Istri TNI Tewas di Deli Serdang

Kelakuan Serma Tengku Dian Pembunuh Istri Tak Utuh Beri Gaji, hanya Beri Jatah Rp100 Ribu Sehari

Pilunya, Serma Tengku Dian hanya memberikan jatah uang Rp100 ribu per hari untuk kebutuhan istri dan empat anaknya akibat kecanduan judi online.

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
FACEBOOK/astri.gustina.5
OKNUM TNI BUNUH ISTRI- Serma Tengku Dian dan sang istri sebelum tewas dibunuh. Serma Dian hanya memberikan jatah uang Rp100 ribu per hari untuk kebutuhan istri dan empat anaknya akibat kecanduan judi online. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Oknum TNI AD di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Serma Tengku Dian Anugerah, dengan keji membunuh istrinya sendiri, Astri Gustina Ayu Yolanda, Rabu (23/7/2025).

Selain melakukan pembunuhan, Serma Tengku Dian membiarkan Astri Gustina Ayu Yolanda, almarhum istrinya pontang-panting mencari nafkah untuk memenuhi kehidupannya.

Ditambah lagi, Astri harus mencukupi kebutuhan keempat anak mereka, lantaran uang sang suami habis akibat kecanduan judi online.

Serma Tengku Dian disebut hanya memberikan jatah uang Rp100 ribu per hari untuk kebutuhan istri dan empat anaknya.

Baca juga: Curhat Pilu Astri Sebelum Tewas Ditikam Serma Tengku Soal Ekonomi, Cari Tambahan Nafkah Keluarga 

Kebenaran itu diungkap oleh kakak kandung almarhum, Astri Novinda di rumah duka, dikutip pada Jumat (25/7/2025).

Sebelum tewas ditikam suami, Astri ternyata sempat mengeluh ke kakak kandungnya soal ekonomi keluarganya usai suami judi online.

Serma Tengku disebut tak pernah memberi uang gajinya utuh kepada istri.

"Kalau ekonomi dia cuma bilang, dia cuma dikasih jatah belanja Rp100 ribu satu hari," ujar Novinda, dilansir Youtube tvOneNews.

"Karena suaminya main judi jadi mungkin uangnya gak cukup jadi dia gak pernah kasih uang utuh gajinya ke bini," imbuhnya.

Demi mencukupi biaya hidup, Astri terpaksa haru banting tulang berjualan makanan hingga online sampai malam.

"Mangkanya dia jualan untuk menutupi kebutuhannya, untuk beli apa yang dia mau mangkanya dia jualan dari siang sampai malam biar bisa anaknya cukup jajan, apa yang mau dibeli dia dapat," kata Astri Novinda 

Dari kesehariannya, almarhum ibu Persit ini  berjualan dimsum, roti bakar hingga burger.

Astri juga sering mengeluh ke sang kakak terkait rumah tangganya dengan Serma Tengku.

Dakui sang kakak, Astri sudah pasrah terkait rumah tangganya dengan suami.

Baca juga: Diperlakukan Baik saat Dibutuhkan, Astri Sindir Soal Keikhlasan Sebelum Dibunuh Serma Tengku Dian

Bahkan korban meminta keluarganya untuk tidak menyruh kembali bersama Serma Tengku.

"Dia selalu ngadu ngeluh 'aku capek, aku bertengkar kak, aku udah gak sanggup aku gak mau pulang lagi, gak usah kalian suruh aku balik sama dia mikirkan anak, gak usah aku udah capek lelah aku gak mau setres gak mau gila', dia cuma cerita itu aja gak terlalu dalam," kata Novinda mengenang curhatan adiknya.

Astri diketahui tewas ditikam suaminya Serma Tengku Dian di rumah mertua di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Deli Serdang, Rabu (23/7/2025).

Pihak Kodam I Bukit Barisan mengungkapkan soal pemicu kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Serma Tengku Dian Anugerah terhadap istrinya, Astri Gustina Yolanda (34), di Jalan Pabrik Gula, Kabupaten Deli Serdang.

Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Asrul Kurniawan mengungkapkan pemicu Serma Tengku Dian menikam sang istri karena ekonomi.

ISTRI TNI DIBUNUH - (kiri) Astri Gustina Ayu Yolanda sempat bagikan story sebelum ditikan Serma Tengku Dian Anugerah. (kanan) Serma Tengku Dian.
ISTRI TNI DIBUNUH - (kiri) Astri Gustina Ayu Yolanda sempat bagikan story sebelum ditikan Serma Tengku Dian Anugerah. (kanan) Serma Tengku Dian. (Tangkapan layar Ig @astrigustinayoland/Tribunmedan.com)

Bahkan keduanya telah pisah rumah sejak dua bulan terakhir.

"Pemicunya ada kesulitan ekonomi keluarga. Mereka juga sudah pisah rumah dua bulan terakhir," kata Asrul kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Kamis (24/7/2025).

Selain itu, Kolonel Asrul Kurniawan, menjelaskan bahwa Serma Dian dan Astri telah menikah sejak tahun 2011. 

Namun, hubungan keduanya mengalami ketidakharmonisan sejak tahun 2013 hingga 2025. 

Saat ini, Serma Dian telah ditahan di Pomdam I Bukit Barisan untuk menjalani proses pemeriksaan, meskipun statusnya belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Ya, penyidik masih mendalami keterangan saksi serta lainnya. Terkait judi online juga belum ada yang kita dapatkan. Nanti informasi lebih lanjut akan disampaikan," ujar Asrul.

Perlu diketahui, Astri ditemukan bersimbah darah di kursi teras rumahnya pada Kamis (24/7/2025) pagi. 

Ia meninggal dunia dalam perjalanan menuju RSU Latersia dengan luka tusuk di sekujur tubuh.

Serma Tengku Dian Jadi Tersangka

Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah resmi ditetapkan sebagai tersangka usai bunuh istrinya Astri Gustina Ayu Yolanda.

Astri diketahui tewas ditikam suaminya Serma Tengku Dian di rumah mertua di Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Deli Serdang, Rabu (23/7/2025).

Kini Serma Tengku Dian resmi jadi tersangka dan ditahan di Pomdam Kodam I Bukit Barisan.

Hal ini diungkap Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Asrul Kurniawan Harahap mengatakan, Serma Tengku Dian Anugerah ditahan di Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) Kodam I Bukit Barisan.

"Sudah tersangka. Sudah diamankan untuk proses lebih lanjut"kata Kolonel Asrul Kurniawan Harahap, Jumat (25/7/2025), dilansir dari Tribunmedan.com.

Sebelumnya, Serma Tengku Dian Anugerah ditangkap tim Polisi Militer di parkiran A Bandara Kualanamu, tepatnya di depan KFC, Bandara International Kualanamu, sekitar pukul 10:45 WIB.

Kronologi Pembunuhan

Sementara, Muhammad Fadhil (42) abang ipar korban menceritakan peristiwa pembunuhan ini berawal dari cekcok yang terjadi di halaman teras rumah mertua Astri.

Pada saat itu Astri hendak menjemput dan mengantar anaknya sekolah. 

Namun tiba-tiba terjadi keributan antara Astri dan Serma TDA. 

Singkatnya Astri pun tewas usai ditusuk suaminya Serma TDA dengan sangkur. 

Pelaku langsung meninggalkan lokasi kejadian. Korban kemudian dibawak ke RSUD Djoelham Binjai.  

"Korban membunuh kakak ipar saya ini menggunakan sangkur dan korban mengalami luka sayat dibagian tangan, lika bacok di bagian kepala dua, hulu hati satu tusukan perut dua tusukan dan pinggang dua tusukan. Ini infonya pelaku sudah ditangkap di Bandara Kualanamu," ujar Fadhil. 

Ada sekitar 9-15 tusukan yang mendarat ditubuh Astri. 

Dikabarkan sebelumnya, nasib naas dialami Astri Gustina Ayu Yolanda (35). Ibu persit ini tewas dibunuh suaminya sendiri yang merupakan oknum TNI berinisial Serma TDA. 

Astri tewas dirumah mertuanya yang berada di Jalan Pasar Besar Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, pada Rabu (23/7/2025) pagi. 

Disaksikan Anak Bungsu

Disisi lain, Astri Novinda menceritakan Serma Tengku Dian menikam sang istri dengan sangkur di depan anak bungsunya yang masih balita.

Astri ditikam dengan 12 tusukan hingga mengalami luka parah.

Kakak kandung korban, Astri Novida tak kuasa menahan tangis menceritakan adiknya tewas dibnuh adik ipar.

Bahkan aksi keji Serma Tengku disaksikan langsung oleh anak bungsunya.

"Saat kejadian anak korban yang dua pergi sekolah, yang nomor tiga masih tidur, yang nomor empat (bungsu) melihat kejadian di depan anak itu 'Mamak ditusuk pakai pisau' katanya," kata Astri Novinda dilansir Youtube tvOneNews, Kamis (24/7/2025).

Lebih lanjut, Novin mengatakan mengetahui kejadian ini dari tetangga.

"Dari tetangga menghubungi adik ipar saya, adik ipar saya menghubungi saya dan saya lah yang ke rumah sakit sampai di sana adik saya udah gak ada meninggal," kata Astri.

Berharap Pelaku Dihukum Berat

Sementara disisi lain, keluarga Astri juga berharap oknum TNI Serma TDA dihukum yang seberat-beratnya karena telah menghabisi nyawa istrinya sendiri. 

Hal ini disampaikan oleh Muhammad Fadhil (42) abang ipar korban saat diwawancarai wartawan di rumah duka yang berad di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara. 

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025). 

Fadhil mengaku sempat diintervensi agar tidak mengautopsi jenazah korban. 

Fadhil mengungkapkan bahwa sosok anggota TNI tersebut berpangkat Mayor.

Ia juga merupakan paman dari pelaku Serma Tengku Dian Anugerah.

Dalam rekaman Tribunmedan.com, oknum personel TNI itu terlihat memberhentikan sesi wawancara yang dilakukan wartawan.  

Fadhil saat itu diwawancarai wartawan di rumah duka yang berad di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara.  

"Dipanggil pak Mardianto," ujar seorang oknum TNI.  

Wartawan sudah menjelaskan jika akan menyelesaikan wawancara terlebih dahulu. 

Tak lama berselang seorang pria berpangkat Mayor berinisial M menggandeng Fadhil menjauh dari wartawan.  

Menurut Fadhil pria yang berpangkat Mayor itu diduga paman Serma TDA. 

"Itu pamannya. Padahal kami sudah memberitahu paman pelaku ini. Udah mau kami laporkan pelaku karena suka main tangan itu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025).  

Meski mendapat tekanan dari oknum TNI, pihak keluarga korban meminta agar kasus pembunuhan ini terus diusut.

"Aku capek diintervensi kayak gini bang, gas aja terus pemberitaannya," ujar Fadhil saat kembali menemui wartawan.  

"Di RSUD Djoelham juga tadi gitu. Saya diintervensi jangan foto dan video lah. Terus dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi. Cuma tadi hanya melakukan autopsi luar," sambungnya. 

 (*)

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved