Berita Nasional

Bukan Dihentikan, BPJT Sebut Pembangunan Tol Prabumulih-Muara Enim Masih Tunggu Kajian Kelayakan

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Sony Sulaksono Wibowo angkat bicara terkait nasib pembangu

Editor: Moch Krisna
Hutama Karya
TOL PRABUMULIH-MUARA ENIM - Gerbang Tol Prabumulih Beberapa Waktu yang Lalu. Nasib Tol Prabumulih-Muara Enim Kini Tak Jelas, Tak Lagi Masuk Proyek Strategis Nasional 

TRIBUNSUMSEL.COM,LAMPUNG -- Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Sony Sulaksono Wibowo angkat bicara terkait nasib pembangunan jalan tol Prabumulih - Muara Enim.

Sonny mengatakan, pihaknya kini membuka kesempatan kepada badan usaha milik daerah (BUMD) untuk mengambil alih pembangunan jalan tol Prabumulih - Muara Enim tersebut.

"Ga dihentikan, tapi masih menunggu kelayakannya seperti apa," ujarnya saat diwawancarai di sela penyerahan simbolis penanaman 23 ribu pohon Trembesi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) di Lampung, Kamis kemarin (31/7/2025).

Sony mengatakan, penyerahan pembangunan jalan tol ke badan usaha lumrah terjadi di pulau Jawa, seperti di Banten dan Jawa Barat. Di dua daerah tersebut, ada jalan tol yang diberikan pembangunannya pada badan usaha, karena ada kepentingan sendiri.

"Ketika di lihat di belakangnya siapa, rupanya sudah ada (usaha) property, contohnya seperti itu.4," terangnya.

Sony mengatakan, kajian proyek pembangunan Tol Prabumulih - Muara Enim sebenarnya sudah ada, tinggal apakah layak atau tidak. Ia menekankan, pembangunan jalan tol saat ini sudah tak seagresif sebelumnya.

 

TOL BENGKULU PALEMBANG -- Sony Sulaksono Wibowo selaku anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kenentrian PUPR saat hadir serah terima penanaman trembesi dariBakti Lingkungan Djarum Foundtion di Hotel Novotel Lampung, Kamis (31/7/2025).
TOL BENGKULU PALEMBANG -- Sony Sulaksono Wibowo selaku anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kenentrian PUPR saat hadir serah terima penanaman trembesi dariBakti Lingkungan Djarum Foundtion di Hotel Novotel Lampung, Kamis (31/7/2025). (TRIBUNSUMSEL.COM/MOCH KRISNA)

 

Pihaknya menekankan, pembangunan jalan tol saat ini harus melihat arus lalu lintas, apakah tinggi atau tidak.

"Karena kita ingin yang sudah ada, yang sudah kita bangun, dimanfaatkan dulu lah, Kita tidak ingin, kita bangun jalan tol, setelah dioperasikan trafficnya tidak ada," ucapnya.

Selama ini, lanjutnya, jalan tol dibangun secara sektoral. Saat menuju uji kelayakan dan lain-lain, sebelum pembangunan, hal yang mengisinya masih berdasarkan asumsi dan potensi.

Pihaknya berharap pemerintah daerah (Pemda) terkait tak lagi membangun berdasarkan asumsi tersebut. 

Pemda harus sudah memiliki tata kelola atau tata ruang untuk kebermanfaatan tol tersebut secara nyata.

"Nah kita berharap pada saat, misalnya tol Muara Enim sudah direncanakan seperti itu, Pemda mengubah tata ruangnya untuk memanfaatkan Tol yang akan jadi itu, Sehingga nanti begitu tol yang proses pembangunan, Pemda melakukan tata ruangnya, misalnya kawasan industri, akses wisata, begitu tol selesai maka akses lain jadi,"ujarnya

"Begitu tol sudah jadi, maka kawasan pendukungnya juga jadi. Itu yang kita harapkan," jelasnya.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved