Seputar Islam

Hadits Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah, Hari yang Dicintai, Lengkap dengan Amalan-amalannya

Tidak ada suatu hari, dimana amal shalih lebih dicintai Allah dibandingkan beramal pada hari-hari ini -yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah. 

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribunsumsel.com
KEUTAMAAN DZULHIJJAH -- Ilustrasi orang sedang beribadah, berikut Hadits tentang Keutamaan 10 Hari Pertama bulan Dzulhijjah, lengkap dengan bentuk amalannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Dalam waktu beberapa hari lagi, umat muslim akan memasuki bulan Dzulihijjah 1446 Hijriyah. Bulan terakhir dalam penanggalan hijriyah yang termasuk bulan mulia.

Terdapat hadits shahih dari Rasulullah SAW tentang keutamaan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Rasulullah SAW bersabda:


ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام -يعني الأيام العشر- قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله ثم لم يرجع من ذلك بشيء


Artinya:

“Tidak ada suatu hari, dimana amal shalih lebih dicintai Allah dibandingkan beramal pada hari-hari ini -yakni sepuluh hari pertama Zulhijjah. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, sekalipun amalan itu jihad fi sabililah?.”
Beliau menjawab, “Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali seseorang yang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak pulang (dari jihad itu) dengan membawa suatu apapun.”
(HR. al-Bukhari)

Dikutip dari laman nu.or.id tulisan Sunnatullah, Pengajar Pesantren Al Hikmah Darussalan Bangkalan, dalam hadits ini  Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam hendak memberikan motivasi yang sangat tinggi kepada para sahabat dan umatnya untuk tidak menyia-nyiakan keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah.

Bahkan perbandingannya dengan jihad di jalan Allah.   Motivasi itu disampaikan Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam tidak lain karena banyaknya manfaat dan agungnya kemuliaan pada hari itu.

Di antara hari tersebut terdapat hari Arafah dan hari penyembelihan kurban, sekaligus menjadi hari pelaksanaan ibadah haji. Semuanya tidak diragukan kemuliaan dan keagungannya.

Hadits di atas juga memberikan pemahaman bahwa adanya keutamaan dan mulianya 10 hari awal Dzulhijjah.

Semua ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan saat itu lebih mulia dan lebih besar pahalanya daripada di hari-hari lainnya.

Masih dari laman yang sama, Syekh Muhammad Abdurrahman bin Abdurrahim Al-Mubarakfuri menyampaikan penjelasan ulama:  

لِأَنَّهَا أَيَّامُ زِيَارَةِ بَيْتِ اللهِ وَالْوَقْتُ إِذَا كاَنَ أَفْضَلَ كاَنَ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهِ أَفْضَلُ  

Artinya:

 “Karena 10 hari awal Dzulhijjah tersebut menjadi hari berkunjung ke Baitullah, sementara suatu waktu apabila lebih mulia dari waktu yang lain, maka amal kebaikan di dalamnya juga lebih utama.” (Abdurrahman Al-Mubarakfuri, Tuhfatul Ahwadi, [Bairut, Dârul Kutub Al-‘Ilmiyyah: 1999], juz III, halaman 386).  

Karenanya sangat beruntung bagi umat Islam yang bisa menjumpai 10 hari awal bulan Dzulhijjah dan dapat melakukan ibadah disertai berbagai kebaikan lainnya. Semua itu merupakan nikmat sangat besar yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki.

Tidak sepantasnya umat Islam menyia-nyiakan hari yang sangat berlimpah nilai pahalanya di sisi Allah SWT.

 Sepatutnya hari-hari mulia itu dijadikan kesempatan untuk lebih giat dan semangat dalam menjalankan semua kewajiban, menambah ibadah sunnah, dan melakukan berbagai kebaikan melebihi kesehariannya.

Berikut adalah amalan yang disyariatkan pada 10 Hari Pertama Dzulhijjah

 

Melaksanakan ibadah haji dan umrah


Rasulullah  bersabda : ”Umrah yang satu ke umrah yang lainnya merupakan kaffarat (penghapus dosa-dosa) diantara keduanya, sedang haji mabrur, tidak ada balasan baginya kecuali Syurga”
(HR. Bukhari dan Muslim).

 Puasa Sunnah

Berpuasa pada hari-hari tersebut atau beberapa hari diantaranya (sesuai kesanggupan) terutama pada hari Arafah (9 Zulhijjah).
Rasululllah  bersabda :
“Tidaklah seseorang berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah akan menjauhkan wajahnya dari Neraka (karena puasanya) sejauh 70 tahun perjalanan”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Khusus tentang puasa Arafah, Rasulullah  bersabda,
“Berpuasa di hari Arafah ( 9 Zulhijjah ) menghapuskan dosa tahun lalu dan dosa tahun yang akan datang”
(HR. Muslim)


Takbir dan Dzikir

Memperbanyak takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut.
Rasulullah bersabda,  “Maka perbanyaklah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid.”(HR. Ahmad)

Bertaubat dan menjauhi kemaksiatan serta seluruh dosa agar mendapatkan maghfirah dan rahmat dari Allah  .
Rasulullah bersabda :


”Sungguh Allah itu cemburu dan kecemburuan Allah apabila seseorang melakukan apa yang Allah haramkan atasnya”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Amalan Saleh

Memperbanyak amalan-amalan shalih berupa ibadah-ibadah sunnat seperti shalat, jihad, membaca Al Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan yang semacamnya.
Karena amalan tersebut akan dilipatgandakan pahalanya jika dilakukan pada 10 hari pertama bulan Zulhijjah.

Disyariatkan pada hari-hari tersebut bertakbir di setiap waktu, baik itu siang maupun malam, terutama ketika selesai shalat berjama’ah di masjid.


Takbir ini dimulai sejak Shubuh hari Arafah (9 Zulhijjah) bagi yang tidak melaksanakan ibadah haji, sedang bagi jama’ah haji maka dimulai sejak Zhuhur hari penyembelihan (10 Zulhijjah).
Adapun akhir dari waktu bertakbir adalah pada hari terakhir dari hari-hari Tasyrik (13 Zulhijjah)


Menyembelih Hewan Kurban

Menyembelih hewan qurban (Udhiyah) bagi yang mampu pada hari raya qurban (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11–13 Zulhijjah).
Bagi orang yang berniat untuk berqurban hendaknya tidak memotong rambut dan kukunya sampai dia berqurban.

Diriwayatkan dari Ummu Salamah RA, Rasulullah  bersabda:
“Jika kalian telah melihat awal bulan Zulhijjah dan salah seorang di antara kalian berniat untuk menyembelih hewan qurban maka hendaknya dia menahan rambut dan kukunya”
Di riwayat lain disebutkan: ”Maka janganlah dia (memotong) rambut dan kuku-kukunya sehingga dia berqurban”.
Kemungkinan larangan tersebut untuk menyerupai orang yang menggiring (membawa) qurban sembelihan saat melakukan ibadah haji, sebagaimana firman Allah :
…وَلاَ تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ … البقرة:196 “…


Dan janganlah kamu mencukur kepalamu sebaelum qurban sampai di tempat penyembelihannya…” (QS. Al Baqarah :196).


Namun demikian tidak mengapa bagi orang yang akan berqurban untuk mencuci atau menggosok rambutnya meskipun terjatuh sehelai atau beberapa helai dari rambutnya.

Melaksanakan shalat ‘Ied berjama’ah sekaligus mendengarkan khutbah dan mengambil manfaat darinya.

Itulah Hadits Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah, Hari yang Dicintai, Lengkap dengan Amalan-amalannya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Doa Niat Mandi Besar atau Mandi Wajib Jelang Puasa Dzulhijjah 2025, Lengkap Tata Caranya

Baca juga: Allahumma Ma Amiltu Fi Hadhihis Sanati Mimma Tarda Wa Ta‘idu Alaihis Sawab Doa Awal Bulan Dzulhijjah

Baca juga: Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah 1446H/2025 Lengkap Latin dan Artinya, Amalan Saleh Sejuta Pahala

Baca juga: Apa itu Hari Tarwiyah, Hukum Puasa Tarwiyah tanggal 8 Dzulhijjah, Dalil Hadits dan Keutamaannya

wahdah.or.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved