Berita Banyuasin Bangkit

Heboh Beras Premium Oplosan, Wabup Netta Sidak Langsung di Pabrik Penggilingan dan Packing Wilmar

Netta didampingi sejumlah Kepala Dinas dan Inspektorat Banyuasin, langsung mengecek pabrik penggilingan dan packing sejumlah brand beras premium

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Sri Hidayatun
ardiansyah/tribunsumsel.com
Wabup Banyuasin Netta Indian ketika mengecek produk beras premium Sania dan Sovia milik Wilmar, Kamis (17/7/2025). Pengecekan ini, dalam rangka sidak buntut adanya indikasi pengoplosan yang diungkap Bareskrim Mabes Polri. 

TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian SP, melakukan sidak terhadap Wilmar di Desa Perajin Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Banyuasin , Kamis (17/7/2025).

Netta didampingi sejumlah Kepala Dinas dan Inspektorat Banyuasin, langsung mengecek pabrik penggilingan dan packing sejumlah brand beras premiun milik Wilmar. 

Saat dilakukan sidak, Netta sempat mempertanyakan aktivitas dari pabrik beras premium milik Wilmar yang tidak beroperasi. Dari jawaban pihak managemen Wilmar, saat ini pasokan gabah sedang tidak ada sehingga berhenti berproduksi.

"Di Banyuasin perasaan sedang panen, kenapa tidak ambil dari petani Banyuasin apa," tanya Netta.

Namun, jawaban dari managemen Wilmar, bila mereka masih menunggu pasokan gabah dari OKU Timur. 

"Perasaan saya, di Buyung itu pasokan penuh. Terus, mesinnya sampai harus istirahat karena banyaknya pasokan beras," ungkap Netta.

Tak hanya itu saja, Netta juga memilih random beras premium yang sudah ada dalam kemasan untuk dilakukan pengecekan. Beberapa pertanyaan sempat diajukan Netta kepada pihak Wilmar. 

Baca juga: Wabup Netta Sambut Baik Kerjasama Dengan Polsri Dalam Bidang Pertanian

Pertanyaan Netta, berupa seputaran beras premium yang dikeluarkan Wilmar. 

Karena ada sedikir perbedaan beras antara merk Sania dengan Sovia. Padahal, keduanya sama-sama beras premium.

Perbedaan mencolok, menurut Netta ada pada berasnya yang mana beras merk Sania lebih kecil dan terlihat tidak begitu putih, sedangkan beras merk Sovia lebih gemuk dan terlihat lebih putih. 

"Padahal sama-sama premiumkan, seperti ada perbedaan. Kita mengecek disini, biar tahu juga. Apalagi saya inikan emak-emak, harus melihat langsung dan memastikan," jelas Netta.

Tak hanya mengecek beras premium, Netta juga mengecek pabrik pengolahan minyak ada yang di Wilmar. Disini, orang nomor dua di Banyuasin ini melihat sejumlah merk minyak sayur yang diproduksi Wilmar.

Netta juga berpesan kepada Wilmar, untuk merangkul petani yang ada di Banyuasin terutama gabah. Karena, Banyuasin menjadi pemasok terbesar gabah di Sumsel dan nomor tiga se Indonesia.

Selain itu, tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan merugikan konsumen atau masyarakat. 

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved