Larangan Bermain di Skatepark Jakabaring

Penjelasan Pengelola JSC Soal Viral Larangan Main di Skatepark Jakabaring, Sebut Hanya Ingin Mendata

Pengelola Jakabaring Sport City (JSC) buka suara terkait viralnya pengumuman yang berisi larangan bagi skateboarder bermain di Skatepark Jakabaring.

Sripoku/Rangga Efrizal
PENJELASAN PENGELOLA JSC -- Kondisi Venue Skateboard Jakabaring, Kamis (23/8/2018). Terbaru, muncul pengumuman viral yang menyatakan larangan bermain di Skatepark Jakabaring Palembang, Sabtu (24/5/2025). Pengelola JSC kini buka suara. 

Setelah Asian Games selesai, tempat tersebut tidak lagi dikelola oleh Pemkot, dan diserahkan ke pihak Jakabaring Sport City (JSC). 

"Dikarenakan di Palembang ini tidak ada Skatepark yang layak selain di Jakabaring jadi kami pernah menyewa venue tersebut selama 1 tahun penuh dengan biaya sewa Rp 500 ribu per bulan," katanya. 

Namun kata Aziz, penangan kebersihan dan drainasenya masih saja kacau, masih sering banjir, dan kotor. 

"Masak sudah bayar sewa masih disuruh bersihkan venue tersebut dan ketika banjir harus menelpon pihak venue," ujarnya. 

Padahal menurut Aziz, seharusnya pengelola memiliki tanggung jawab memeriksa kondisi venue rutin minimal 1x dalam seminggu. 

"Alhasil terjadilah kasus viral kemarin. Harapannya setelah viral pihak JSC berbenah dalam menangani venue tersebut, tetapi tidak demikian. Kami di paksa membayar biaya sewa jika ingin bermain. Jika tidak Papan skateboard akan disita oleh security," katanya. 

Kata Azis, sebenarnya pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan. 

"Tapi jika dibilang miris ya miris, tempat yang memang diperuntukan untuk olahraga ini malah di persulit," ujarnya. 

"Tapi balik lagi Skateboard ini Olahraga jalanan, tanpa Skatepark pun kami masih bisa bermain. Akan tetapi fasilitas umum yang jadi sasaran misal taman, trotoar, dan fasilitas publik lainnya. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya fasilitas untuk olahraga ini," katanya menambahkan. 

Untuk itu menurut Aziz, karena tidak ada tempat kumpul (Skatepark) jadi tempat bermain terpecah belah.

Ada yang main di Kertapati, Plaju, KM,  tapi yg paling sering di Kambang Iwak (KI) kecil.

"Yah selagi masih bisa bermain kami masih bersyukur. Cuma memang pada akhirnya terkendala jika ingin bikin kegiatan seperti skate competition, ataupun Skateday yang merupakan ulang tahun skate setiap 21 Juni," katanya. 

Lanjut dikatakan, tidak ada tempat untuk melangsungkan kegiatan tersebut.

Padahal tujuan dari kegiatan itu untuk mengasah kemampuan atlet skate Palembang agar bisa bersaing di kelas nasional maupun internasional.

Sementara itu terkait Wakil Walikota Palembang Prima Salam yang sudah mengunjungi Skatepark di dekat Ampera, menurut Aziz harapannya skatepark tersebut direnovasi. 

"Saya sama teman-teman, berharap Skatepark yang di Ampera di renovasi dan semoga kali ini benar-benar melibatkan kami, agar menggunakan kontraktor yang memang khusus di bidang pembangunan Skatepark. Agar tidak mengulangi lagi kegagalan pembangunan oleh pemerintah sebelumnya," katanya. 

 

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved