Seputar Islam
Khutbah Jumat Bulan Muharram Terbaru Edisi 11 Juli 2025, Khidmat dan Penuh Makna, Tersedia PDF
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah, Sebagaimana riwayat yang sudah masyhur di kalangan umat Islam, pada saat masa awal Rasulullah hijrah ke Madina
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
“Orang-orang di sekitar Nabi itu pun menjawab, ‘Hari ini adalah hari baik. Yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bari Israil dari musuh mereka (Fir’aun dan bala tentaranya). Dengan begitu Nabi Musa berpuasa atas hari itu’.”
قَالَ: فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ
“Kata Nabi, ‘Kalau begitu, saya sebenarnya lebih berhak meniru Nabi Musa daripada kalian semua’.”
فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
“Mulai saat itu, Nabi berpuasa dan beliau menyuruh orang-orang melaksanakan puasa.” (HR Bukhari)
Hadirin hafidhakumullah,
Hadits di atas, juga hadits-hadits lain yang mirip, membicarakan tentang puasa Asyura’ dalam konteks Rasulullah SAW sebelum mendapatkan wahyu untuk puasa Ramadhan. Namun, setelah turun wahyu puasa Ramadhan, Nabi memberikan kebebasan kepada para sahabat, pada hari Asyura’ tersebut mau puasa ataupun tidak. Bebas memilih.
Yang menjadi pokok pembahasan kali ini adalah kaitan eratnya dengan Bani Israil dan Nabi Musa. Yang perlu diketahui bahwa Bani Israil yang diceritakan dalam Al-Qur’an bukan Israel sebagai sebuah negara yang sekarang tengah konflik dengan Palestina. Ketika ada penyebutan Bani Israil dalam Al-Qur’an maka yang dimaksud adalah keturunan Nabi Ya’qub bin Ishaq ‘alaihimas salam.
Bani Israil inilah yang disebut sebagai kaum Nabi Musa yang diselamatkan dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya.
Sedangkan Musa yang dimaksud dalam hadits di atas adalah Musa, seorang nabi yang menjadi saudara laki-laki Nabi Harun yang masing-masing adalah sama-sama dimusuhi Fir’aun. Ada nama Musa lain selain Nabi Musa saat itu, yaitu Musa as-Samiriy yang mengajak orang-orang menyembah anak sapi.
Terselamatkannya Nabi Musa dari kejaran Fir’aun merupakan satu hal yang sangat heroik atas karunia Allah subhanahu wa ta’ala yang sampai-sampai, dalam rangka mensyukuri nikmat itu, kita sampai sekarang masih disunnahkan puasa tanggal 10 bulan Muharram atau dikenal sebagai puasa hari Asyura’.
Mengapa begitu heroik?
Karena pada saat Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk mendakwahi Fir’aun, berakhir dengan perlawanan sengit dari kubu Fir’aun sampai Nabi Musa lari bersama umatnya yang beriman. Fir’aun pun mengejar sampai Nabi Musa tiba di tepi pantai. Ia sudah tidak punya pilihan. Mau mau ke depan, sudah ada lautan di depan mata. Mau mundur, Fir’aun dan pasukannya mengejar dari belakang yang apabila putar balik berarti bunuh diri.
Pada saat inilah, tawakkal Nabi Musa berada di puncak tawakkal. Ia sudah menyerahkan diri dan umat sepenuhnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas apa yang akan terjadi. Pada akhirnya Allah memerintahkan Musa memukulkan tongkatnya. Tongkat Musa bukan tongkat yang berteknologi canggih, juga tanpa diwiridkan atau didoakan khusus sehingga bertuah. Tidak.
Tongkat yang dibawa Musa adalah tongkat yang biasa membantunya dalam perjalanan. Tongkat yang ia pegang juga biasa ia buat untuk mengembala kambing. Artinya tongkat ini bukan tongkat istimewa.
Lalu bagaimana tongkatnya bisa membelah lautan?
Khutbah Jumat
Bulan Muharram
PDF Naskah Khutbah Jumat Terbaru
Kumpulan Khutbah Jumat 2025
Tribunsumsel.com
Rasulallah SAW
Jamaah Sholat Jumat
3 Contoh Teks Khutbah Jumat Tema Bulan Rabiul Awal Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW |
![]() |
---|
Materi Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW Edisi 29 Agustus 2025, Khidmat dan Ada PDF Disini |
![]() |
---|
Teks Doa Sebelum dan Sesudah Baca Al Quran, Lengkap Tulisan Latin Serta Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Ketenangan Hati Serta Pikiran, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Bacaan Doa Pagi dan Sore Hari untuk Dirutinkan Setiap Hari, Tulisan Arab, Latin, dan Arti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.