Keributan Dua Desa di OKU

Berawal Ditegur karena Balap Liar, Warga 2 Desa di OKU Sumsel Baku Hantam, 4 Orang Terluka Serius

Aksi balap liar memicu keributan antar desa di Kabupaten Ogan Komering UIu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (15/6/2025).

Penulis: Leni Juwita | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Dokumentasi Humas Polres OKU
KERIBUTAN ANTAR WARGA -- Suasana pasca keributan antar warga Desa Tanjung Sari, Kecamatan Pengandonan, dengan warga Desa Batang Hari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Minggu (15/6/2025). Keributan ini dipicu warga Desa Batang Hari yang tak terima ditegur karena balap liar. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA -- Aksi balap liar memicu keributan antar desa di Kabupaten Ogan Komering UIu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (15/6/2025) sekitar pukul 20.00 WIB.

Keributan ini melibatkan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Pengandonan, dengan warga Desa Batang Hari, Kecamatan Semidang Aji. Sebanyak empat orang mengalami luka-luka akibat kejadian ini. 

Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika Aji Muhammad Alfariji (20), warga Desa Batang Hari bersama rombongan melakukan aksi balap liar (trek-trekan) di jalanan Desa Tanjung Sari.

Aksi tersebut mendapat teguran dari warga Desa Tanjung Sari karena dinilai membahayakan keselamatan umum.

Tidak terima ditegur, Aji Muhammad Alfariji diduga menghubungi keluarganya, termasuk Abdul Gapur (31) dan Ramadi (41) yang kemudian mendatangi lokasi.

Sekitar pukul 17.54 WIB, ketegangan memuncak ketika Abdul Gapur dan Ramadi tiba di Desa Tanjung Sari dan terlibat cekcok mulut dengan warga bernama Wawan (24).

Puncaknya terjadi kekersan fisik yang mengakibatkan empat  korban mengalami luka.

Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo, SIK MAP mengatakan, polisi masih mendalami lebih lanjut penyebab dan pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa ini. 

"Polisi juga telah mengambil langkah mediasi dengan aparat desa dan tokoh masyarakat guna mencegah terjadinya konflik susulan," ujarnya, Senin (16/6/2025).  

Sementara itu, korban yang mengalami luka-luka masing-masing adalah Wawan mengalami luka robek di pelipis mata sebelah kanan yang harus mendapatkan 10 jahitan serta luka di bagian belakang punggung sebelah kanan sebanyak 4 jahitan.

Setelah dibawa ke Puskesamas Pengandonan korban dirujuk ke  ke RS DKT Baturaja.

Sementara itu, dari pihak Desa Batang Hari, korban Aji Muhammad Alfariji mengalami luka di kepala sebanyak 13 jahitan.

Abdul Gapur mengalami luka robek di kepala dan sayatan di telapak tangan kanan, sementara Ramadi mengeluhkan sesak napas.

Ketiganya sempat dbawa ke  rumah Kepala Desa Tanjung Sari selanjutnya dievakuasi oleh personel Polsek Pengandonan ke Puskesmas Pengandonan. 

Sekira pukul 20.26 WIB, ketiganya dirujuk ke RS Antonio Baturaja guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved