Berita Viral

Keluarga Mendiang Brigadir Nurhadi Angkat Bicara Soal Perintah Ipda HC hingga 2 Istri Perwira Muncul

Isi pesan di aplikasi WhatsApp (WA) milik sang bintara Polri yang tewas di kolam renang vila Gili Trawangan diungkap Reni (35), kakak Ipar Brigadir

KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI
DUKA ISTRI POLISI- Elma Agustina (28), istri almarhum Brigadir Muhammad Nurhadi, polisi tewas saat berliburan bersama atasannya di villa di Gili Trawangan, masih berduka, baru melahirkan anak kedua saat suami meninggal dunia 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Isi pesan di aplikasi WhatsApp (WA) milik sang bintara Polri yang tewas di kolam renang vila Gili Trawangan diungkap Reni (35), kakak Ipar Brigadir Muhammad Nurhadi.

Reni mengaku, dirinya bersama keluarga membuka WA di HP Nurhadi, di mana di dalamnya ada pesan dari tersangka Ipda HC (Haris Candra) yang memintanya tak ikut campur.  

"Di WhatsApp itu terlihat percakapan tersangka HC yang memintanya (Nurhadi) diam saja, itu di screenshot oleh almarhum dikirim ke tersangka YG, sayangnya saya tidak kirim hasil screenshot itu ke handphone saya."

"Ada banyak yang bisa kita lihat di sana, tapi sudah disita," kata Reni.  

Keluarga Nurhadi juga diterpa isu tak sedap selain soal isi percakapan WA.

Kini istri Brigadir Nurhadi dituduh dapat Rp400 juta, setelah suaminya tewas secara tragis.

KASUS BRIGADIR NURHADI - Istri almarhum Brigadir Nurhadi, Elma Agustina berharap pelaku pembunuhan suaminya dihukum seberat-beratnya.
KASUS BRIGADIR NURHADI - Istri almarhum Brigadir Nurhadi, Elma Agustina berharap pelaku pembunuhan suaminya dihukum seberat-beratnya. ((KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA KUSUMANINGRUM))

Di tengah kondisi pascamelahirkan, ia justru dihantam isu miring dituduh menerima uang Rp400 juta dari Kompol I Made Yogi, sosok yang disebut-sebut terkait dengan kematian suaminya. 

Berikut rangkuman dua fakta terkait kasus kematian Brigadir Nurhadi.

Kejanggalan

Adik ipar Nurhadi, Reni mengaku juga selalu mengecek apa yang sebenarnya terjadi di Gili Trawangan saat Nurhadi dibawa ke Klinik Warga. 

Reni mendapati informasi yang berbeda antara keterangan polisi dan informasi dari rekan rekannya di Gili Trawangan.  

Reni mengatakan, polisi menyebut kepada keluarga, luka pada Nurhadi karena terjatuh dari cidomo (alat transportasi tradisional yang ada di Gili Trawangan).  

"Kemudian juga kami dikabari Nurhadi saat kritis dibawa ke Klinik Warna diantarkan YG tetapi rekannya di klinik mengatakan tidak ada YG yang ikut mengantar ke klinik," kata dia.

"Jadi banyak sekali informasi yang tidak sesuai, sehingga kami keluarga sudah tidak percaya pada siapa pun," sambung dia. 

Keluarga selalu mengikuti perkembangan kasus Nurhadi, mencari tahu apa yang telah terjadi dan apa yang mereka alami pasca kematian Nurhadi.  

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved