Pembacok Calon Pengantin Ditangkap

Pilu Ibu Pengantin Pria yang Dikeroyok dan Dibacok di Palembang, Kondisi Anak Belum Bisa Bergerak

Begini kondisi dari Ahmad Handa (30) pengantin pria yang dikeroyok dan dibacok sejumlah pelaku saat baru turun dari mobil hendak melangsungkan akad

Instagram @Palembang _news1/TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN
CALON PENGANTIN -- Tangkapan layar video viral saat pengantin pria bernama Ahamd Handa dikeroyok dan dibacok sejumlah pria di Jalan Panca Usaha, Kecamatan Seberang Ulu I, peristiwa itu terjadi pada (11/5/2025). Dikabarkan ada yang pelaku ditangkap. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Begini kondisi dari Ahmad Handa (30) pengantin pria yang dikeroyok dan dibacok sejumlah pelaku saat baru turun dari mobil hendak melangsungkan akad nikah di Jalan Panca Usaha, Kecamatan Seberang Ulu I.

Informasi dari pihak kepolisian salah satu pelaku telah ditangkap di kawasan Batam oleh tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek.

Tetapi kabar tersebut belum membuat ibu korban lega, sebab masih berfokus pada kesembuhan Handa.

Justru ia masih terpukul dengan kondisi anaknya yang masih belum bisa bergerak.

Kepada Tribunsumsel.com Ningcik, ibu korban belum berani menyebutkan terkait keberadaan anaknya.

Namun sampai saat ini Handa masih dalam kondisi lemah pasca menjalani 6 operasi akibat luka yang diderita.

"Kondisinya masih lemah tapi diajak komunikasi bisa. Lukanya di kaki, tangan, urat nadi kanan, tangan kanan juntai, terus tiga jari kiri 3 mau putus dan pergelangan tangan. Sudah menjalani operasi ," ujar Ningcik saat dihubungi, Kamis (29/5/2025).

Ahmad kini juga dalam kondisi psikologis yang sangat terguncang.

Korban sering mengeluh kesakitan sambil menjerit, terutama setelah melihat kondisi tubuhnya sendiri yang masih dibalut perban dan perawatan.

"Kadang jerit-jerit bae, kadang nangis, kami jugo masih syok. Kalau dia lihat tangannya, kakinya, mungkin syok nian. Ibu dak kuat lihatnya, tapi apa boleh buat, ibu harus kuat untuk anak ibu," ujarnya.

Ningcik bahkan masih harus memikirkan biaya operasi selama perawatan di Rumah Sakit Muhammad Hoesin yang mencapai Rp 129 juta yang baru terbayar hanya Rp 44 juta.

Keluarga hanya bisa berusaha mencari tambahan uang untuk membayar biaya operasi.

"Kalau ingat kejadian itu gemetar badan ibu dek. Di rumah suka jerit sendiri kalau ingat itu. Banyak biaya yang harus dikeluarkan doakan (Handa) semoga cepat sembuh," ungkapnya.

Meski ada informasi bahwa salah satu pelaku telah ditangkap, Ningcik belum mendapat keterangan resmi dari polisi. Ia memahami polisi masih sibuk untuk mengejar para pelaku dan memilih menunggu kabar dari pihak berwajib.

"Memang ada yang ngabarin pelaku tertangkap. Tapi kami tidak langsung tanya polisi, karena polisi pasti masih sibuk. Kami percaya kalau polisi bakal bantu kami dan kalau pelaku sudah ditangkap pasti keluarga diberi kabar, " katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved