Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

Jenderal Bintang 3 Soroti Kejanggalan Kematian Arya Daru, Tak Yakin Tanpa Keterlibatan Orang Lain

Mantan petinggi kepolisian, Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyoroti kejanggalan dibalik kematian Arya Daru.

|
Tangkapan layar Youtube TvOne
KASUS ARYA DARU - Mantan petinggi kepolisian, Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyoroti kejanggalan dibalik kematian Arya Daru. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mantan petinggi kepolisian, Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyoroti kejanggalan dibalik kematian Arya Daru Pangayunan, diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Seperti diketahui hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menyebut bahwa Arya Daru tidak memiliki indikasi adanya keterlibatan orang lain.

Sang diplomat muda disebut meninggal mengakhiri hidup.

Menanggapi hasil penyelidikan polisi soal penyebab Arya Daru tewas, Wakapolri tahun 2013-2014, Komjen Pol (Purn) Oegroseno menyebut ada kejanggalan dalam kematian Arya Daru.

Karenanya, ia pun tidak yakin Arya Daru tewas karena mengakhiri hidupnya sendiri.

DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kiri). Suasana rumah keluarga Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (29/7/2025).
DIPLOMAT MUDA TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kiri). Suasana rumah keluarga Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan, di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (29/7/2025). (Akun Facebook Arya Daru Pangayunan/Tribun Jogja/Neti Istimewa Rukmana)

Jenderal bintang tiga itu curiga dengan kondisi jasad sang diplomat yang terbungkus plastik terlebih dahulu baru dilakban.

"Kondisi korban kan pakai plastik dulu baru dilakban. Kalau bunuh diri, pakai plastik, lakbannya cuma dileher aja, dia masih bisa merasakan udara mau meninggal seperti itu. Kenapa harus dilakban utuh? itu kan pertanyaan. Berarti kan harus dijawab," ungkap Komjen Pol (Purn) Oegroseno dalam wawancara di tv one news, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Jawaban Kakak Ipar Soal Isi Email Diplomat Arya Daru Minta Bantuan Terkait Masalah yang Dihadapi

Dalam analisanya, Oegroseno menyoroti kejanggalan terkait lakban dan plastik.

Katanya, penyidik tidak menjelaskan soal kondisi kepala Arya Daru yang terlilit lakban tersebut.

Padahal dari sana publik bisa tahu apakah plastik dan lakban tersebut dikenakan di kepala Arya Daru setelah ia meninggal atau sebelumnya.

"Tapi kalau dia sudah meninggal, baru dikasih plastik, dilakban, itu masih perlu diadakan penyidikan dan penyelidikan. Kalau dilakban setelah meninggal, mungkin plastik sama lakban enggak bengkak, kan udara keluar. Tapi kalau dia masih hidup, bunuh diri, dia tetap bertahan seperti itu, ini kan pasti sudah bengkak. Jadi yang pertama kali melihat itu apakah masih ada udara sekitar situ atau sudah dilubangi plastik itu?" kata Komjen Pol (Purn) Oegroseno.

Sementara, perihal temuan Puslabfor yakni tidak ada DNA dan sidik jari orang lain selain Arya Daru di TKP, Oegroseno menyaksikannya.

Kata Oegroseno, zaman sekarang pelaku kejahatan sudah banyak akalnya mulai dari memakai sarung tangan hingga penutup kepala guna menutupi jejaknya.

Karenanya ia tetap meyakini ada kejanggalan di balik kematian Arya Daru.

"Ya namanya film juga ada, pelaku kan bisa juga pakai sarung tangan, kalau dibunuh loh ya. Semua sekarang kan bisa dipelajari, kalau kita curiga kan, ada kasus seperti itu, saya pernah menangani seperti itu, 50 persen dibunuh 50 persen bunuh diri, yang ini tim sendiri menangani," imbuh Komjen Pol (Purn) Oegroseno.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved