Perampokan Sadis di Serang

Kasus Pasutri Jadi Korban Perampokan dan Pembunuhan di Serang, Keluarga Sebut Uang dan Emas Hilang

Kakak sekaligus pengacara korban perampokan disertai pembunuhan di Serang, Toni Lembas Pasaribu mengungkapkan beberapa barang berharga milik korban

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Tangkap Layar Video Warga
KORBAN PEMBUNUHAN- Petugas membawa korban pembunuhan di Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, diduga menjadi korban perampokan, Minggu (1/6/2025). Kakak sekaligus pengacara korban perampokan disertai pembunuhan di Serang, Toni Lembas Pasaribu mengungkapkan beberapa barang berharga milik korban 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kakak sekaligus pengacara korban perampokan disertai pembunuhan di Serang, Toni Lembas Pasaribu mengungkapkan beberapa barang berharga milik korban yang hilang.

Diketahui, berdasarkan kesaksian warga sekitar bahwa tidak ada barang korban yang hilang namun hanya berkas yang berantakan.

Menangapi hal itu, Toni mengatakan, uang dan emas hilang dari rumah Petry Sihombing dan Wadison Pasaribu di Perumahan Puri Anggrek, Walantaka, Kota Serang, Banten.

"Jadi, harta yang hilang itu berupa uang dan ada juga cincin emas yang tidak ditemukan," kata Toni saat dihubungi melalui telepon oleh wartawan, Senin (2/6/2025). 

Namun, Toni belum bisa memastikan berapa jumlah uang dan gram emas serta barang lain yang hilang tersebut. 

Sebab, rumah adiknya saat ini tengah dipasang garis polisi guna proses penyelidikan lebih lanjut.

"Karena kan sekarang posisi rumah itu belum bisa kami periksa. Polisi juga belum selesai melakukan olah TKP. Ini baru selesai dari Inafis," ujar dia. 

Baca juga: Keluarga Korban Perampokan Serang Desak Polisi Tangkap Pelaku, Bantah Pemicu Soal Beli Tanah

PASUTRI KORBAN PERAMPOKAN - Suasana lokasi pembunuhan di Perumahan Puri Anggrek , Walantaka, Kota Serang Banten. Minggu (1/6/2025). Keluarga korban meminta polisi segera menangkap pelaku.
PASUTRI KORBAN PERAMPOKAN - Suasana lokasi pembunuhan di Perumahan Puri Anggrek , Walantaka, Kota Serang Banten. Minggu (1/6/2025). Keluarga korban meminta polisi segera menangkap pelaku. ((KOMPAS.COM/RASYID RIDHO))

Toni menambahkan, dari keterangan adiknya yang saat ini masih dalam perawatan di RS Bhayangkara Polda Banten, aksi pelaku dilakukan sangat cepat. Karena itu, korban tidak mengetahui berapa jumlah dan tidak bisa mengenali para pelaku. 

Apalagi, saat kejadian, mukanya langsung ditutup dari belakang dan dipukul hingga tak sadarkan diri. 

"Jadi, dia tidak mengetahui berapa, berapa, dan siapa karena dia langsung ditutup," kata dia.

Toni mendesak Polresta Serang Kota untuk mengusut tuntas kasus dugaan perampokan disertai pembunuhan. 

Sebab, aksi pelaku tergolong sadis yang menyebabkan adik iparnya tewas dan adik kandungnya mengalami luka-luka.

"Berharap agar pihak kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polresta Kota Serang, dapat segera mengungkap dan menangkap para pelaku," ucap Toni.

Ia juga meminta agar Polresta Serang Kota segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan tersebut. 

"Berharap agar pihak kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polresta Kota Serang, dapat segera mengungkap dan menangkap para pelaku," kata Toni di tempat yang sama. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved