Berita Viral

PROFIL Citra Pitriyami Bupati Pangandaran Ngadu ke KDM Soal Tunjangan Pegawai, Kakak Cakra Khan

Mengenal sosok Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami menangis mengadu ke Dedi Mulyadi soal tunjangan pegawai tak bisa dibayar.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Tangkapan layar Ig @citrapitriyami1207
BUPATI PANGANDARAN - Mengenal sosok Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami menangis mengadu ke Dedi Mulyadi soal tunjangan pegawai tak bisa dibayar. 

Lulus SMA, Citra meneruskan studi S1 di Universitas Jenderal Soedirman, dan berhasil menyandang gelar Sarjana Hukum tahun 2006.

Karier

Citra Pitriyami mengawali karier setelah lulus kuliah.

Ia sempat bekerja sebagai wiraswasta dan menjabat sebagai manajer pada 2010 hingga 2015. 

Kemudian, Citra mulai tertarik dan terjun ke dunia politik dengan bergabung bersama PDI Perjuangan.

Pada saat Pilkada 2019, ia mencalonkan dari PDI Perjuangan di Dapil I Pangandaran sebagai anggota legislatif dan dilantik menjadi anggota DPRD Pangandaran periode 2019 hingga 2024.

Wanita kelahiran Ciamis itu, kembali maju sebagai anggota DPRD Pangandaran periode 2024 hingga 2029. 

Meskipun terpilih kembali, ia memutuskan untuk mundur karena mengikuti kontestasi Pilkada 2024 sebagai calon Bupati.

Ia berhasil terpilih menjadi orang nomor satu di Pangandaran dengan menjabat sebagai Bupati Pangandaran periode 2025 hingga 2030.

Ngadu ke Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat mengungkapkan keprihatinannya terhadap Bupati Pangadaran yang menangis kesulitan fiskal untuk memenuhi kebutuhan.

Lewat akun media sosial Instagram @Dedimulyadi71, dia menyebut sosok kepala daerah itu adalah Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami

Menurutnya, keterbatasan anggaran membuat daerah-daerah seperti Pangandaran kesulitan membayar tunjangan pegawai, bahkan hingga berbulan-bulan.

Hal itu disampaikan Dedi saat menjelaskan alasannya tetap melarang pejabat dan pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar rapat di hotel, meskipun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah memperbolehkannya.

Dedi menyebut, di Jawa Barat terhampar kota dan kabupaten dengan kondisi keuangan yang berbeda-beda. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved