Notaris Bogor Hilang
'Saya Bantu Lempar Jasad', Pengakuan Anda Sopir Syarifah Sidah Notaris Bogor, Awal Tak Niat Bunuh
AWK alias Anda (27), satu dari enam tersangka pembunuhan Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, muncul angkat bicara. mengaku tak berniat membunuh
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - AWK alias Anda (27), satu dari enam tersangka pembunuhan Syarifah Sidah Alatas, notaris di Bogor, Jawa Barat, muncul angkat bicara.
Anda sendiri tak lain merupakan mantan sopir korban.
Dari tayangan tvOneNews pada Senin (14/7/2025), Anda yang mengenakan baju tahanan mengungkapkan kejadian pembunuhan sadis Sidah Alatas.
Awalnya, Anda mengaku tak berniat melakukan pembunuhan terhadap majikannya.
Baca juga: Gelagat Istri Arya Daru Diplomat Tewas Kepala Dilakban, Gelisah Malam-malam, Ini Chat Terakhir Suami

Ia mengaku sejak awal hanya ingin merampas mobil milik korban, karena butuh uang.
"Awal mula itu tidak bermaksud melakukan membunuhan bu, karena terbesit itu hanya untuk mengambil mobil karena saya butuh uang," ungkap Anda.
Anda mengaku dalang dari aksi pembunuhan sadis itu semua direncanakan oleh rekannya, Warno.
"Kalau untuk semua dalang dari pembunuhan itu temen si Andiran atau Warno," ungkapnya.
Rencana jahat Anda mengajak Warno bermula pada tanggal 30 Juni 2025.
Saat itu, Warno menyerahkan semuanya kepada dirinya untuk mengurus korban termasuk niat untuk membunuh.
"Pas berangkat tuh Warno gak bilang apa-apa, cuma dia bilang 'yaudah nanti habisi aja semuanya urusan saya', jadi gak tahu sama sekali, dia juga bilang 'ambil mobilnya nanti kita jual atau kita gadai semuanya saya tanggung jawab'," beber Anda.
Ajakan itu kemudian diiyakan oleh oleh Anda karena sudah mendesak butuh uang.
"Karena saya butuh uang, dari situ kita berangkat," terangnya.
Warno diketahui sejak awal sudah menyiapkan gunting untuk menghabisi korban.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor, Tikam Pakai Gunting Jasad Dibuang ke Sungai
Pasca menjalankan aksinya, Anda mengaku sempat panik membantu Warno untuk melempar jasad korban ke sungai.
"Saya membantu melemparkan (jenazah) aja," ungkapnya.
Setelah berhasil mengambil mobil Honda Civic bernomor polisi F 1573 ABO warna putih milik korban, kedunya kemudian mencari tempat penjualan atau penggadaian mobil.
"Sampai sore hari kami berangkat mengantarkan unit mobil ke salah satu tempat untuk transaksi dapat uang Rp40 juta dan masuk ke rekening saya," ujar Anda.
Adapun uang hasil penjualan sebesar Rp40 juta itu digunakan tersangka untuk membeli ponsel, Oppo Reno dan iPhone.
"Pikir saja itu akan menjadi aset ketika sudah tidak memiliki uang, selain itu untuk memberi jasa-jasa si cepot dan Herman saya bagi Rp5 juta," katanya.
Kemudian, terbesit niat tersangka mencoba kabur pasca penemuan mayat notaris asal Bogor tersebut.
"Itu posisi kami masih di Bandung pas mengetahui itu lalu melarikan diri ke Solo," tandasnya.
Kronologi Pembunuhan
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan AWK mengajak A alias W untuk mencuri mobil milik notaris Bogor, Honda Civic putih bernopol F 1573 ABO.
Sementara tersangka A sejak awal sudah menyiapkan gunting untuk menghabisi korban.
"A menyiapkan gunting untuk mencuri," kata Wira.

AWK lantas mengajak Sidah bertemu di Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor pukul 12.00 WIB.
Selanjutnya tersangka dan korban berkeliling menggunakan 1 (satu) unit Honda Civic bernomor polisi F 1573 ABO warna putih milik korban sampai sekitar pukul 23.00 WIB.
Mereka berkeliling hingga malam, lalu menuju Stasiun Bogor untuk mengantar pelaku pulang.
Setelah itu menuju ke stasiun Bogor dengan tujuan untuk memulangkan tersangka ke kontrakan di Cibitung.
Namun sesampainya di stasiun Bogor ternyata kereta tujuan Cibitung sudah tidak ada.
Kemudian pada hari Selasa (1/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, tersangka AWK, tersangka A alias W dan korban berangkat menuju kantor notaris milik korban di daerah Bojonggede.
Sebelum tiba di kantor Notaris tersangka A alias W langsung mengeluarkan gunting ukuran kecil dengan warna gagang kuning dan hijau dari dalam tas selempang warna hitam merk eiger menggunakan tangan kanan.
Tersangka A alias W langsung menusuk dada bagian kanan korban menggunakan gunting tersebut dengan ayunan sekuat tenaga hingga menusuk dada kanan korban.
Lokasi kejadian penusukan tersebut di dekat warung nasi goreng, Keradenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat.
"Karena melihat korban masih bergerak dan masih hidup, tersangka A alias W mencekik leher korban menggunakan kedua tangan sekitar 15 menit hingga korban mulai lemas dan tidak bernafas baru tersangka melepaskan cekikannya," terang Kombes Wira Satya Triputra.
Korban kemudian dipindahkan ke kursi bagian belakang sebelah kanan, sedangkan tersangka A alias W pindah ke kursi depan sebelah kiri.
Mereka kemudian membawa mayat korban menuju Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Motif 6 Pelaku Pembunuhan Notaris Bogor Sidah Alatas, Punya Peran Masing-masing Termasuk Eks Sopir
Setibanya di Cikarang, kemudian tersangka A alias W pergi menuju ke rumah tersangka H alias
R di daerah Karangmukti, Cikarang, Jawa Barat dengan tujuan meminta tolong untuk membuang jenazah korban.
Pada hari Rabu tanggal 2 Juli 2025 sekitar pukul 03.00 WIB para tersangka memutuskan untuk membuang jenazah korban di pinggir kali.
Setelah sampai di Jalan Bantaran Kali Citarum Kampung Gedung Gede RT. 14/5 Kedungwaringin Kab. Bekasi Jawa Barat, tersangka AWK alias A memarkirkan mobil di atas jembatan dengan kondisi mobil masih dalam keadaan hidup.
Lantas tersangka A alias W turun untuk membuka bagasi mobil serta membawa keluar korban.
Posisi tersangka A alias W mengangkat bagian tengah badan korban, tersangka AWK alias A mengangkat bagian kepala korban, dan tersangka H alias R mengangkat bagian kaki korban, dan langsung melempar korban ke dalam Kali Citarum.
"Jadi ketiga tersangka ini bersama-sama mengangkat jenazah," tambah Kombes Wira Satya Triputra.
Mobil Dijual ke Penadah
Setelah membuang jasad , tersangka H mencarikan pembeli mobil Civic dari hasil pembunuhan berencana tersebut.
Pada tanggal 2 Juli 2025 setelah ashar mobil Civic Plat F 1573 ABO milik korban berhasil dijual kepada tersangka HS dengan total pembayaran ke rekening milik tersangka AWK dengan total pembayaran Rp40 juta.
Dari tangan tersangka HS menerima gadai bersama tersangka WS, mobil Civic Plat F 1573 ABO tersebut
dijual kembali kepada tersangka TA sebesar Rp 80 juta.
Para pelaku beserta barang bukti dibawa ke Subdit Tahbang/Resmob Polda Metro Jaya guna penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut.
Polisi menjerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, diancam dengan hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun kepada tiga tersangka yang menghabisi nyawa korban.
Ketiganya juga dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun, Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Ketiga terangka lainnya dijerat Pasal 480 KUHP tentang Penadahan, diancam dengan hukuman penjara paling lama 4 tahun.
Diketahui, jenazah notaris berusia 60 tahun itu ditemukan mengambang di Sungai Citarum, Bekasi pada Jumat (4/7/2025).
Diketahui sebelumnya Sidah Alatas dilaporkan hilang sejak 1 Juli 2025.
Dalam penjelasan di pengumuman hilangnya Sidah Alatas, terkuak kronologi raibnya sang notaris.
Mulanya, Sidah Alatas pergi meninggalkan rumah pada Selasa subuh.
Sekira pukul 04.00 Wib, Sidah Alatas berangkat kerja menggunakan mobil pribadinya.
Gelagat Sidah saat pergi bekerja pun dikuak dalam pengumuman.
Yakni Sidah Alatas pergi seorang diri tanpa sopir ataupun rekan menggunakan mobil Honda Civic warna putih dengan nomor polisi F 1573 ABO.
Namun setelah pamit bekerja sebelum subuh, Sidah Alatas mendadak tak bisa dihubungi.
Sidah Alatas juga tidak menghubungi keluarga di rumah sehingga membuat anak-anaknya cemas.
Terlihat di postingan yang membagikan kabar hilangnya Sidah Alatas, sang putra, Reza Alaydrus mengurai harapannya.
Reza berharap sang ibu yang sudah tiga hari menghilang bisa ditemukan.
"Bantu doa semua," tulis Reza di media sosial.
Sidah sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak tanggal 1 Juli 2025 lalu.
Keluarga Sidah membuat laporan kehilangan ke Polsek Tanah Sareal dengan Surat Keterangan Laporan Orang Hilang nomor STPL/13/VII/2025/SPKT.
Dalam laporannya, keluarga menyebut Sidah meninggalkan rumah diduga janjian.
Keluarga juga mencantumkan ciri-ciri Sidah saat meninggalkan rumah.
Ia saat itu mengendarai mobil Honda Civic dari rumahnya dan terkahir kali mengenakan kemeja kerah berwarna putih serta celana panjang warna hitam.
Untuk fisiknya sendiri, Sidah memliki rambut beruban pendek, tinggi badan sekitar 162 sentimeter, kulit sawo matang.
Sampai Kamis (3/7/2025) Sidah belum ditemukan dan pihak keluarga malah mendapat laporan bahwa Sidah meninggal dunia.
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
'Gelap Mata', Pengakuan Warno Otak Pembunuhan Syarifah Notaris Bogor, Kuasai Harta Korban |
![]() |
---|
Dapat Rp40 Juta dari Pembunuhan Syarifah Notaris Bogor, Mantan Sopir Langsung Beli HP |
![]() |
---|
AKAL Licik AWK Ajak Sidah Alatas Notaris Bogor Bertemu Sebelum Dihabisi, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Sosok AWK Tersangka Pembunuhan Sidah Alatas Notaris Bogor, 4 Tahun Jadi Sopir Kepecayaan Korban |
![]() |
---|
Kronologi Pembunuhan Syarifah Sidah Notaris Bogor, Tikam Pakai Gunting Jasad Dibuang ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.