PENDIDIKAN

Hapus Stigma Peringkat Kelas itu Penting, Ranking Bukan Ukuran Mutlak Kecerdasan Anak, Stop Minder

Terkadang siswa yang rangking kelas begitu dipuja. Sebaliknya siswa yang biasa biasa saja tak dianggap, bahkan timbul sikap minder di dalam diri anak.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
STIGMA RANKING -- Ilustrasi siswa sekolah, berikut penjelasan tentang ranking bukan ukuran mutlak kecerdasan anak. 

Kelima, kecerdasan musik. Kemampuan dalam membedakan nada, ritme maupun timbre.

Keenam, kecerdasan kinestetik-jasmani. Kemampuan menggunakan tubuh secara efektif dan suka bergerak.

Ketujuh, kecerdasan visual-spasial. Kemampuan dalam menggambar. Pembelajaran mereka akan sangat efektif jika menggunakan gambar maupun alat peraga yang dapat dilihat secara langsung

Kedelapan, kecerdasan naturalis. Kemampuan untuk peka terhadap alam, menyayangi hewan dan suka akan tumbuh-tumbuhan.

Kesembilan, kecerdasan eksistensial. Kemampuan untuk peka terhadap asal usul, arti hidup dan mati.

Kecerdasan di atas merupakan kecerdasan majemuk. Setiap anak akan memiliki beberapa kecerdasan yang berbeda dengan teman – temannya. Misalnya, anak yang memiliki kecerdasan linguistik, juga memiliki kecerdasan spasial dan interpersonal, tetapi memiliki kelemahan dalam bidang logika-matematika.

Oleh karena itu, kecerdasan anak tidak hanya dapat diukur dari satu tes tertentu saja seperti yang diterapkan di sekolah formal.

 Kesempatan menjadi ‘pintar’ kadang dikekang dengan adanya standar penilaian yang dibuat oleh sistem.

Apabila seorang anak tidak mencapai standar tersebut, maka orang tua akan kebingungan untuk memberikan les tambahan maupun menuntut anaknya untuk lebih giat belajar.

Beberapa standar nilai akan menguntungkan bagi anak-anak yang memiliki kecerdasan tersebut yang sesuai dengan standar tersebut.

Anak yang memiliki kecerdasan matematika akan sangat senang mengerjakan ujian matematika. Namun, anak yang kurang dalam kecerdasan matematika tentu akan mendapat kesulitan.

Orang tua perlu mengetahui bahwa kecerdasan majemuk bisa menjadi bahan pertimbangan untuk mendidik dan memahami bakat anak – anak.

Kecerdasan yang tidak hanya unggul dalam satu bidang saja, tetapi pada bidang-bidang lain juga. Dengan begitu, kita tidak akan mematikan potensi-potensi anak.

Masih dikutip dari laman yang sama, tidak selamanya materi pelajaran hanya bisa didapatkan di kelas

Ruang kelas itu seluas samudra. Kelas itu bukan hanya bangunan balok atau kubus berukuran 7 x 7 atau 8 x 8 meter persegi yang memiliki pintu masuk dan jendela-jendela, melainkan tempat untuk beraktivitas dan belajar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved