Kasus Sabu 2 Ton
Sepak Terjang Dewi Astutik Alias PA Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu, Rekrut 110 Kurir ke Luar Negeri
Dewi Astutik alias PA, wanita asal Ponorogo, Jawa Timur, memiliki peran besar dalam kasus jaringan narkoba internasional, Golden Triangle.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Dewi Astutik alias PA, wanita asal Ponorogo, Jawa Timur, memiliki peran besar dalam kasus jaringan narkoba internasional, Golden Triangle.
Pada awal Mei 2025, Dewi Astutik yang memiliki nama asli berinisial PA ini kembali disorot setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 2 tok sabu-sabu senilai Rp 5 triliun dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau.
Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom, menyampaikan Dewi Astutik merupakan pengendali utama jaringan narkotika internasional yang sedang diburu sejak 2024.
Baca juga: Peran Dewi Astutik TKI Ponorogo Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton Masuk Jaringan Golden Triangle

Dikatakan Marthinus, Dewi Astutik tidak hanya menjadi master mind di kasus penyelundupan 2 ton sabu di kapal Sea Dragon Tarawa, tapi juga di kasus-kasus besar lainnya.
Dengan identitas palsunya, PA telah merekrut 110 orang Indonesia untuk menjadi kurir narkoba di luar negeri.
Seperti, akhir tahun 2024, saat ada 2 orang terbang dari Kamboja, masuk ke Medan dengan menggunakan pesawat membawa narkoba, mereka juga hasil rekrutmen Dewi Astutik.
"Kita hari ini berhadapan dengan sindikasi besar seluruh dunia, dikendalikan oleh Dewi Astutik," tegas Marthinus, dikutip dari tayangan Rosi Kompas TV pada Kamis (29/5/2025).
Marthinus bahkan membuka data mencengangkan, dimana ada 110 orang Indonesia (WNI) yang diangkap di luar negeri seperti Brasil, INdia, Kamboja hingga Korea, ternyata mereka juga hasil rekrutmen Dewi Astutik.
"Itu ketika kita bertanya, mereka bagian dari Dewi Astutik," ujarnya.
Menurut Marthinus, Dewi Astutik sudah menjadi pimpinan jaringan ini.
Namun, dia yakin Dewi bukan pimpinan tertinggi karena hasil analisisnya, dia terhubung dengan sindikasi di Afrika yang beroperasi di wilayah Thailand dan semenanjung Malaya.
Baca juga: Awal Mula Terbongkar Dewi Astutik Asal Ponorogo Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton hingga Perekrut Kurir
Keberadaan Desi Astutik
Marthinus mendeteksi Dewi terakhir berada di wilayah Thailand atau Kamboja.
Untuk itu, dia sudah bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) di luar negeri untuk mencari keberadaannya.
"Saya sudah audiensi, kami pinjam tangan kita di BIN LU. Kita manfaatkan untuk membantu kita," katanya.
Marthinus meyakini, di atas Dewi Astutik atau Fredy Pratama, ada sindikat besar dengan milisi-milisinya.
Menurutnya, kartel narkoba di dunia, baik di Afhanistan, Meksiko atau negara-negara Amerika Latin, selalu menggunakan milisi bersnejata untuk mengamankan jalur-jalur perdagangan narkotika.
"Jangan kita mengkhayal seperti menangkap pencuri biasa, atau pengedar biasa. Tetapi ketika kita menyentuh kepala, puncak operasional. Ini kita berhadapan denagn satu kekuatan bersenjata dan kekuatan finasial yang kuat," katanya.
Marthinus yakin dengan dukungan pemerintah saat ini, programnya untuk memberantas narkoba di Indonesia akan terwujud.
Identitas Asli
Mengutip Surya.co.id, Dewi Astutik merupakan warga Jawa Timur dari identitas berupa fotocopy KTP maupun paspor.
Dalam identitas kependudukannya, Dewi Astutik beralamat di Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo.
Namun, ketika ditelusuri jejak Dewi Astutik sesuai alamat yang beredar di medsos, hasilnya nihil.
Tidak ada nama Dewi Astutik di Dusun Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong.
Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, mengatakan nama Dewi Astutik tidak ada di dusunnya.
“Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi alamat itu memang warga sini. Fotonya juga kenal,” ungkapnya, Selasa (27/5/2025).
Menurut Gunawan, sesuai KTP maupun paspor, warga mengenalnya dengan nama PA.
Perempuan itu, disebut bekerja di luar negeri. Diduga, nama PA ini mengganti namanya menjadi Dewi Astutik.
“Memang bekerja di luar negeri dan sudah lama berangkat. Ia pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, dan terakhir ini katanya di Kamboja,” jelasnya.
Baca juga: Identitas Asli Dewi Astutik Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton, Pakai Identitas Palsu, Buron Interpol
Hal senada juga disampaikan warga lain, yakni Sri Wahyuni. Ia menuturkan, tidak ada nama Dewi Astutik di lingkungannya.
“Lihat di media sosial memang seperti warga sini. Tetapi namanya bukan Dewi Astutik melainkan PA,” tuturnya.
Sementara itu, pihak Polres Ponorogo juga mendatangi lokasi sesuai alamat yang beredar, untuk mengecek kebenarannya.
“Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo,” kata Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025).
Dijelaskan Andin Wisnu, Dewi Astutik sesuai KTP merupakan warga Kabupaten Ponorogo, tetapi nama aslinya bukan Dewi Astutik.
“Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya. Orang situ (Ponorogo) tapi kartunya (KTP) dipalsukan,” terangnya.
Lebih lanjut, Andin Wisnu menjelaskan, Dewi Astutik memang sudah lama menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Terakhir, berangkat di Kamboja.
Hal tersebut, diketahui berdasarkan hasil identifikasi.
“Disinyalir di Kamboja, sudah jadi red notice oleh BNN, jadi buronan Interpol. Memang orang Ponorogo, sudah lama jadi PMI,” tegasnya.
Hubungan Dewi Astutik dan Fredy Pratama
Nama Dewi Astutik sempat mencuat pada 2024 lalu.
Nama Dewi Astutik mencuat setelah BNN membongkar peredaran heroin 2,76 kilogram kala itu.
Terungkapnya kasus tersebut berawal saat Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengamankan seorang pria berinisial ZM pada 24 September 2024.
ZM saat itu baru tiba di Terminal 3 Kedatangan Bandara Soekarno-Hatta setelah menumpang pesawat dari Singapura.
Setelah kopernya digeledah, ditemukan narkotika jenis heroin sebanyak 2.760 gram yang disembunyikan di dinding koper.
Setelah diperiksa, ZM mengaku bila barang haram tersebut akan diserahkan kepada SS.
Beranjak dari pengakuan ZM, tim BNN pun bergerak menangkap SS.
Selanjutnya, BNN dari keterangan SS diketahui pelaku lain berinisial AH.
AH merupakan orang yang memerintahkan ZM dan SS untuk mengambil heroin dari seorang perempuan bernama Dewi Astutik (DA) di Kamboja.
Berdasarkan petunjuk tersebut, tim BNN pun akhirnya menangkap AH di Medan, Sumatera Utara.
Kepala BNN RI Komjen Marthinus Hukom mengungkap sosok Dewi Astutik.
Jaringan Narkotika Dewi Astutik berbeda dengan sindikat Fredy Pratama yang saat ini pun menjadi buruan aparat penegak hukum di Indonesia.
"Sindikat heroin ini adalah sindikat yang berbeda dengan Fredy Pratama," kata Marthinus di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/10/2024).
Dewi Astutik selama ini diketahui kerap beroperasi di wilayah negara Golden Triangle.
Golden Triangle atau segitiga emas merupakan istilah untuk lokasi tiga negara yakni Laos, Myanmar, dan Thailand.
Kawasan ini dikenal sebagai Segitiga Emas karena merupakan penghasil utama opium dan heroin di Asia Tenggara.
"Dari hasil analisa jaringan internasional, dia (Dewi Astuti) adalah Warga Negara Indonesia bergabung dengan jaringan Afrika dan sangat mungkin orang-orang yang ditangkap di Adis Ababa (Ethiopia) bagian dari sindikatnya dia," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sepak Terjang Dewi Astutik TKI Ponorogo Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu, Rekrut 110 Kurir Luar Negeri,
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Keberadaan Dewi Astutik alias AP Terkuak, Buronan Otak Penyelundupan Sabu 2 Jaringan Golden Triangle |
![]() |
---|
5 Fakta Dewi Astutik, Otak Penyeludupan 2 Ton Sabu Perekrut 110 Kurir, Jaringan Golden Triangle |
![]() |
---|
Peran Dewi Astutik TKI Ponorogo Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton Masuk Jaringan Golden Triangle |
![]() |
---|
Identitas Asli Dewi Astutik Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton, Pakai Identitas Palsu, Buron Interpol |
![]() |
---|
Jejak Kasus Dewi Astutik Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton, Satu Organisasi dengan Fredy Pratama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.