Berita Viral

'Bisa Jadi Dipaksa' Istri Brigadir Nurhadi Bantah Suaminya Konsumsi Obat Penenang dan Rayu Wanita

Membantah tuduhan soal suaminya mengonsumsi obat penenang saat berada di sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Tangkapan layar dari YouTube Tribun Lombok
TANGIS ISTRI NURHADI - Istri Brigadir Muhammad Nurhadi, Elma Agustina, menangis ketika mengingat kedua anaknya selalu menanyakan kepulangan suaminya yang faktanya sudah tewas diduga akibat dibunuh oleh rekannya sesama polisi. Cerita itu diungkapkan Elma saat diwawancarai oleh Tribun Lombok pada Senin (14/7/2025) kemarin. 

Elma juga mengaku pihaknya tidak mengetahui hasil autopsi jenazah suaminya langsung dari pihak kepolisian, tetapi dari pemberitaan di media.

Padahal, sambungnya, kepolisian sudah berjanji hasil autopsi akan diberitahukan kepada pihak keluarga dua pekan setelah tewasnya Brigadir Nurhadi.

Dia juga mengaku sempat bingung karena lambannya kerja kepolisian dalam memberitahukan hasil autopsi terhadap jenazah suaminya atau perkembangan penyelidikan kasus ini.

"Jadi kita bingung juga, kita mau tanya siapa, kita mau tahu dari kabar dari siapa. Itu kita dengarnya (hasil autopsi) dari media semua," tuturnya.

Selain terkait hasil autopsi, Elma mengakui kepolisian tidak transparan dalam mengusut kasus ini.

Dia mengatakan hal tersebut dibuktikan dari pihak korban yang tidak pernah diberitahu soal perkembangan apapun terkait pengusutan kasus ini oleh kepolisian.

"Iya, tidak pernah dikasih tahu secara transparan, itu tidak pernah," tegasnya.

Kronologi Tewasnya Brigadir Nurhadi

Brigadir Nurhadi tewas setelah diduga dibunuh oleh dua anggota Propam Polda NTB yaitu Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Sucandra.

Selain itu, ada tersangka lain yaitu seorang wanita yang dibawa oleh tersangka lain bernama Misri Puspita Sari.

Adapun tewasnya Brigadir Nurhadi terjadi pada 16 April 2025 lalu ketika dia diajak oleh Kompol Yogi dan Ipda Haris ke sebuah vila di Gili Trawangan, Lombok.

Lalu, setibanya di sana, dia bertemu dengan Misri beserta wanita lainnya berinisial P.

Kemudian, korban diduga diberi obat penenang oleh salah satu tersangka. Lalu, sekira pukul 21.00 WITA, Misri disebut melihat Brigadir Nurhadi terapung di sebuah kolam. 

Setelah itu, jasad korban langsung diangkat. Menurut kepolisian, Brigadir Nurhadi diduga tewas akibat penganiayaan.

Namun, peristiwa itu disebut tidak ada saksi yang melihat serta tidak terekam kamera CCTV karena vila yang disewa bersifat private.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved