Kapal Nelayan Sungsang Ditembaki

Penjelasan TNI AL Tembaki Nelayan di Sumsel Hingga 1 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit, Berawal Curiga

TNI Angkatan Laut (AL) buka suara terkait aksi penembakan yang dilakukan terhadap kapal nelayan yang melaut di perairan laut Birik, Banyuasin.

Dokumentasi Warga
TNI TEMBAK NELAYAN -- Tangkap layar video TNI AL menembaki kapal nelayan yang sedang melaut di Perairan Birik, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. TNI AL mengakui tindakan itu dilakukan anggotanya. 

Tim VBSS 1, kata dia, melepaskan tembakan dengan peluru karet 5 butir ke arah KM Aqshal 2.

Namun, kata dia, KM Aqshal 2 yang berawak 5 ABK tetap menambah kecepatan ke arah daratan dengan kondisi satu orang terkena peluru karet. 

"Kemudian, tim VBSS 2 melaksanakan Jarkaplid terhadap kapal terdekat yaitu KM Aqshal dengan melepaskan 15 butir peluru karet," ungkap dia.

KM Aqshal, kata Tunggul, berhasil diamankan dan dikawal merapat ke lambung kanan KRI, dengan kondisi ABK 4 personel di mana 3 ABK terkena peluru karet dan mengalami luka ringan. 

"Saat dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap KM Aqshal, 
ditemukan bekas obat-obatan yang telah terpakai (diduga obat-obatan psikotropika). Selanjutnya, KM Aqshal dikawal menuju Lanal Bangka Belitung untuk proses hukum lebih lanjut," ungkapnya.

Versi Nelayan

Kapten kapal pompong yang mengaku kapalnya ditembaki, Rusdianto, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 13:00 WIB.

Dilansir dari Tribun Sumsel, kejadian berawal ketika Rusdianto bersama delapan orang lainnya menjaring ikan di perairan laut Birik.

Saat itu, Rusdianto satu kapal bersama korban bernama Yogi. Selain itu, ada juga tiga orang lainnya bernama Adi (28), Iyan (20), dan Bayu (20).

Sedangkan di kapal satu lagi terdapat empat orang yakni kapten kapal Ishak, beserta tiga ABK yakni Ipin, Ipal, dan Kandar.

Kemudian, lanjut dia, sebuah kapal melintas berpapasan dan balik arah.

"Kami berangkat dua kapal, satu kapal saya isi lima orang satunya lagi berisi empat orang awak. Pas kami lagi jaring ikan arah mau pulang ada kapal perang lewat berpapasan dari arah Bangka, ternyata dia putar balik," kata Rusdianto saat dijumpai di Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid, Minggu (13/7/2025).

Karena kapal tersebut terlihat putar arah, ia mengingatkan anak buahnya untuk berhati-hati.

"Saya bilang ada kapal patroli, hati-hati ke anak buah saya. Posisi kami di perairan laut Tanjung Birik tapi agak maju lagi," kata dia.

Melihat kapal tersebut mendekat, Rusdianto bersama anak buahnya kemudian menjauh dari kapal tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved