Berita Nasional

Beathor Suryadi Sebut Ijazah Jokowi Dicetak di Pasar Pramuka, Waketum Jokowi Mania : Dia Mau Pansos

Tudingan soal ijazah Jokowi dicetak di pasar Pramuka oleh politisi senior Beathor Suryadi turut ditanggapi wakil ketua umum (Waketum) Jokowi Wania, An

Editor: Moch Krisna
(Fauzan/ANTARA FOTO)
FOTO IJAZAH : Polisi menampilkan foto dari fotokopi ijazah Jokowi (gambar besar kiri) dan foto dari ijazah asli Jokowi yang sedang dipegang (gambar kecil kanan). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Tudingan soal ijazah Jokowi dicetak di pasar Pramuka oleh politisi senior Beathor Suryadi turut ditanggapi wakil ketua umum (Waketum) Jokowi Wania, Andi Azwan.

Secara tegas Andi Azman balik menyebut jika Beatjor hanya ingin memanfaatkan situasi yang ada alias numpang panjat sosial (Pansos).

 "Mohon maaf kalau saya bilang, ini mau pansos aja ini, memanfaatkan situasi-situasi ini untuk bisa tampil, karena apa yang diceritakan itu omong kosong menurut saya," katanya, dikutip dari YouTube Official iNews, Sabtu (21/6/2025).

Andi pun mengklaim bahwa dirinya merupakan teman dekat Jokowi dan selama ini tidak pernah ada pembahasan mengenai masalah ijazah tersebut.

"Karena saya ada di situ juga dan tidak ada pembicaraan-pembicaraan itu, saya juga teman baik Pak Widodo (Jokowi), tidak ada bicara masalah-masalah itu."

"Jadi apa yang dikatakan Bang Beathor itu saya katakan adalah omong kosong," tegas Andi.

Kendati demikian, sebelumnya, Andi mengaku belum pernah melihat wujud fisik ijazah Jokowi itu.

 Sebab, kata dia, dalam Jokowi Mania, dia berada di divisi sosialisasi kampanye yang bertugas untuk menentukan jadwal kampanye Jokowi.

"Kita tidak melihat ijazah (Jokowi) langsung, karena kita di bagian sosialisasi kampanye untuk menentukan jadwal kampanye beliau," jelasnya.

Selain itu, dia juga mengaku tidak mengenal kader PDIP Beathor yang menyebutkan ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka tersebut.

"Saya tidak kenal Bang Beathor, saya tidak kenal dengan dia," ungkapnya.

Sebelumnya, Beathor mengungkapkan bahwa ijazah Jokowi pernah dicetak ulang secara buru-buru di Pasar Pramuka.

Karena pada saat itu, masih terdapat kekurangan dokumen yang harus segera dilengkapi untuk keperluan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 "Cetak ulang itu menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012," ujarnya, dalam dialog program iNews Room, Rabu (18/6/2025).

Adapun, kata Beathor, pembuatan dokumen itu dirancang dalam pertemuan antara tim inti Jokowi dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta di kawasan Cikini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved