Berita Viral
6 Fakta Sekolah Elite di Bekasi Diduga Bodong, Guru Kompak Resign Diperlakukan Bak ART, Nunggak Gaji
Al Kareem Islamic School disorot setelah sejumlah guru kompak resign atau berhenti kerja massal karena diperlakukan seperti ART (asisten rumah tangga
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Hal ini buntut sejumlah guru pengajar kompak berhenti massal dari pekerjaan mereka lantaran mengaku diperlakukan seperti asisten rumah tangga (ART) oleh kepala yayasan.
Benny Sugeng Waluyo (42), salah satu wali murid yang mensekolahkan anaknya yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), mengeluhkan kejadian ini.
Mulanya, Sugeng mengatakan sempat mendapat informasi kalau sekolah ini memiliki pembelajaran inklusi yang ada psikolognya.
Sehingga terdapat waktu belajar tambahan untuk terapi klinik, dan itulah yang menjadi alasan dirinya mau memasukkan anaknya ke sekolah ini.
"Tapi selama anak kami sekolah di sini, realisasi itu tidak ada," kata Sugeng saat ditemui Tribunbekasi.com, di lokasi, Senin (16/6/2025).
Sugeng menjelaskan keluhan lainnya, perihal di awal, pihak sekolah akan memberikan pendamping di kelas untuk anaknya belajar.
Tapi kenyataan, menurutnya, janji tersebut tidak terealisasi juga.
Baca juga: Nasib Siswa Sekolah Elite di Bekasi usai Guru Kompak Resign Diperlakukan Bak ART, Wali Murid Kecewa
Padalah ia mengaku sudah membayar setiap per tiga bulan untuk tambahan pendamping dengan biaya Rp1 juta.
"Bilangnya setiap anak saya belajar di sini, nantinya ada pendamping di kelas, tapi waktu kami cek saat belajar mengajar tidak ada yang mendampingi."
"Karena di sekolah ini setiap kelas yang harusnya ada dua orang (guru dan pendamping), tapi kenyataannya cuma ada satu guru dan tidak ada pendamping," jelasnya.
Berdasarkan hal itu, Sugeng mengaku kecewa karena segala upaya terbaik untuk pendidikan anak diberikan tapi hasilnya sia-sia.
"Kecewa sangat, masalahnya anak berkebutuhan khusus ini kan berbeda, kami sebagai orang tua kan harus ekstra."
"Tapi ternyata ekstra yang kami berikan itu tidak sesuai dengan kenyataan dan itu membuat kami kecewa."
"Sekarang kami melaporkan pihak sekolah ke polisi," tutupnya.
Selain itu, wali murid lainnya, Nurhaliza (33) mengatakan kecewa sekaligus terkejut dengan melihat di depan mata kalau sekolah anaknya tiba-tiba berhenti operasi tanpa pemberitahuan karena tidak adanya lagi guru.
"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," kata Nurhaliza
Padahal Nurhaliza menjelaskan dirinya hanya mendapatkan informasi dari email untuk anaknya datang ke sekolah pada Senin (16/6/2025) guna mengikuti ujian susulan.
Sebab anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.
"Minggu lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (Sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya.
Akan tetapi, begitu sampai ternyata sekolah berhenti beroperasi dan pagar digembok.
Nurhaliza menuturkan, sebelum dikagetkan dengan sekolah yang tiba-tiba beroperasi, dirinya sempat menyimpan rasa curiga terhadap sistem pelayanan pembelajaran.
Kecurigaan terjadi saat dirinya dijanjikan fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya yang sekolah di tempat tersebut.
Namun, kenyataannya, janji itu palsu atau tidak terealisasi.
"Jadi saya selama anak saya sekolah di sini tidak pernah ketemu psikolog," tuturnya, melansir Warta Kota.
Nurhaliza mengaku sangat kecewa karena janji konseling dengan psikolog tidak terealisasi.
Selain karena sudah meluangkan waktu, dirinya dan suami sudah mengeluarkan biaya untuk fasilitas tersebut hingga nominal jutaan rupiah.
"Udah (bayar), itu udah termasuk ke biaya Activity Fee, paket, nilainya Rp5,5 juta buat kelas Nursery," ucapnya.
Nurhaliza berharap pihak pengelola sekolah dapat bertanggung jawab dengan mengembalikan uang orang tua siswa.
"Sebaiknya bertanggung jawab pihak sekolah dan kembalikan uang yang sudah terlanjur bayar, saya juga masih ada uang pangkal di sekolah ini udah kebayar Rp7,3 juta," harapnya.
5. Diduga Bodong, Sekolah Disegel
Seperti diketahui sebelumnya, sekolah Al Kareem Islamic School disegel atau diberhentikan beroperasi pada Selasa (17/6/2025).
Segel itu dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Lurah Marga Mulya, Makfudin mengatakan pemberhentian itu dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi dengan didampingi pihaknya, Bimaspol, Kecamatan Bekasi Utara, dan Satpol PP.
Selain itu pihak yayasan, dalam hal ini kepala dan pengacaranya bernama Mario Wilson Alexander juga menyaksikan proses pemasangan spanduk yang tertulis pemberitahuan berhenti operasional.
Pemberitahuan itu tertulis 'TK Islam Islamic School tidak diperbolehkan menerima murid baru tahun ajaran 2025 - 2026 dikarenakan ada permasalahan administrasi sesuai dengan peraturan Wali Kota Bekasi nomor 69 tahun 2017 tentang pedoman pendirian satuan pendidikan jenjang sekolah, pendidikan non formal, dan pendidikan anak usia dini'.
"Disdik Kota Bekasi memberikan pemberitahuan kepada masyarakat untuk sekolah Al Kareem tidak membuka pendaftaran murid baru," singkat Makfudin saat ditemui di lokasi, Selasa (17/6/2025).
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Bekasi, Warsim mengatakan kesimpulan itu berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya dari sejumlah aspek di sekolah tersebut.
“Sekolah bisa dikatakan bodong karena melanggar prosedur,” kata Warsim saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
Warsim menjelaskan pelanggaran prosedur yang ditemui juga beragam.
Diantaranya terkait hak pendidikan murid, izin operasional sekolah, hingga janji pelayanan yang tidak sesuai dengan saat disampaikan awal pendaftaran.
“Murid tidak didaftarkan ke dapodik, lalu perihal sewa lahan, untuk izin operasional ada tapi kesalahan yaitu tidak sesuai prosedur, kegiatan belajar tidak sesuai dengan janji berbasis kurikulum cambridge, sehingga sudah kami segel,” jelasnya.
6. Pihak Yayasan Janji Kembalikan Uang Guru dan Wali Murid
Melalui pengacara, Mario Wilson Alexander mengatakan pihak sekolah berjanji akan bertanggung jawab seluruhnya terkait kerugian yang dialami sejumlah pihak.
"Tempat ini (sekolah) disegel karena ada kesalahan yayasan, dan yayasan akan tetap bertanggung jawab setiap masalah yang ada," kata Mario saat dikonfirmasi, Rabu (18/6/2025).
Mario menjelaskan kesalahan yang dilakukan pihak yayasan adalah terkait keuangan.
Namun, ia tidak berkenan untuk merincikan permasalahan keuangan tersebut.
"Dalam hal ini kesalahan yayasan adalah keuangan, tapi memang ada sesuatu hal yang bisa diekspos dan ada yang tidak bisa diekspos," ujarnya.
Mario menuturkan upaya tanggung jawab yang akan dilakukan pihaknya antara lain dengan mengikuti prosedur perbantuan masuk sekolah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dalam hal ini Dinas Pendidikan (Disdik).
"Saya sudah meeting dengan pihak Disdik ranah PAUD, anak-anak yang masa sekarang ini sudah mau ke SD akan dibantu karena sudah habis PK pendaftarannya dan akan dibantu untuk masuk ke sekolah, yayasqn akan mengikuti arahan selanjutnya dari Disdik," tuturnya.
Mario menyampaikan untuk bertanggung jawab dari aspek materil, pihak yayasan akan menjual aset.
Pengembalian uang kepada orangtua akan dilakukan jika aset rampung dijual.
"Untuk kerugian yang dirasakan dan dialami oleh orangtua murid itu semua, yayasan akan menjual aset semuanya, dan akan menggantikan, nantinya akan mengganti uang orangtua murid," ucapnya.
Selain itu, Mario menegaskan pihak sekolah juga akan bertanggung jawab terkait tunggakan gaji para guru.
"Semuanya akan dibayarkan (gaji) karena ijazahnya yang kemarin sudah ditahan sudah dikembalikan semua, jadi clear ijazah ditahan tidak ada," tegasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Sekolah Al Kareem Islamic School Akui Kesalahan Beroperasi Bodong, Janji Bertanggung Jawab
(*)
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
KLARIFIKASI Camat Sungai Bahar Soal Insiden Lagu Ulang Tahun Saat Penampilan Drumband MTsN 7 |
![]() |
---|
Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Remaja Pengemudi Xpander Tabrak 6 Motor, 2 Korban Tewas |
![]() |
---|
Kejamnya Ayah di Aceh Bunuh Anaknya Usia 8 Bulan Gegara Sering Menangis dan Sakit |
![]() |
---|
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.