Trembesi, Pohon Seribu Manfaat yang Kini Menjaga Jalur Trans Sumatera

TRIBUNSUMSEL.COM -- Penanaman pohon trembesi di sepanjang ruas jalan Tol trans Sumatera (JTTS) menjadi langkah strategis dalam upaya mitigasi perubahan iklim. 

Tercatat lebih dari 23 ribu bibit trembesi berhasil menghijaukan ruas tol sepanjang 179KM

Berdasarkan hasil penelitian tahun 2008, trembesi menempati posisi teratas sebagai spesies penyerap karbon paling efektif mampu menyerap hingga 28,5 ton karbon, jauh melebihi pohon lainnya seperti mahoni dan kasia.

Hal tersebut diungkap guru besar Universitas Lampung (UNILA) di acara diskusi bertajuk 23.171 trembesi untuk masa depan hijau: menanam trembesi, menyerap emisi di gelar di hotel Novotel, Kamis kemarin (31/7/2025).

Prof. Rahmat Safe’i mengurai, trembesi memiliki karakteristik pertumbuhan yang cepat dan tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Namun, penanaman harus dilakukan dengan bijak

"Jarak ideal 10–15 meter dari bangunan karena akar trembesi yang agresif," ujarnya.

Dalam 1–3 tahun pertama, Prof Rahmat mengatakan perawatan intensif diperlukan mulai dari pemangkasan dan pengendalian hama.

"Hal ini dilakukan untuk memsatikan kesehatan pohon agar tetap terjaga,"ujarnya.

Tak hanya sekedar jadi penekan emisi karbon, Prof Rahmat menjelaskan beragam kelebihan dari tanaman pohon Trembesi.

"Daun disukai oleh kambing dan hewan ternak, tak hanya itu bijinya juga diyakini memiliki khasiat menyembuhkan kanker, belum batangnya bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan industri," tegasnya.

Oleh karena itu, Prof Rahmat mengatakan penanaman trembesi juga mendukung estetika dan ekologi jalan tol melalui kerja sama antara pemerintah dan perusahaan swasta.

23 Ribu Pohon Trembesi Diserahkan BLDF

Sebelumnya Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Djarum Trees for Life (DTFL).

Sebanyak 23.171 pohon trembesi secara simbolis diserahkan kepada dua pengelola jalan tol Trans Sumatera, yakni PT Bakauheni Terbanggi Besar Toll dan PT Waskita Sriwijaya Toll Road, dalam seremoni yang digelar penuh makna.