore, bisa dapat 10 lembar sehari," tuturnya.
Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pengepul pun tidak selalu harian.
Para perajin harus mengumpulkan tirai dalam jumlah banyak hingga satu truk penuh sebelum pengepul datang untuk mengambil dan membayar upah.
Alhasil, para perajin harus menumpuk hasil karyanya di rumah sambil menunggu bayaran. Proses pembuatan tirai ini dimulai dari bahan baku pelepah sawit yang diiris tipis oleh pemasok.
Pelepah yang sudah diiris kemudian dijemur hingga kering dan digulung.
"Setiap gulungan berisi sekitar 250 irisan pelepah cukup membuat satu lembar tirai. Untuk mendapat bahan baku ini, perajin harus membeli dari para pencari pelepah sawit dengan harga Rp14.000 per gulung," pungkasnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Tradisi Suku Semende Diangkat dalam Film Dokumenter Mother Earth: Tunggu Tubang tak akan Tumbang |
![]() |
---|
Siapkan BBM dan Sopir, Kendaraan Operasional Desa Pangkul Prabumulih Bebas Dipakai Warga |
![]() |
---|
Peluang Menjanjikan, Pemdes Pangkul Prabumulih Tanam Pisang Cavendish di Lahan 3 Hektare Milik Desa |
![]() |
---|
Mengenal Asal Usul Nama Desa Ulak Kerbau di Ogan Ilir, Berawal Dari Sejarah Pengembala di Abad 19 |
![]() |
---|
Pemkab OKI Hidupkan Kembali Malam Tapai, Tradisi Pasar Malamnya Masyarakat Kayuagung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.