TNI Tewas Dianiaya Senior
Kejinya Pelaku Pembunuhan Prada Lucky Diduga Anaiya Jika Tak Hafal Nama Senior, Dansi Intel Terlibat
Prada Lucky Namo (23), prajurit TNI AD sempat mengadukan penyiksaan yang diterimanya dari seniornya kepada sang ibunda, dianiaya jika tak hafal nama
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD sempat mengadukan adanya penyiksaan yang diterimanya dari diduga seniornya kepada sang ibunda.
Epi Seprina, ibunda Prada Lucky mengungkapkan putranya bercerita terkait pemicu perlakuan buruk yang dilakukan seniornya.
Kepada sang ibu, Prada Lucky mengaku tak hanya dirinya yang diduga mendapat penyiksaan, melainkan teman sejawatnya juga turut menjadi korban.
Baca juga: Ini Kata Danki C Yonif Soal Beredar Kronologi & Identitas 20 Terduga Pelaku Penganiayaan Prada Lucky
Prada Lucky mengaku adanya prilaku tak masuk akan yang diminta untuk menghafal nama-nama seniornya.
"Dia hanya bilang kami di sini suruh hafal nama senior. Mugkin itu wajar yah, karena mereka di sana kadang tradisi saya maklumi," kat Epi, dilansir dari Tribunnewsbogor.com.
Kata Lucky, temannya pun pernah menjadi korban pemukulan karena tidak hafal nama senior.
"Teman-teman kalau tidak hafal dipukul. Ya sudah kalau pembinaan, pukul yang tempeleng saya masih terima, tapi ini pukulnya seperti ini, ini bukan pukul, ini pembunuhan yang direncanakan, keji," katanya.
Selain itu Epi juga sempat mendengar pengakuan Lucky soal luka yang dialaminya.
"Bamak juga ikut pukul pakai selang, Dansi Intel juga pukul saya," katanya.
Pada komunikasi terakhirnya, Prada Lucky ternyata sempat video call ibunya mengaku disiksa senior hingga atasannya.
Saat itu Prada Lucky Namo sedang berada di rumah ibu angkatnya usai kabur dari satuannya.
Saat video call dengan ibunya, kondisi Prada Lucky Namo sudah babak belur.
Ia menghembuskan napas terakhir pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 Wita, di ICU RSUD Aeramo.
Menurut cerita Epi Seprina, anaknya itu mendadak tidak bisa dihubungi.
Baca juga: VIDEO Penyesalan Serma Christian Masukkan Prada Lucky Sang Anak jadi TNI usai Tewas Dianiaya Senior
Kemudian HP milik Prada Lucky Namo pun dipegang oleh Komandan Satuan (Dansi), sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan keluarganya.
Setelah berulang kali menghubungi putranya, Epi akhirnya bisa berkomunikasi melalui telepon suara.
Saat itu menurut Epi, suara anaknya sudah berubah.
Di samping Dansi-nya, Prada Lucky mengaku dalam kondisi baik-baik saja.
Namun setelah itu ia tak bisa menghubungi anaknya lagi, bahkan ibu angkatnya juga tidak diizinkan bertemu dengan Prada Lucky Namo.
"Itu saya yang komunikasi pertama, setelah itu saya cuma komunikasi sama mamah angkatnya. Mama angkatnya juga pikiran, dia bilang mama kami ini rindu dengan Lucky, kami di Batalyon tidak bisa bertemu juga, kami lihat dari jauh saja, kami titip obat di penjagaan," kata Epi dikutip dari video yang beredar di media sosial.
Kemudian setelah itu, Epi Mirpey tiba-tiba mendapat video call dari ibu angkat Prada Lucky Namo.
Rupanya saat itu Prada Lucky sedang kabur ke rumah ibu angkatnya itu.
"Jujur dia, datang ke mama angkatnya itu dengan luka di sekujur tubuh semua. Jadi mama angkatnya sempat kompres dia, kasih minyak. Habis itu mama angkatnya telepon video call," jelas Epi lagi.

Melalui video call terakhirnya itu, Lucky menceritakan apa yang ia alami sehingga babak belur.
Lucky pun mengaku dipukuli oleh atasannya.
"Lucky kasih tahu, mama saya dipukul, dicambuk sama Bamak (Batalyon Markas), sama Dasi (Komandan Satuan) Intel. Ngomongnya begitu Lucky sama saya, dia punya badan ancur semua," tutur Epi Mirpey.
"Dia bilang mama tolong, mama," kata Epi menirukan ucapan putranya.
Saat pelarian anaknya itu, kata Epi, Dansi yang kerap berkomunikasi dengannya tiba-tiba menelepon.
"Mereka telepon saya, Lucky harus kembali, kembali ke Batalyon," ucap Epi.
Tak lama setelah itu, kata dia, Prada Lucky Namo pun dijemput kembali oleh satuannya.
Rupanya usai dijemput, almarhum kembali mendapat penyiksaan dari para seniornya.
"Dia masih diobati mama angkatnya, mereka datang jemput lagi. Tuhan itu yang saya menyesal. Mereka jemput, mungkin mereka tambah aniaya lagi di sana. Dia tambah parah," tuturnya.
Kodam Udayana Tindak Tegas
Sementara, Kodam IX/Udayana bakal menindak tegas prajurit yang terbukti terlibat dalam dugaan penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya Prada Lucky Chepril Saputra Namo.
“Kami ingin menegaskan bahwa tidak ada ruang di tubuh TNI AD bagi tindakan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, atau perilaku menyimpang lainnya," kata Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Candra kepada wartawan, Jumat (8/8/2025).
Candra mengatakan, saat ini proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap para personel yang diduga terlibat sedang dilakukan oleh Subdenpom Kupang.
Dalam hal itu, pihaknya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap terduga pelaku.
"Namun jika nanti terbukti bersalah, maka akan ditindak tegas sesuai hukum dan ketentuan yang berlaku di lingkungan militer," tegas Candra.
Baca juga: Sosok 4 Senior Diduga Aniaya Prada Lucky hingga Tewas di NTT, Berpangkat Pratu Kini Diamankan
Ia juga menegaskan, TNI AD tidak mentolerir tindakan kekerasan, penyalahgunaan wewenang, atau perilaku menyimpang lainnya.
"Pimpinan kami telah berkomitmen penuh untuk menegakkan disiplin, serta memastikan bahwa seluruh prajurit menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Prada Lucky meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025), diduga akibat dianiaya beberapa orang seniornya.
Pengakuan Prada Lucky Sebelum Meninggal
Dalam kondisi masih sadar dan keadaan lemah, Prada Lucky diduga sempat mengaku kepada seorang dokter di ruang radiologi bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan oleh sesama prajurit TNI.
Sementara, salah satu warga yang membantu proses pemulasaraan jenazah mengungkapkan adanya luka lebam, luka sayatan, hingga bekas sundutan rokok pada tubuh Prada Lucky, terutama di punggung, lengan, dan kaki.
Kondisi tersebut memperkuat dugaan bahwa Prada Lucky menjadi korban kekerasan fisik di lingkungan kesatuan TNI.
Foto-foto luka pada jenazahnya bahkan telah beredar di kalangan internal.
Setelah dirawat selama 4 hari, Prada Lucky menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025), sekitar pukul 11.23 WITA.
Kini, jenazah Prada Lucky sudah diterbangkan dari Ende menuju Kupang pada Rabu siang.
Setibanya di Kupang sekira pukul 12.45 WITA, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kupang untuk dilakukan proses autopsi guna memastikan penyebab kematiannya.
Rencananya, jenazah Prada Lucky akan disemayamkan di rumah duka yang terletak di samping Rusunawa Asrama TNI AD Kuanino, Kota Kupang.
Informasi tambahan, Prada Lucky lahir pada 2002.
Ia tutup usia pada umur masih muda, yakni 23 tahun.
Kasus kematian Prada Lucky kini resmi ditangani Sub Detasemen Polisi Militer (Sub Denpom) IX/1-1 Ende.
Hal itu disampaikan Komandan Kompi (Danki) dari satuan tempat Prada Lucky bertugas yang diketahui bernama Rahmat saat dikonfirmasi TribunFlores.com, Rabu (6/8/2025) malam melalui telepon selulernya.
"Terkait kasus kematian almarhum ini sementara masih proses penanganan oleh Sub Denpom Ende karena saat ini komandan batalyon tidak ada di tempat jadi saya tidak bisa memberikan statement bagaimana-bagaimana, bukan kapasitas saya tapi sementara prosesnya sudah ditangani Sub Denpom Ende," ujar Rahmat.
Ia juga enggan memberikan penjelasan terkait adanya dugaan penganiayaan hingga menyebabkan Prada Lucky Namo meninggal dunia.
"Kalau terkait benar tidaknya adanya penganiayaan, inikan sementara masih didalami Sub Denpom Ende, jadi belum ada hasilnya jadi saya tidak berani keluarkan statement," tandas Rahmat.
Terpisah, Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto membenarkan bahwa salah satu prajurit di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 meninggal.
“Kalau yang meninggal benar adanya prajurit kita dari Batalion 834, itu yang meninggal,” ujar Agus saat dihubungi, Kamis (7/8/2025).
Meski demikian, Agus belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Sebab, kasus tersebut sedang didalami oleh penyidik polisi militer.
“Kalau memang nanti mengarah ke hal tersebut (dianiaya), tentu nanti akan ada proses selanjutnya,” ujarnya.
Agus menyatakan, pihaknya akan terus mengawal kasus tersebut sampai proses penyelidikan rampung.
"Semuanya sedang berjalan, sama-sama kita akan mengawal, jadi kita belum bisa pastikan bagaimana (kejadin) dan siapa (pelakunya),” tandasnya.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
VIDEO Penyesalan Serma Christian Masukkan Prada Lucky Sang Anak jadi TNI usai Tewas Dianiaya Senior |
![]() |
---|
'Mama Tolong Saya Dicambuk Dansi', Prada Lucky Sempat Video Call Ibu Sebelum Tewas Diduga Dianiaya |
![]() |
---|
Nasib Pelaku Diduga Aniaya Prada Lucky, Kodam Udayana Janji Tindak Tegas TNI yang Terlibat |
![]() |
---|
'Yang Bunuh Anak Saya Sifat PKI, Keji', Jerit Hati Ayah Prada Lucky Anak Tewas Dianiaya Senior |
![]() |
---|
Ini Kata Danki C Yonif Soal Beredar Kronologi & Identitas 20 Terduga Pelaku Penganiayaan Prada Lucky |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.