Diplomat Kemenlu Tewas di Menteng

4 Dasar Polisi Simpulkan Diplomat Arya Daru Tewas Bukan karena Dibunuh hingga Keluarga Tak Percaya

Kesimpulan itu diambil hasil dari penyelidikan dengan melibatkan sejumlah pihak.

Editor: Weni Wahyuny
ig/ddaru_chee/KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
BARANG BUKTI- (kiri) diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan semasa hidup. (kanan) Sejumlah barang bukti dikumpulkan selama proses penyidikan telah dikeluarkan saat Rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025). Polisi mengungkap dasar menyimpulkan Arya Daru tewas bukan karena dibunuh. 

TRIBUNSUMSEL.COM – Bukan dibunuh, polisi menyebut diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan tewas karena akhiri hidup.

Kesimpulan itu diambil hasil dari penyelidikan dengan melibatkan sejumlah pihak.

Apa saja dasar yang memperkuat polisi simpulkan bahwa ADP tewas karena diduga akhiri hidup ?

Berikut penjelasan lengkap berdasarkan hasil forensik, digital, psikologis, dan tanggapan keluarga. 

1. Hasil Forensik: Gangguan Oksigen, Bukan Luka Mematikan 

Dokter forensik dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.F.M. dari RSCM menyatakan bahwa penyebab kematian ADP adalah mati lemas (asfiksia) akibat gangguan pertukaran oksigen di saluran napas atas. 

Hal ini diperkuat dengan temuan: 

  • Luka lecet pada wajah dan leher 
  • Busa dan lendir di batang tenggorok 
  • Paru-paru sembap 
  • Tidak ada penyakit mematikan atau luka berat yang menyebabkan kematian 
  • Tidak ditemukan zat beracun seperti sianida, alkohol, atau narkoba 

Polisi juga menegaskan bahwa tidak ditemukan tanda kekerasan dari orang lain maupun bukti serangan fisik yang mengarah pada tindakan kriminal. 

Baca juga: Kondisi Mental Diplomat Arya Daru Sebelum Tewas Terlilit Lakban, Apsifor Sebut Ada Dinamika Kompleks

2. Sidik Jari ADP Ditemukan pada Lakban 

Salah satu bukti penting yang mendasari simpulan polisi adalah ditemukannya sidik jari ADP sendiri di lakban yang melilit kepalanya. 

Meski belum bisa memastikan apakah lakban itu dipasang sendiri oleh korban, fakta ini memperkuat dugaan tidak ada intervensi fisik dari pihak lain. 

Barang bukti lainnya seperti obat flu, dompet, sarung, dan dua unit ponsel juga tidak menunjukkan unsur kekerasan atau keterlibatan pihak ketiga. 

3. Riwayat Akses Konseling Psikologis 

Dari hasil forensik digital terhadap Samsung Note 9 milik ADP, ditemukan riwayat komunikasi dengan layanan konseling daring pada dua periode: 

  • Tahun 2013: 11 kali komunikasi dengan badan amal pencegahan bunuh diri 
  • Tahun 2021: 9 kali komunikasi dengan konten serupa 

Menurut polisi, isi email menggambarkan niat kuat untuk mengakhiri hidup karena tekanan pribadi yang dihadapi korban. 

Baca juga: Syoknya Pita, Istri Arya Daru setelah Polisi Umumkan Hasil Autopsi Suami Tewas, Kakak: Agak Ngenes

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved