Berita Musi Rawas
Damkar Musi Rawas Bentuk Tim PasTula Untuk Tangani Masalah Ular dan Tawon
Keberadaan tawon dan ular yang membahayakan lingkungan menjadi perhatian bagi pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Musi Rawas.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Keberadaan tawon dan ular yang membahayakan lingkungan menjadi perhatian bagi pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Musi Rawas.
Terlebih, dalam banyak kasus, masyarakat memilih menghubungi petugas damkar untuk melakukan evakuasi atau penanganan hewan-hewan tersebut.
Padahal, tugas pokok damkar selama ini lebih fokus pada pemadaman kebakaran dan penyelamatan yang bersifat darurat, sehingga penanganan keberadaan tawon dan ular belum menjadi bagian dari tugas utama mereka.
Kabid Pemadam Kebakaran Satpol PP-Damkar Musi Rawas, Yanuar Ikbal mengaku, memang banyak laporan masyarakat, soal kebakaran tawon dan ular di lingkungan sekitar.
"Banyak laporan soal ular dan tawon yang masuk ke Damkar," kata Yanuar kepada Sripoku.com, Selasa (29/7/2025).
Baca juga: Pakai Obor Hingga Panjat Pohon, Damkar PALI Evakuasi Sarang Tawon Vespa yang Resahkan Warga PALI
Baca juga: Bermodal Seng dan Karung Bekas, Damkar Musi Rawas Evakuasi Sarang Tawon di Asrama Polisi
Kondisi ini lanjut Yanuar, menimbulkan kebutuhan akan inovasi yang dapat membantu menangani permasalahan tersebut, secara lebih efektif dan spesifik tanpa membebani tugas damkar.
"Nah jadi dengan banyak laporan, mendorong kami menciptakan inovasi. Agar penanganan atau evakuasi ular dan tawon ini maksimal. Karena tupoksi kita ini harusnya ke pendam kebakaran," ungkapnya.
Dikatakan Yanuar, berlatarbelakang itu, kemudian Bidang Damkar Musi Rawas membentuk tim khusus penanganan dan evakuasi ular dan juga tawon.
"Kami sudah bentuk tim atau petugas khusus penanganan dan evakuasi ular dan tawon, namanya PasTula (Pasukan Tawon dan Ular)," ucapnya.
Pasukan ini sambung Yanuar, hadir sebagai solusi untuk mengelola dan menangani kasus keberadaan tawon dan ular secara profesional, cepat, dan aman, dengan melibatkan tim khusus yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
"Dengan hadirnya petugas ini, diharapkan dapat mengurangi risiko gigitan ular atau sengatan tawon, pada saat evakuasi," ucapnya.
Sehingga masih kata Yanuar, ketika laporan soal keberadaan ular dan tawon masuk, maka petugas inilah yang akan turun langsung, sebagai respon yang cepat, terarah, terorganisir dan sesuai SOP.
"Dengan adanya unit khusus yang siaga dan terlatih dalam menangani hewan berbahaya. Hal ini mengurangi kepanikan, spekulasi, dan tindakan masyarakat yang tidak aman dalam menghadapi hewan liar," tutupnya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Lahan Sawah di Mataram Musi Rawas Dialihfungsikan Dengan Cara Ditimbun, Pemkab Langsung Beri Sanksi |
![]() |
---|
15 Mesin Traktor Gratis Dibagikan Bupati Musi Rawas Demi Tingkatkan Hasil Panen Masyarakat |
![]() |
---|
Diminta Bawa ke Pabrik, Pria di Musi Rawas Malah Turunkan 52 Janjang Sawit di Jalan, Kini Diamankan |
![]() |
---|
12 Pasien HIV Kini Tengah Menjalani Pengobatan di RSUD dr. Sobirin Musi Rawas |
![]() |
---|
Takut Diamputasi, Remaja Datangi Damkar Musi Rawas Minta Lepaskan Cincin, Rela Tempuh Jarak 36 Km |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.