Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi
Reaksi Santai Wawako Lubuklinggau Soal Warganya Temui KDM, Anggap Biasa Saja: Mungkin Ingin Dikenal
Wakil WaliKota Lubuklinggau, Rustam Effendi menilai tindakan salah seorang warganya yang menemui Dedi Mulyadi meminta anaknya dibina adalah hal biasa
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Rustam Effendi menilai tindakan salah seorang warganya yang menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta anaknya dibina di barak militer adalah suatu hal yang biasa saja.
Diketahui, seorang ibu bernama Dian Nurhayati jauh-jauh dari Lubuklinggau, Sumsel menemui Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan meminta anaknya, Rehan (19) yang merupakan pencandu narkoba agar dibina di barak militer.
Rehan sudah ketergantungan obat-obatan terlarang jenis sabu sejak SMP.
"Saya anggap itu hal yang biasa saja, mungkin mau jalan-jalan, kalau ada sesuatu kita tidak tahu (pengen dibina)," ungkap Rustam pada wartawan, Selasa (24/6/2025).
Rustam mengungkapkan di zaman serba maju sekarang pemerintah tidak bisa mengekang masyarakatnya, apalagi media sekarang sudah sangat bebas, kadang berbagai cara kadang dilakukan.
"Mungkin pingin dikenal, kalau saya lihat viralnya biasa saja. Tidak perlu kita takuti, sama saja masih Indonesia juga," ujarnya.
Sementara terkait viralnya warga Lubuklinggau itu karena mengadu menggunakan obat-obatan terlarang. Rustam menegaskan bila narkoba itu sudah jadi bencana nasional.
Baca juga: Alasan Ibu di Lubuklinggau Temui Dedi Mulyadi Minta Anak Dibina, Akui Sudah Putus Asa
Baca juga: Momen Dedi Mulyadi Bertemu Meylani, Ibu yang Dianiaya Anak di Bekasi, Lunasi Tunggakan Bank
Termasuk di Kota Lubuklinggau, tidak ada langkah lain untuk memberantas narkoba kecuali harus dilawan bersama-sama.
"Mungkin kemaren bau-bauknya (kena narkoba) sehingga bau (narkoba) kemana-mana," ungkapnya.
Ke depan dengan kondisi yang sekarang ini akses transportasi semuanya lancar, diharapkan masyarakat Lubuklinggau bisa membawa diri dan membawa hal yang baik.
Sebagai langkah kongkrit, dalam waktu dekat Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau akan membuat ruangan khusus layanan pengaduan.
"Rencananya sekarang sedang dibuat sekarang tengah dibuat tepatnya di lantai satu, kemarin sudah diukur," ujarnya.
Lanjut Rustam di tempat itu, masyarakat bisa menyampaikan keluh kesahnya, baik itu membuat laporan pengaduan atau penyampaian lainnya.
"Tempat pengaduan ya, tempat menyampaikan iya, kalau ngadu sudah pasti ada masalah, kalau nyampaikan belum tentu," ungkapnya.
Polisi Buka Suara
Polisi langsung menindak lanjuti keluhan Dian Nurhayati seorang ibu rumah tangga di Kota Lubuklinggau Sumsel yang mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau KDM untuk mengadukan keluhan kelakuan anaknya Rehan (19).
Ibu empat anak ini meminta tolong ke KDM untuk memasukan putra pertamanya itu ke Barak Militer karena ketergantungan obat-obatan terlarang (Narkoba).
Mirisnya Dian mengungkapkan konselor saat menjalani rehabilitasi di Rumah Asa Silampari malah mengajaknya menggunakan narkotika bersama-sama.
Parahnya kala itu konselornya mengajak Rehan untuk melakukan penggelapan motor dan uangnya untuk membeli narkotika.
Menanggapi hal itu, Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Arjunadi menyampaikan segala bentuk informasi sangat berharga bagi Polisi.
"Terimakasih segala macam informasi yang kami terima seperti halnya media sosial dan pemberitaan akan kita dalami," kata Adithia pada wartawan, Senin (23/6/2025).
Adithia mengungkapkan siapa pun yang disebut dalam informasi itu kedepan akan ditindak lanjuti oleh Satnarkoba Polres Lubuklinggau.
"Informasi begitu berguna siapa yang disebut di situ akan kita dalami sejauh mana peranannya, keterlibatannya, kalau terbukti kita tindaklanjuti," ungkapnya.
Menurutnya narkoba saat ini sudah jadi atensi langsung presiden dan Kapolri.
Segala macam bentuk narkoba akan tidak akan ditoleransi dan setiap bulan Polres Lubuklinggau selalu melakukan serangkaian pengungkapan.
"Langkah antisipasi bukan hanya satnarkoba saja preventif, beberapa daerah kita lakukan imbauan khusus. Bukan daerah situ stigma disitu banyak narkoba tapi istilahnya kampung narkoba, sehingga diharapkan menjadi triger dari wilayah lain," ujarnya.
Di Kota Lubuklinggau dan daerah lainnya, Adithia menyebut dari level SMP-SMA barang itu beredar dan diharapkan dukungan keluarga sekolah terhadap pengawasan anak-anaknya masing-masing.
"Di Polres saat ini ada Satbimas, Satlantas, kami selalu menyelipkan pesan anti narkoba buka hanya menghindari, pesan narkoba tapi pesan informasi yang berkaitan dengan narkoba," ujarnya.
Sebagai wilayah perlintasan langkah khususnya selama ini selalu koordinasi dengan Polres Rejang Lebong, Muratara dan Musi Rawas untuk sama-sama saling menginformasikan terkait peredaran narkoba.
"Agar setiap ada informasi untuk saling mendalami, karena mereka lebih faham situasi daerahnya, walaupun rantai narkoba ini terputus disitu kita ada kesulitan, tapi itu bukan kendala. Ke depan kita akan razia sehingga para pelaku yang ingin transaksi bisa mengurungkan niatnya," ungkapnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Polisi Turun Tangan Soal Ibu di Lubuklinggau Curhat ke KDM, Anak Diajak Nyabu oleh Konselor Yayasan |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Siswa asal OKI Sumsel yang Minta Masuk Barak ke Dedi Mulyadi, Kini Tak Mau Pulang |
![]() |
---|
Dinsos Sebut Tak Ada Laporan Resmi, Ibu di Lubuklinggau Viral Datangi Dedi Mulyadi Agar Anak Dibina |
![]() |
---|
Klarifikasi Ketua Rumah Asa Silampari Terkait Konselor Ajak Pakai Narkoba, Berhenti 6 Bulan Lalu |
![]() |
---|
Alasan Ibu di Lubuklinggau Temui Dedi Mulyadi Minta Anak Dibina, Akui Sudah Putus Asa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.