Idul Adha 2025

Dalil Hadits Puasa Sunnah Tanggal 1-7 Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Keutamaannya

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan bahwa di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
DALIL HADITS -- Ilustrasi masjid dan hewan kurban, berikut adalah ulasan tentang dalil hadits Puasa Sunnah Tanggal 1-7 Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Salah satu amalan sunnah di bulan Dzulhijjah adalah puasa sunnah di awal blan Dzulhijjah yakni dari tanggal 1-7 Dzuhijjah, disambung kemudian 1 hari puasa Tarwiyah di tanggal 8 Dzulhijjah dan 1 hari puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah.

Terdapat dalil tentang amalan puasa di bulan Dzulhijjah ini, amalan yang dikerjakan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) yaitu berpuasa sunnah dari tanggal 1-9 Dzulhijjah.

Berikut Dalil haditsnya:

Dikutip dari rumaysho.com, dalil keutamaan puasa pada awal Dzulhijjah adalah hadits dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (HR. Abu Daud no. 2437. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan bahwa di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 459.

Lebih-lebih puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa awal Dzulhijjah lainnya. Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Syekh Zakaria al-Anshari (w. 1520 M) dalam Asna al-Muthalib, menegaskan bahwa pada tanggal 1 hingga tujuh Dzulhijjah disunnahkan untuk berpuasa bagi yang sedang menunaikan ibadah haji ataupun tidak.

Sedangkan tanggal delapan dan sembilan Dzulhijjah disunnahkan berpuasa hanya bagi orang yang tidak sedang haji.

 

Kapan mulai puasa di bulan Dzukhijjah tahun 1446 H/2025 

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) memperkirakan Idul Adha 1446 Hijriah/2025 akan jatuh pada Jumat (6/6/2025). 


Perkiraan tanggal Idul Adha 2025 tercantum di daftar Hari Raya dalam Kalender Hijriah 2025 yang disusun Kemenag. 

Prediksi Idul Adha 2025 jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah karena 1 Dzulhijjah 1446 H bertepatan dengan 28 Mei 2025 dalam kalender Masehi. 

Tanggal Idul Adha 2025 juga ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025. 

Berdasarkan SKB 3 Menteri tersebut, hari Lebaran Idul Adha 1446 H/2025 M ditetapkan jatuh pada Jumat (6/6/2025) dan menjadi libur nasional

Meski begitu, kepastian tanggal Idul Adha 2025 masih akan menunggu penetapan resminya melalui Sidang Isbat yang digelar Kemenag. 


Sidang Isbat penetapan 10 Dulhijjah 1446 Hijriah yang diperingati sebagai Idul Adha 2025 akan dilaksanakan pada akhir bulan Zulkaidah atau akhir Mei 2025. 

Rencana Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025 sebagai berikut :
1 Dzulhijjah = Rabu 28 Mei 2025
2 Dzulhijjah = Kamis 29 Juni 2025
3 Dzulhijjah = Jumat  30 Juni 2025
4 Dzulhijjah = Sabtu 31 Juni 2025
5 Dzulhijjah = Minggu 1 Juni 2025
6 Dzulhijjah = Senin 2 Juni 2025
7 Dzulhijjah = Selasa 3 Juni 2025
8 Dzulhijjah = Rabu 4 Juni 2025
9 Dzulhijjah = Kamis 5 Juni 2025
Niat Puasa Dzulhijjah


BACAAN NIATNYA

Niat Puasa Dzulhijjah terbagi dalam beberapa niat sebagai berikut :

1. Niat puasa Dzulhijjah tanggal 1-7 Dzulhijjah
Niat puasa Dzulhijjah-nya adalah “Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta ala.”

Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta ala.”

2. Niat puasa Dzulhijjah tanggal 8 Dzulhijjah atau biasa disebut Puasa Tarwiyah
Niat puasa dzulhijjah tanggal 8 dzulhijjah (Puasa Tarwiyah) "Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta ala."

Artinya: "Aku niat berpuasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah Swt."

3. Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut Puasa Arafah 
Niat Puasa Dzulhijjah tanggal 9 Dzulhijjah atau disebut Puasa Arafah  adalah "Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnati Arafah lillahi ta ala."

Artinya: "Aku niat berpuasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Swt."

Larangan Puasa di 10, 11, 12, 13, Dzulhijjah

Selain anjuran puasa sunnah, di bulan Dzulhijjah juga terdapat larangan berpuasa.

Yaitu:


10 Zulhijjah = 6  Juni 2025 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha
11, 12, 13 Zulhijjah = 7, 8, 9 Juni 2025 bertepatan dengan hari Tasrik.

Mengapa dilarang berpuasa di Hari Nahr dan Hari Tasyrik?


Larangan puasa di hari Idul Adha dan Hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging qurban . Dalam Haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata: “Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban ketika menunaikan haji.” (HR. Bukhari, no. 1859)

Pada kesempatan lain hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah bersabda:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ يَوْمَ عَرَفَةَ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَأَيَّامَ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah bersabda: “Hari Arafah, hari Idul Adha, dan hari Tasyrik adalah hari raya kita pemeluk agama Islam, serta merupakan hari-hari untuk makan dan minum.” (HR. An-Nasa’i, no. 2954)


Itulah penjelasan tentang Dalil Hadits Puasa Sunnah Tanggal 1-7 Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Keutamaannya. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Dzikir dan Doa yang Baik Diamalkan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Hari Arafah hingga Idul Adha

Baca juga: Doa-doa Awal Bulan Dzulhijjah 2025/1446 H Sesuai Anjuran Rasulullah SAW, Amalan Dibaca Sebanyak 3x

Baca juga: Arti Rabbanaftaḥ Bainana Wa Baina Qaumina Bilḥaqqi Wa Anta Khairul Fatihin, Doa Mohon Keadilan Allah

Baca juga: Arti Akhlakul Karimah, Akhlakul Mazmumah, Akhlakus Sayyiah, Akhlakul Layyinah, Macam-macam Akhlak

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved