Berita Viral

Kisah Pilu Pasutri Lansia di Sukoharjo Ditemukan Tewas Membusuk tanpa ada yang Mengetahui, HP Mati

Pasangan lanjut usia, Basuki Wibawa (78) dan Erna Retnawati (81), ditemukan tewas di rumahnya di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo

Tribunjateng.com
PENEMUAN JENAZAH - Jenazah pasutri dimasukan ke dalam ambulance untuk kemudian dibawa dari kediaman wilayah Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo menuju ke RSDM Solo, Sabtu (24/5/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pasangan lanjut usia, Basuki Wibawa (78) dan Erna Retnawati (81), ditemukan tewas di rumahnya di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Sabtu (24/5/2025).

Keduanya diketahui tinggal berdua setelah anak semata wayangnya merantau dan menetap di Bandung, Jawa Barat.

Adapun penemuan jenazah mereka berawal dari kekhawatiran warga sekitar yang menyadari pasangan tersebut tidak terlihat selama beberapa pekan.

Ketika Ketua RT setempat, Panut (69), datang memeriksa rumah mereka, tercium bau tak sedap dari depan rumah. Bersama warga, ia masuk ke dalam dan mendapati pintu dalam keadaan tidak terkunci.

PENEMUAN JENAZAH - Jenazah pasutri dimasukan ke dalam ambulance untuk kemudian dibawa dari kediaman wilayah Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo menuju ke RSDM Solo, Sabtu (24/5/2025).
PENEMUAN JENAZAH - Jenazah pasutri dimasukan ke dalam ambulance untuk kemudian dibawa dari kediaman wilayah Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo menuju ke RSDM Solo, Sabtu (24/5/2025). (Tribunjateng.com)

Di dalam rumah, mereka menemukan jenazah Erna di atas kasur dan Basuki di kamar mandi dalam kondisi telah membusuk.

Berdasarkan dugaan sementara warga dan aparat, Basuki kemungkinan besar lebih dahulu meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi. 

Baca juga: Curhat Pedagang Syok Lahan di Tangsel Milik BMKG, Merasa Ditipu Bayar Puluhan Juta ke GRIB Jaya

Erna, yang diketahui menderita stroke, tidak mampu menolong suaminya atau merawat diri sendiri sehingga kemudian ikut meninggal dunia beberapa waktu setelahnya.

Basuki dan Erna menjalani masa tua mereka secara mandiri di rumah sendiri.

Sebelumnya, pasangan ini sempat berjualan sembako dari rumah, namun atas permintaan anaknya, mereka menghentikan usaha tersebut.

Sang anak bahkan telah mengajak mereka pindah ke Bandung, namun mereka memilih tetap tinggal di Cemani dengan alasan ingin menunggu rumah mereka terjual terlebih dahulu sebelum pindah.

Walaupun tinggal terpisah, komunikasi dengan anak mereka disebut masih terjalin dengan baik.

Namun, beberapa hari sebelum jasad keduanya ditemukan, anak mereka mulai khawatir karena tak mendapat respons dari telepon.

Kekhawatiran itu akhirnya terbukti setelah mendapat kabar dari warga bahwa kedua orang tuanya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Pihak kepolisian yang memeriksa tempat kejadian memastikan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau dugaan kriminal dalam peristiwa tersebut.

Jenazah keduanya sempat dibawa ke RSUD Dr. Moewardi untuk keperluan identifikasi dan kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kesaksian Ketua RT

Ketua RT 007 RW 014, Panut, menjelaskan Basuki dan Erna menggantungkan hidup dari usaha grosir sembako yang mereka kelola bersama.

Setelah menikah, sang anak sempat meminta kedua orang tuanya untuk berhenti berjualan dan beristirahat karena usia yang sudah lanjut.

“Bu Erna sudah lama sakit stroke, jadi hanya bisa terbaring di tempat tidur. Selama ini dilayani oleh Pak Basuki. Kehidupan mereka cukup, dan komunikasi dengan anaknya di Bandung juga lancar,” ujar Panut, Sabtu (24/5/2025).

Beberapa hari sebelum ditemukan meninggal, anak mereka sempat menghubungi Basuki dan Erna.

Namun, setelah empat hari tidak ada kabar dan telepon genggam orang tuanya mati, ia mulai merasa cemas.

Sayangnya, kabar duka justru datang.

Anak mereka sebelumnya sempat mengajak untuk pindah ke Bandung, namun Basuki dan Erna menolak.

Mereka berpesan akan ikut ke Bandung jika rumah mereka di Cemani terjual.

"Anaknya sempat mengajak mereka pindah ke Bandung, tapi Pak Basuki dan Bu Erna menolak. Mereka berpesan akan ikut ke Bandung jika rumah mereka di Cemani terjual,” lanjut Panut.

Jasad Basuki ditemukan di kamar mandi, sedangkan Erna tergeletak di tempat tidur dalam kondisi membusuk.

Dugaan sementara menyebutkan, Basuki meninggal terlebih dahulu, kemungkinan karena jatuh, lalu disusul oleh istrinya yang tidak mampu bertahan karena sakit dan tidak ada yang merawat.

Pihak kepolisian memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian ini dan menyimpulkan keduanya meninggal karena sebab alami.

Jenazah kini telah berada di Rumah Sakit Moewardi dan akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman di Liong Tien Solo

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pilu Pasutri Lansia di Sukoharjo, Meninggal di Rumah Tanpa Ada yang Mengetahui

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved