Kades di Ogan Ilir Dilaporkan ke Polisi
Dituduh Serempet Mobil, Pemuda di Ogan Ilir Dianiaya Massa Termasuk Kades, Minta Pelaku Ditangkap
Kronologi penganiayaan yang terjadi pada pertengahan Juni lalu itu berawal saat korban bernama Nurkholis berkendara sepeda motor.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Korban penganiayaan oleh oknum kepala desa di Ogan Ilir meminta polisi segera menangkap pelaku.
Eryandi, salah seorang perwakilan keluarga korban menilai perkara ini telah memenuhi syarat untuk dinaikkan ke penyidikan.
"Kasusnya jelas, korbannya ada, saksinya ada, pelakunya ada, laporannya sudah ada dan tidak perlu anjing pelacak. Mohon sangat kepada polisi untuk segera diproses," kata Eryandi saat dihubungi TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Sabtu (28/6/2025).
Kronologi penganiayaan yang terjadi pada pertengahan Juni lalu itu berawal saat korban bernama Nurkholis berkendara sepeda motor.
Saat melintas malam hari di daerah Meranjat, Indralaya Selatan, korban berpapasan dengan sebuah mobil.
Saat berpapasan itu, korban melaju agak ke tengah karena ada lubang di sisi jalan.
Disaat bersamaan, mobil tersebut juga melaju agak ke tengah dan melintasi lubang yang cukup dalam.
"Terus saya dengar pengemudi mobil ini teriak 'woi!'. Saya tetap melaju karena saya pikir biasa saja," ungkap korban dihubungi terpisah.
Baca juga: Klarifikasi Oknum Kades di Ogan Ilir yang Dilaporkan ke Polisi Karena Aniaya Pengemudi Motor
Baca juga: Ikut Hajar Pemotor yang Ribut dengan Pengendara Mobil, Oknum Kades di Ogan Ilir Dilaporkan ke Polisi
Korban menuturkan, pengemudi mobil ternyata berputar arah dan mengejarnya.
Saat memacu kendaraan, korban dihampiri empat orang yang mengendarai dua sepeda motor.
Keempat orang tersebut menyebut korban telah menyerempet mobil tadi.
"Saya diberhentikan empat orang itu dan mereka bilang saya sudah nyerempet mobil. Terus yang pengemudi mobil itu datang dan langsung pukul wajah saya," tutur korban.
Pengemudi mobil juga mengambil kayu yang ada di jalan dan mengejar korban.
"Terus saya diteriaki maling. Saya kan ketakutan, panik sekali malam itu. Warga di sana keluar semua dan ikut-ikutan pukul saya," ujar korban.
Situasi sempat mereda saat korban dibawa ke rumah salah seorang warga untuk menghindari amukan massa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.