Kasus Sabu 2 Ton

Peran Dewi Astutik TKI Ponorogo Otak Penyelundupan Sabu 2 Ton Masuk Jaringan Golden Triangle

Terungkap peran Dewi Astutik, TKI asal Ponorogo dalam jaringan narkoba internasional Golden Triangle. 

KOMPAS.com/PARTAHI FERNANDO WILBERT SIRAIT/Dok BNN
KASUS SABU 2 TON - (kiri) Foto paspor Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gerbong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara dan (kanan) Petugas gabungan menunjukkan bukti 2 ton sabu yang diamankan dari kapal Sea Dragon Tarawa di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada 2 Mei. Konferensi pers digelar di Batam, Kepri, Senin (26/5/2025). 

Hal ini diungkapkan Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, Selasa (27/5/2025).

“Nama Dewi Astutik tidak ada. Tetapi alamat itu memang warga sini. Fotonya juga kenal,” katanya. 

Menurutnya, jika sesuai KTP maupun paspor warga mengenal namanya berinisial PA. 

Diakui Gunawan, PA memang bekerja di luar negeri.

“Memang kerja di luar negeri dan sudah lama berangkatnya. Pernah bekerja di Hongkong dan Taiwan, dan terakhir ini katanya bekerja di Kamboja,” urainya.

Salah satu warga, Sri Wahyuni mengatakan hal yang sama.

Kata dia tidak ada nama Dewi Astutik di lingkungannya.

“Lihat di media sosial memang seperti warga sini. Tetapi namanya bukan Dewi Astutik melainkan PA,” pungkasnya.

Terkait hal ini, Polres Ponorogo sudah mengecek kebenarannya dengan mendatangi rumahnya sesuai alamat yang beredar. 

“Kami sudah ke lokasi, memang benar warga Ponorogo,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, Rabu (28/5/2025).

Dia menjelaskan mencuatnya nama  ‘Dewi Astutik ‘ karena  penangkapan kapal KM Sea Dragon Tarawa yang membawa 2 ton narkotika jenis sabu, di perairan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei lalu.

Dewi Astutik diduga sebagai otak penyelundupan sabu-sabu tersebut. 

Bahkan, dari hasil investigasi awal Dewi Astutik masih ada hubungan dengan gembong narkoba, Fredy Pratama. 

Andin mengakui, nama Dewi Astutik itu memang samaran. 

“Identitas yang pertama dipalsukan, punya keluarganya . Orang situ (Ponorogo) tapi kartunya (KTP) dipalsukan,” terang mantan Waka Polres Berau Polda Kaltim.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved