Seputar Islam

Tulisan Arab Hadist Orang Mukmin yang Paling Sempurna Imannya Adalah yang Paling Baik Akhlaknya

Hadits ini menerangkan bahwa, wujud dari keimanan yang sempurna adalah dilihat dari akhlak mulia seseorang tidak cukup dari ibadah individualnya saja

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
MUKMIN PALING SEMPURNA -- Ilustrasi hadits Rasulullah SAW, Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. 

TRIBUNSUMSEL.COM  — Rasulullah SAW dalam wasiat haditsnya, memberikan sebuah ciri-ciri seperti apa seorang mukmin yang paling sempurna imannya.

Berikut haditsnya, tulisan Arab, latin Arab dan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

  Rasulullah SAW pun bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا

Latin Arab:
“Akmalul mukminina imanan ahsanuhum khuluqan wa khiyaarukum, khiyarukum linisaa-ihim khuluqan,”.

Artinya:

“Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah ia yang memiliki akhlak terbaik. Yang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik akhlaknya kepada pasangannya,” (HR At Tirmidzi).

Hadits ini menerangkan bahwa, wujud dari keimanan yang sempurna adalah dilihat dari akhlak mulia seseorang.

Tidak cukup hanya dilihat dari seberapa kerasnya seseorang itu melaksanakan ibadah ibadah individualnya.

Dalam Alquran dan banyak hadits nabi, betapa penting memiliki akhlak yang baik. 

Karena inti dari ajaran Islam adalah menciptakan manusia-manusia yang akhlak mulia.


Beberapa ayat Al-Qur’an tentang akhlak yakni:

Firman Allah SWT dalam Surat AL Baqarah ayat 83.

لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّـهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

Arab latin:


Lā ta‘budūna illā Allāha wa bil-wālidayni iḥsānan wa żil-qurbā wal-yatāmā wal-masākīna wa qūlū lin-nāsi ḥusnan.

Artinya :

“Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia,” (QS Al-Baqarah: 83).

Hadits Nabi SAW lainnya tentang akhlak:

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ

Abu Darda RA berkata:

“Aku mendengar Nabi SAW berkata, ‘Tak ada yang lebih berat pada timbangan (mizan, pada hari pembalasan) dari pada akhlak yang baik. Sungguh orang yang berakhlak baik akan mencapai derajat orang yang berpuasa dan sholat,” (HR At Tirmidzi).

 

Ibadah ritual yang begitu getol tidak akan ada artinya, bila akhlaknya tidak baik. Itu artinya ibadah-ibadah yang dilakukan hanya sampai pada perbuatan rutinitas dan di bibir saja, tidak “nyangkut” di akhlaknya.

Apa ciri-ciri orang yang baik akhlaknya? 

“Tidak pelit, mau menolong orang lain, tidak korupsi, tidak malas, tidak riya, tidak menyakiti orang lain, inilah orang yang berakhlak.

Selain sebagai orang mukmin, orang yang berakhlak baik sudah pasti takwa. 

Firman Allah Surat Ali Imran ayat 133-134:

Tulisan Arab, latin Arab dan terjemahan, Surat Ali ‘Imran ayat 133 :

 وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

 
 Arab latin:
Wasari'uu ila maghfiroti min robbikum wajannatin 'ardluhassamaa waatuwal ardl uiddat lilmuttaqiina

Artinya:

“Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS Ali Imran 133)

Ayat tersebut kemudian diakhiri dengan kalimat al-Muttaqin yang selanjutnya dijelaskan pada ayat ke 134
yang berbunyi:

Tulisan Arab, latin Arab dan terjemahan Surat Ali Imran Ayat 134:

 
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Arab latin:

Alladzina yunfiquu na fissarra iwadlorro i
wal kaazhimiinal ghaizho wal'afiina 'aninnaasi walllahu yuhibbul muhsinin.

artinya:
(yaitu) orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema‟afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”

Demikian semoga tulisan ini bermanfaat. (lis)

Baca juga: Kumpulan Hadits Keutamaan Memberi Salam dan Menjawabnya Serta Kapan Waktu yang Tepat Memberi Salam 

Baca juga: 3 Hadits Tentang Cara Rasulullah Mengajari Anak Kecil Bagaimana Adab Memberi Salam dan Keutamaannya

Baca juga: Arti Hadits Kullu Mauludin Yuladu Alal Fitrah, Setiap Anak Lahir dalam Keadaan Suci, Peran Orangtua

Baca juga: Hadits Berkata Baik atau Diam Menghormati Tetangga dan Memuliakan Tamu, Man Kana Yuminu Billahi

Baca juga: Hadits Keutamaan Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur, Lafal Ayat Kursi Lengkap Arti dan 10 Manfaatnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved