Warga Sumsel Temui Dedi Mulyadi

Sosok Orang Tua Pelajar OKI Sumsel Datangi Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak, Ibu Guru SD

Orang tua dari seorang pelajar asal Sumatera Selatan mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadukan keluhan terkait kelakuan anaknya.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
WARGA OKI TEMUI KDM- Pasangan suami istri asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama putranya mendatangi Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Orang tua dari seorang pelajar asal Sumatera Selatan mendatangi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadukan keluhan terkait kelakuan anaknya.

Mereka meminta tolong Dedi Mulyadi untuk memasukan putranya ke Barak Militer karena telah ketergantungan obat-obatan terlarang.

Latar belakang keduanya pun dipertanyakan oleh Dedi Mulyadi saat mendatangi rumah dinasnya, di Gedung Pakuan beberapa hari lalu.

Baca juga: Warga OKI Sumsel Datangi Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Minta Anak Dimasukkan Barak, Konsumsi Sabu

ADUAN WARGA OKI- Pasangan suami istri asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama putranya meminta bantuan Dedi Mulyadi masukan putranya ke Barak
ADUAN WARGA OKI- Pasangan suami istri asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama putranya meminta bantuan Dedi Mulyadi masukan putranya ke Barak (Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel)

Adapun, pasutri tersebut merupakan warga Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Ayah pelajar tersebut bernama Bastian Hasbi, berprofesi sebagai pedagang sekaligus pengantar emas dari toko ke toko.

Sementara sang istri adalah seorang guru SD di Kayu Agung.

Keduanya telah memiliki tiga anak, dua diantaranya adalah seorang ASN di Rumah Sakit dan`seorang tentara.

Serta anak bungsunya yang kini duduk di bangku satu SMK di Kayu Agung.

Sebagai seorang ibu sekaligus guru, sang ibunda mengaku sedih melihat kondisi putranya terlibat barang terlarang. 

Baca juga: Rocky Gerung Diskak Hotman Paris Soal Kritik Barak Militer Dedi Mulyadi dengan Teori: Omon-omon

Bukan tanpa alasan, putranya yang masih duduk di bangku kelas 10 SMK jurusan teknik perbengkelan itu disebut memiliki kebiasaan menggunakan barang terlarang.

Dengan suara lirih, sang ayah meminta perhatian kepada KDM agar sang anak mendapat pelatihan khusus. 

Hal itu diakuinya karena terpengaruh dari pergaulannya bersama teman-temannya. 

Dedi Mulyadi kemudian langsung bertanya kepada anak bapak tersebut. 

"Kenapa kamu ini," tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari kanal Youtubenya Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis, (29/5/2025). 

Saat ditanya lebih lanjut oleh Dedi Mulyadi, pelajar tersebut mengakui bahwa ia sempat mengonsumsi zat adiktif jenis sabu bersama teman-temannya. 

"Udah sering (pakai)?," tanya Dedi.
"Udah pak dari kelas satu (SMK)," kata anak tersebut. 

Uang untuk membeli barang terlarang itu ia dapatkan dari uang saku Rp25 ribu dari kedua orang tuanya. 

"Dikasih 25 ribu, tapi bohongin orang tua," kata sang anak. 

"Bohongnya gimana," tanya Dedi Mulyadi

"Untuk tugas sekolah, dapat tambahan duit 50 ribu," ujar sang anak. 

Dalam sekali penggunaan, ia bisa menghabiskan dana hingga Rp100 ribu untuk 1,5 gram sabu. 

Kepada Dedi Mulyadi, ia mengaku sudah satu minggu tidak mengonsumsi barang terlarang tersebut. 

"Perasaannya zemingu gak pakai gimana?" Ujar Dedi. 

"Lebih tenang," ucap singkat sang anak. 

Meski sudah satu minggu berhenti, sang anak mengaku masih tergantungan dengan lingkungannya. 

"Gak mau balik, mau tinggal disini aja tak masukkan ke barak, setuju?” tanya Dedi.  

“Setuju, saya ingin sembuh,” jawab sang anak. 

Dedi Mulyadi, sempat bertanya kepada kedua orang tuanya apakah diizinkan, mengingat kebijakannya belakangan dinilai melanggar HAM.

Namun, kedua orang tuanya ingin agar anaknya masuk barak sehingga bisa hidup normal kembali. 

"Karena lingkungan saya ini kurang sehat pak, maaf ya pak insyaallah bisa sembuh," ujar ayahnya. 

"Nanti kabur dari barak nanti hilang, nanti buat surat pernyataan kalau kamu kabur dari sana menjadi tanggung jawab kamu sendiri sama orang tuamu, jangan salahin saya," kata Dedi Mulyadi

Bastian, sang ayah, bahkan menyatakan siap menandatangani surat pernyataan resmi dan bertanggung jawab penuh jika anaknya kabur atau melakukan pelanggaran selama proses pelatihan.  

“Kami datang ke sini dengan penuh kesadaran. Kami titipkan anak kami secara sukarela,” tegas BH. 

Kang Dedi Mulyadi juga sempat heran, karena ibu dari si anak ini adalah seorang guru sekolah dasar dan memiliki anak seorang tentara. 

"Kakak kamu malah tentara dan ASN, kamu kok malah Narkoba gimana ini?,” tegas KDM kepada sang anak. 

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa apa yang dilakukannya adalah bagian dari tanggung jawab moral dan tugas negara.  

"Saya menjalankan tugas juga dari presiden untuk menjaga anak-anak Indonesia dari korban narkoba," pungkas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Sebanyak 273 pelajar dipulangkan setelah menjalani pelatihan karakter selama dua pekan di Dodik Bela Negara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jabar. 

Program ini merupakan bagian dari pendidikan berkarakter yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membina remaja dengan perilaku bermasalah.

Banyak publik yang mendukung kebijakan yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi itu.

Meski kebijakan ini menuai reaksi positif di masyarakat, beberapa daerah enggan ingin meniru kebijakan tersebut.

Bagi siswa yang terlibat berbagai pelanggaran, mulai dari tawuran, tidak disiplin, hingga tindakan yang dianggap tidak pantas oleh orangtua mereka, program ini diperuntukkan.

Dedi Mulyadi menyebut bahwa program ini tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya.

Menurutnya, para orang tua secara sukarela menyerahkan anaknya kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian dikirim ke barak militer. 

Hingga berita ini tayang tribunsumsel.com, sedang mengkofirmasi ke pemprov sumsel terkait kabar tersebut.

Baca berita lainnya di Google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved