Berita Viral

Kisah Air Susu Dibalas Air Tuba, 3 Ibu Lansia di Malang Dititipkan Anak ke Panti Jompo

Kisah ini menjadi sorotan tajam, mengingatkan pada peribahasa "air susu dibalas air tuba" – perjuangan seorang ibu merawat, melahirkan, dan

Tangkapan layar TikTok @ ariefcamra
IBU DIKIRIM ANAK K PANTI - Fatimah, seorang ibu yang tak kuasa menahan tangisnya setelah dikirim ke panti jompo Griya Lansia Khusnul Khatimah di Malang, Jawa Timur oleh empat anaknya. 

Fenomena ini menarik perhatian para ahli. Prof. Ari Pradanawati, Sosiolog dan Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro (Undip), menyoroti bahwa budaya di Indonesia cenderung mewajibkan anak merawat orang tua.

Namun, ia mengakui adanya pergeseran di zaman milenial. Prof Ari juga menjelaskan bahwa konotasi negatif terhadap "panti jompo" atau "panti wreda" sebagai "tempat pembuangan" perlu diubah.

Ia menyarankan penggunaan istilah yang lebih positif, seperti "rumah masa tua", di mana fasilitasnya lengkap dan nyaman.

Senada dengan itu, Dr. Unika Prihatsanti, Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Undip, mengungkapkan bahwa orang tua zaman dulu memang memiliki ekspektasi bahwa anak adalah "investasi" yang akan merawat mereka di masa depan.

Namun, ia mengakui bahwa pemahaman ini bersifat dinamis.

"Kita tidak bisa menyalahkan jika seorang anak tidak bisa mendampingi orang tua di masa tua karena anak-anaknya bekerja," ujarnya. Unika juga menyampaikan bahwa pihaknya kini menggunakan istilah "adiyuswa" (usia bijaksana) alih-alih jompo atau lansia, untuk memberikan konotasi yang lebih positif.

Secara psikologis, adiyuswa membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik, kognitif, dan sosial/emosional.

Fase kesepian kerap dihadapi lansia jika kebutuhan emosional tidak terpenuhi, yang terkadang membuat mereka lebih memilih berada di panti jompo karena merasa memiliki banyak teman.

Peran Pemerintah dan Tantangan Kesehatan Lansia

Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020 menunjukkan, penduduk lanjut usia atau lansia mencapai 9,9?ri total penduduk Indonesia, atau sekitar 26,8 juta orang.

Kelompok usia ini rentan terhadap berbagai masalah kesehatan dan menjadi perhatian khusus, terutama dalam kondisi seperti pandemi COVID-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Deputi Bidang Disabilitas dan Lansia Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Ade Rustama, menekankan pentingnya perlindungan kesehatan bagi lansia. Pemerintah, katanya, berupaya agar lansia bisa menua dengan sehat, aktif, dan tetap menjaga kapasitas fisik dan mentalnya.

"Perlu upaya preventif dan juga perlu disiapkan perawatan jangka panjang.

Di antaranya membuat perubahan di lingkungan yang lebih ramah lansia, seperti di lingkungan perumahan, ruang publik, transportasi, sehingga itu bisa diakses dan mendukung lansia dengan berbagai kebutuhannya," ujar Ade.

Upaya ini bertujuan agar lansia dapat menua dengan aman di tempat yang tepat, berkontribusi di komunitasnya, dan menjaga kemandirian.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved