Speedboat Tenggelam di Mentawai

Sosok Isar Taileleu, Anggota DPRD Mentawai Jadi Korban Hilang dalam Insiden Speedboat Tenggelam

Isar Taileleu, anggota DPRD Melawai korban yang dilaporkan hilang dalam insiden speedboat tenggelam di perairan Pagai, Kepulauan Mentawai, Sumbar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Isar Taileleu / Tribunpadang
ANGGOTA DPRD TENGGELAM- (KIRI) Sebuah boat penyeberangan yang mengangkut 18 penumpang dilaporkan terbalik di perairan Selat Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) (KANAN) Isar Taileleu, anggota DPRD Melawai korban yang dilaporkan hilang dalam insiden speedboat tenggelam di perairan Pagai, Kepulauan Mentawai, Sumbar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Salah satu korban yang dilaporkan hilang dalam insiden speedboat tenggelam di perairan Pagai, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (14/7/2025) adalah anggota DPRD.

Adapun, anggota DPRD Mentawai bernama Isar Taileleu dari Fraksi Partai NasDem.

Isar dikenal sebagai sosok politisi senior di Mentawai.

Ia menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk periode 2019–2024. Sebelumnya, ia juga pernah duduk sebagai anggota DPRD Mentawai periode 2014–2019.

Baca juga: Detik-detik Speedboat Rombongan Dinas dan Anggota DPRD Mentawai Tenggelam, 11 Orang Hilang

Secara akademis, Isar Taileleu menempuh pendidikan tinggi di Institut Agama Kristen Jakarta, tempat ia meraih gelar Sarjana pada tahun 2005.

Sebelumnya, ia menamatkan pendidikan menengah di SMU Kanwil Sumbar dari tahun 1997 hingga 2000.

Insiden tragis yang menimpa Isar terjadi saat ia berada dalam sebuah kapal penyeberangan yang berangkat dari Sikakap menuju Tuapejat.

Diketahui speedboat itu membawa rombongan dari dinas pemerintahan, kontraktor, dan satu anggota DPRD.

Total ada 18 penumpang, termasuk operator kapal. 

Hingga kini belum diketahui pasti tujuan keberangkatan rombongan tersebut dari Sikakap ke Tua Pejat.
 
"Benar itu rombongan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kontraktor, satu anggota dewan dan ada dua operator kapal," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Lahmudin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/7/2025).
 
Lahmudin menyebut, dari 18 orang dalam kapal tersebut, tiga di antaranya adalah anak-anak. 

Salah satu penumpang yang ikut dalam rombongan itu adalah anggota DPRD Mentawai bernama

"Ada 3 orang anak-anak di atas kapal itu. Belum ditemukan masih hilang," jelas Lahmudin. 

Sebelumnya diberitakan, speed boat tersebut terbalik di perairan Pagai diduga akibat cuaca buruk saat perjalanan dari Sikakap menuju Tua Pejat.

"Diduga karena terkena badai. Speed boat itu dari Sikakap menuju Tua Pejat," kata Lahmudin.

Baca juga: Kronologi Kapal Nelayan Sungsang Banyuasin Ditembaki, Dikejar Speedboat Karet Saat Menjaring Ikan

Akibat kejadian tersebut, 11 orang penumpang dilaporkan hilang, sementara sisanya selamat setelah berenang ke pulau terdekat.

"Mereka selamat dengan berenang ke pulau terdekat di Mapinang," jelas Lahmudin.

Hingga kini, upaya pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan dari SAR, TNI, Polri, serta Pemerintah Kabupaten Mentawai.

"Tim SAR datang dengan dua kapal besar untuk pencarian," ujar Lahmudin.
 
Kondisi Cuaca Jadi Tantangan Pencarian Korban Hilang

Seperti diberitakan sebelumnya, tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian terhadap 11 orang yang dilaporkan hilang usai sebuah boat penyeberangan terbalik di perairan Selat Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (14/7/2025) siang.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi, menyebutkan bahwa cuaca ekstrem pada saat kejadian menjadi salah satu faktor boat tersebut terbalik.

“Kemarin cuaca di Mentawai memang buruk. Hujan dan badai terjadi sejak pagi, gelombang laut cukup tinggi, hingga dua setengah meter,” kata Rudi kepada TribunPadang.com.

Akibat cuaca buruk tersebut, operasi pencarian pada malam hari sempat dihentikan. Pencarian kembali dilanjutkan Selasa pagi (15/7/2025).

Sementara boat penyeberangan nahas itu diketahui berangkat dari Sikakap menuju Tuapejat sekitar pukul 08.00 WIB, Senin pagi.

Namun sekitar pukul 11.00 WIB, boat tersebut dilaporkan terbalik di tengah perjalanan, diduga akibat cuaca buruk di lautan lepas.

“Informasinya, kapal terbalik sekitar pukul 11.00 WIB di tengah laut saat menuju Tuapejat,” ujar Rudi.

Laporan awal diterima oleh Basarnas dari Kepala Dusun Mapinang Utara sekitar pukul 17.40 WIB. Tak lama kemudian, tim SAR gabungan diberangkatkan ke lokasi menggunakan kapal RIB 02 pada pukul 17.56 WIB.

Lokasi kejadian berada di titik koordinat 2°27'20.26"S 99°56'23.32"E atau sekitar 32,7 nautical mile (NM) dari Dermaga Tuapejat dengan heading 140 derajat.

“Tim kita fokuskan menyisir titik terakhir di mana kapal diduga terbalik,” ujar Rudi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kronologi Boat Terbalik di Selat Sipora Mentawai, 11 Penumpang Masih Hilang.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved