PPG
Soal dan Kunci Jawaban Post Test Pembelajaran Sosial Emosional PSE 3 PPG 2025 di Ruang GTK
Berikut akan disajikan selengkapnya contoh soal Post Test Modul Pembelajaran Sosial Emosional PSE 3 dalam Pelatihan Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025
Penulis: Putri Kusuma Rinjani | Editor: Putri Kusuma Rinjani
TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan selengkapnya contoh soal Post Test Modul Pembelajaran Sosial Emosional atau PSE 3 dalam Pelatihan Pendidikan Profesi Guru atau PPG 2025 di Platform Ruang GTK.
==========
Modul Pembelajaran Sosial Emosional PSE 3
Kumpulan Soal Post Test
1. Anda adalah guru IPA SD yang ingin mengajarkan konsep daur ulang dan pengelolaan sampah kepada siswa kelas IV untuk menerapkan experiential learning. Anda merancang proyek "Eco-Project", yang bertujuan untuk mempelajari pengelolaan sampah, pembuatan karya produk daur ulang sederhana dari sampah, dan presentasi hasil karya yang akan ditampilkan dalam pameran. Anda melibatkan guru Prakarya, Bahasa Indonesia, dan BK untuk mendukung berbagai aspek proyek, serta melibatkan orang tua untuk mendukung pengumpulan bahan baku dan mengundangnya hadir di pameran. Namun, muncul keluhan dari guru yang merasa khawatir akan mengganggu jam pelajarannya. Selain itu, siswa dan orang tua juga mengeluh karena harus mengumpulkan barang daur ulang dari rumah dan orang tua merasa terbebani harus membantu kegiatan ini di tengah kesibukan, sementara anak- anak dianggap belum mampu mengerjakan tugas ini secara mandiri. Bagaimana Anda mengatasi situasi ini?
A. Menyicil pengumpulan benda daur ulang dan membuat kegiatan A prakarya di sekolah dengan bimbingan guru sehingga tidak membebani orang tua.
B. Melakukan diskusi dengan perwakilan orang tua siswa dan guru untuk B memahami kesulitan dan mendapatkan solusi yang saling mendukung agar proyek dapat berjalan.
C. Mengalihkan kegiatan proyek menjadi pembelajaran interaktif di kelas, seperti penayangan video, diskusi, dan penjelasan guru tentang daur ulang dan pengelolaan sampah.
D. Mengurangi cakupan proyek dengan kegiatan daur ulang sampah dari barang-barang yang dapat ditemui di sekolah sehingga siswa tidak perlu membawa barang dari rumah.
E. Tetap melaksanakan proyek ini sesuai dengan rencana dan menjelaskan kembali tujuan kegiatan ini serta meyakinkan orang tua mengenai manfaat yang akan siswa peroleh.
Kunci Jawaban: B. Melakukan diskusi dengan perwakilan orang tua siswa dan guru untuk B memahami kesulitan dan mendapatkan solusi yang saling mendukung agar proyek dapat berjalan.
2. Pada pertengahan semester, Anda melihat banyak siswa tampak lelah, kurang fokus, dan tidak bersemangat. Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Anda bersama guru BK merancang program "Cinta Diri dan Kesehatan Mental" untuk membantu siswa mengelola stres melalui kegiatan refleksi dan relaksasi yang disisipkan di sela pembelajaran. Agar program berjalan optimal, guru perlu mengikuti pelatihan singkat sebagai fasilitator di kelas. Namun, saat rencana ini disampaikan kepada guru mata pelajaran, muncul beberapa penolakan. Mereka menilai kondisi siswa adalah hal yang wajar bagi remaja, bukan tanggung jawab sekolah, dan merasa program ini bisa mengganggu waktu belajar. Salah satu guru bahkan berkomentar, "Anak-anak zaman sekarang memang begitu, jangan dibesar-besarkan. Itu urusan orang tua, bukan sekolah." Bagaimana Anda mengatasi situasi ini?
A. Menyampaikan kembali rencana program dalam forum guru, menekankan manfaatnya, dan membuka ruang bagi guru yang bersedia untuk terlibat, sambil tetap menghormati pendapat guru lain.
B. Menyusun strategi komunikasi berbasis data bersama guru BK, lalu B mengadakan diskusi bersama para guru lain agar memahami urgensi program dan membuat kesepakatan agar tidak membebani.
C. Menjelaskan kembali tujuan program dengan empatik dan berbasis data dalam diskusi para guru, mendengarkan kekhawatiran mereka, dan mendiskusikan solusi agar program dapat dijalankan.
D. Menyarankan agar program tetap tersedia sebagai pilihan sukarela bagi siswa yang merasa perlu, tanpa melibatkan guru mata pelajaran secara langsung untuk menjaga kenyamanan semua pihak.
E. Memilih untuk menunda pelaksanaan program dan mengamati situasi E lebih lanjut, sambil berharap kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental akan tumbuh seiring waktu di kalangan guru.
Pembelajaran Sosial Emosional
PSE 3
Pendidikan Profesi Guru
PPG 2025
Ruang GTK
Kunci Jawaban Guru
Tribunsumsel.com
Jawaban Berdasarkan Hasil Refleksi Renungkan dan Tuliskan Alasan Mengapa Perlu Ada Kode Etik Profesi |
![]() |
---|
Jawaban, Alasan Mengapa Perlu Ada Kode Etik untuk Setiap Profesi Antara Lain Adalah Untuk |
![]() |
---|
Jawaban Refleksi: Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional? Modul 2 PSE |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Post Test FPPN 3 Modul 2 Filosofi Pendidikan dan Pendidikan Nilai, PPG 2025 Tahap 2 |
![]() |
---|
Latihan Pemahaman Modul 3: Bagaimana Strategi Terbaik Dalam Menerapkan Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.