MPLS 2025

Tahap Apa Saja dalam Wawasan Wiyata Mandala, Kegiatan MPLS 2025

Wawasan Wiyata Mandala adalah bagian dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS

Editor: Abu Hurairah
TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith
MPLS 2025/2026 - Grafis MPLS 2025/2025 (Kolase TribunPriangan.com/ Lulu Aulia Lisaholith). Tahap Apa Saja dalam Wawasan Wiyata Mandala, Kegiatan MPLS 2025 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah dimulai secara serentak pada Senin, 14 Juli 2025.

MPLS juga merupakan waktu yang penting bagi siswa baru untuk menyesuaikan diri dengan sekolah mereka.

Saat MPLS 2025, guru di sekolah akan menyampaikan materi mengenai Wawasan Wiyata Mandala.

Berdasarkan pokok pengertian tersebut, maka “wawasan Wiyatamandala” adalah cara pandang kalangan pendidikan pada umumnya dan perangkat atau warga sekolah pada khususnya tentang keberadaan sekolaha sebagai pengemban tugas pendidikan di tengah lingkungan masyarakat yang membutuhkan pendidikan

Wawasan Wiyata Mandala artinya suatu pandangan atau sikap menghargai terhadap tanggung jawab dalam lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.

Arti kata wawasan adalah pandangan atau sikap, wiyata artinya pendidikan, dan mandala artinya tempat atau lingkungan.

Secara sederhana, Wawasan Wiyata Mandala bertujuan untuk mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa baru, baik secara materi mau pun praktek, dikutip dari SMAN1 Purwanegara dan berbagai sumber.

Contoh wawasan Wiyata Mandala yang paling sering ditemui adalah menjaga ketertiban di lingkungan sekolah.

Contoh Tahapan Wawasan Wiyata Mandala

Wawasan Wiyata Mandala adalah bagian dari kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Berikut ini contohnya:

1. Meningkatkan koordinasi dan konsilidasi sesama warga sekolah untuk mencegah kegiatan dan tindakan yang mengganggu proses belajar mengajar di lingkungan sekolah;

2. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan;

3. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah;

4. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah;

5. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa;

6. Mengadakan pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin;

7. Melakukan pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli;

8. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri;

9. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

Peran siswa dalam Wiyata Mandala:

1. Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.

2. Siswa wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.

3. Siswa membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.

4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu se-efisien mungkin dalam belajar.

5. Siswa memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.

6. Siswa mengikuti kegiatan-kegiatan inta kurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.

7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.

8. Siswa menghindari tindakan yang akan menganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Unsur Wiyata Mandala

1. Sekolah merupakan wiyata mandala (lingkungan pendidikan);

2. Wewenang dan tanggung jawab penuh ada di kepala sekolah;

3. Kerja sama antara guru dan orang tua murid;

4. Guru, di dalam maupun di luar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan citra guru;

5. Sekolah sebagai tempat untuk wiyata mandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya.

Tujuan Wiyata Mandala

Tujuan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.

Seluruh warga sekolah dapat berkontribusi dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru.

Hal ini sangat penting bagi siswa untuk dapat menempatkan diri sesuai fungsinya.

Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri.

Pemateri wiyata mandala akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya agar siswa paham tujuannya berada di sekolah.

Ketika siswa mengetahui tujuan berangkat ke sekolah, mereka akan terhindar dari kemalasan.

Baca juga: Nasi Lapangan Hijau, Nasi Lampu Merah, Wafer Terkenal, Buah Palestina, Biskuit Padi MPLS 2025

Baca juga: MPLS 2025 di Palembang, Disambut Makan Bergizi Gratis Hingga Orangtua Pantau Anaknya dari Jendela

Tags
MPLS 2025
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved