Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi
6 Fakta Guru asal OKI Sumsel Datangi Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak, Herman Deru Bersuara
Awalnya, Bastian mengaku mendapat usulan dari salah seorang yang mengaku orang dari Dedi Mulyadi yang berada di Bandung.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet fakta seorang wanita berprofesi sebagai guru di Kayu Agung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), nekat temui Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi dengan tujuan ingin memasukkan anaknya ke barak militer.
Ia datang bersama suami dan anaknya ke Rumah Dinas Pakuan.
Mereka meminta anaknya dimasukkan barak militer karena terjerat narkoba.
Berikut fakta-faktanya :
1.Kronologi Ingin Masukkan Anak ke Barak
Bastian Hidayat alias BH, ayah pelajar tersebut mengungkapkan bahwa putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu sudah kecanduan barang terlarang.
Awalnya, Bastian mengaku mendapat usulan dari salah seorang yang mengaku orang dari Dedi Mulyadi yang berada di Bandung.
"Saya minta maaf ya pak ya, saya kemarin kan ada yang mengusulkan juga dari daerah Bandung juga pak, katanya dari orang bapak lah, saya dari Bandung kemudian ke Subang, disuruh untuk rehab," ujar Bastian, dilansir dari kanal Youtubenya Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (29/5/2025).
Hingga akhirnya, Bastian mengajak putranya bersama sang istri yang merupakan seorang guru, bertemu langsung Dedi Mulyadi untuk meminta bantuan pelatihan untuk sang anak.
Baca juga: Bukan ke Barak Militer, BNNK OKI Sebut Pengguna Narkoba Sebaiknya Direhab Dengan Metode Khusus
2. Terjerat Narkoba
Dedi Mulyadi kemudian langsung bertanya kepada anak bapak tersebut.
"Kenapa kamu ini," tanya Dedi Mulyadi,
Saat ditanya lebih lanjut oleh Dedi Mulyadi, pelajar tersebut mengakui bahwa ia sempat mengonsumsi zat adiktif jenis sabu bersama teman-temannya.
"Udah sering (pakai)?," tanya Dedi.
"Udah pak dari kelas satu (SMK)," kata anak tersebut.
Uang untuk membeli barang terlarang itu ia dapatkan dari uang saku Rp25 ribu dari kedua orang tuanya.
"Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua," kata sang anak.
"Bohongnya gimana," tanya Dedi Mulyadi.
"Untuk tugas sekolah, dapat tambahan duit 50 ribu," ujar sang anak.
Baca juga: Herman Deru Sebut Lembaga Resmi, Saat Warga OKI Minta Dedi Mulyadi Kirim Anaknya ke Barak Militer
Dalam sekali penggunaan, ia bisa menghabiskan dana hingga Rp100 ribu untuk 1,5 gram sabu.
Kepada Dedi Mulyadi, ia mengaku sudah satu minggu tidak mengonsumsi barang terlarang tersebut.
"Perasaannya seminggu gak pakai gimana?" Ujar Dedi.
"Lebih tenang," ucap singkat sang anak.
Meski sudah satu minggu berhenti, sang anak mengaku masih tergantungan dengan lingkungannya.
"Gak mau balik, mau tinggal di sini aja tak masukkan ke barak, setuju?” tanya Dedi.
“Setuju, saya ingin sembuh,” jawab sang anak.
3. Siap Buat Surat Pernyataan
Dedi Mulyadi, sempat bertanya kepada kedua orang tuanya apakah diizinkan, mengingat kebijakannya belakangan dinilai melanggar HAM.
Namun, kedua orang tuanya ingin agar anaknya masuk barak sehingga bisa hidup normal kembali.
"Karena lingkungan saya ini kurang sehat pak, maaf ya pak insyaallah bisa sembuh," ujar ayahnya.
"Nanti kabur dari barak nanti hilang, nanti buat surat pernyataan kalau kamu kabur dari sana menjadi tanggung jawab kamu sendiri sama orang tuamu, jangan salahin saya," kata Dedi Mulyadi.
Sang ayah, bahkan menyatakan siap menandatangani surat pernyataan resmi dan bertanggung jawab penuh jika anaknya kabur atau melakukan pelanggaran selama proses pelatihan.
“Kami datang ke sini dengan penuh kesadaran. Kami titipkan anak kami secara sukarela,” tegas BH.
Baca juga: Sosok Siswa dari OKI Sumsel Temui Dedi Mulyadi Minta Dimasukkan ke Barak Militer, Sekolah Buka Suara
4. Dedi Mulyadi Heran
Diketahui, pelajar tersebut merupakan anak dari ibu seorang guru SD di Kayu Agung dan ayahnya pengantar emas dari toko ke toko.
Sebagai seorang ibu sekaligus guru, ibu mengaku sedih memihat kondisi putranya terlibat barang terlarang.
Kang Dedi Mulyadi juga sempat heran, karena ibu dari si anak ini adalah seorang guru sekolah dasar dan memiliki anak seorang tentara.
"Kakak kamu malah tentara dan ASN, kamu kok malah Narkoba gimana ini?,” tegas KDM kepada sang anak.
Dedi Mulyadi sendiri terbuka untuk menerima aduan dari para orang tua yang bertujuan memasukan anaknya ke barak militer.
Mantan Bupati Purwakarta itu mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawab moral dan tugas negara.
"Saya menjalankan tugas juga dari presiden untuk menjaga anak-anak Indonesia dari korban narkoba," pungkas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Baca juga: Kronologi Guru asal OKI Sumsel Datangi Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak Militer, Dapat Saran
Program ini merupakan bagian dari pendidikan berkarakter yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membina remaja dengan perilaku bermasalah.
Banyak publik yang mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi itu.
Meski kebijakan ini menuai reaksi positif di masyarakat, beberapa daerah enggan ingin meniru kebijakan tersebut.
Bagi siswa yang terlibat berbagai pelanggaran, mulai dari tawuran, tidak disiplin, hingga tindakan yang dianggap tidak pantas oleh orangtua mereka, program ini diperuntukkan.
Dedi Mulyadi menyebut bahwa program ini tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya.
Menurutnya, para orang tua secara sukarela menyerahkan anaknya kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian dikirim ke barak militer.
5. Reaksi Gebernur Sumsel Herman Deru
Menanggapi hal tersebut Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, jika peristiwa ini terjadi bukan karena orang tua tersebut tak mampu, namun kemungkinan ingin dikenal.
"Iya tujuannya baik, karena orang tuanya sudah tidak bisa menghandle lagi anaknya. Jadi bukan karena tidak mampu, hanya karena orang tuanya tidak terhandle," kata Deru, Jumat (30/5/2025).

Terlebih menurut Deru, orang tuany adalah PNS dan dikeluarganya ada yang TNI ada PNS juga.
Baca juga: Warga OKI Sumsel Datangi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak, Konsumsi Sabu
Menurut Deru, sebenarnya ada lembaga resmi yang bisa menangani hal tersebut.
"Kalau ada orang tua yang tidak bisa menghandle anaknya boleh saja laporan ke kita, misal kalau terkait narkoba bisa ke RS Ernaldi Bahar dengan surat rekomendasi dari BNN," katanya.
Lalu misal terkait kepemudaan bisa melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) dan lain-lain.
Sementara itu Sekda Provinsi Sumsel Edward Candra mengatakan, terkait hal tersebut dilihat dulu apa yang melatar belakangnya, termasuk persoalan anak-anaknya.
"Jadi itu bagaimana sebabnya dilihat dulu, karena menurut saya itu termasuk pribadi. Pada intinya kita mengimbau pada warga bagaimana kita mendidik dan mempersiapkan anak-anak kita dengan baik. Dengan cara memberikan contoh dan teladan yang baik pula, " katanya.
6. Sekolah Buka Suara
Pihak sekolah yakni SMK Negeri 2 Kayuagung, Kabupaten OKI, Sumsel kini buka suara terkait salah seorang siswanya yang jauh-jauh menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk dimasukkan ke barak militer.
Kepala SMK Negeri 2 Kayuagung, Anwar Sanusi sudah mengetahui secara langsung bisa salah satu orang tua murid telah meminta anaknya mengikuti pembinaan di barak militer.
"Benar, anak tersebut merupakan salah satu pelajar kelas X jurusan otomotif yang masih bersekolah," katanya ketika dikonfirmasi pada Jum'at (30/5/2025) siang.
Menurutnya, anak yang dimaksud diketahui memang mengontrak di Kayuagung dan terpantau jarang masuk sekolah dikarenakan akibat terpengaruh faktor lingkungan.
"Memang benar itu orang tua siswa kami dan dia sudah sering dipanggil karena permasalahan anaknya yang jarang masuk sekolah dan juga sering tidak mengumpulkan tugas," terangnya.
Dengan demikian, menurut Anwar karena sudah frustasi menghadapi sang anak maka orangtua memilih memasukan ke barak militer yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat.
"Sebenarnya kalau orangtua ingin berkonsultasi dengan sekolah, kami siap memberikan pembinaan. Tapi rupanya sudah keburu datang ke Gubernur Jawa Barat membawa putranya untuk masuk barak militer," pungkasnya. (TRIBUN SUMSEL)
Baca berita lainnya di Google news
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunmsumsel.com
Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi
herman deru
Gubernur Sumsel
Gubernur Jawa Barat
Ogan Komering Ilir (OKI)
Sumatera Selatan (Sumsel)
ViralLokal
Reaksi Santai Wawako Lubuklinggau Soal Warganya Temui KDM, Anggap Biasa Saja: Mungkin Ingin Dikenal |
![]() |
---|
Polisi Turun Tangan Soal Ibu di Lubuklinggau Curhat ke KDM, Anak Diajak Nyabu oleh Konselor Yayasan |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Siswa asal OKI Sumsel yang Minta Masuk Barak ke Dedi Mulyadi, Kini Tak Mau Pulang |
![]() |
---|
Dinsos Sebut Tak Ada Laporan Resmi, Ibu di Lubuklinggau Viral Datangi Dedi Mulyadi Agar Anak Dibina |
![]() |
---|
Klarifikasi Ketua Rumah Asa Silampari Terkait Konselor Ajak Pakai Narkoba, Berhenti 6 Bulan Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.