Berita Viral

Ingat Rasul Guru Honorer SDN Torjek II Dipecat Sepihak? Kini Disdik Bolehkan Mengajar Lagi

Masih ingatkah dengan kisah Rasulullah(43), guru honorer SD dipecat sepihak usai memotret rumah penerima bantuan yang dikorupsi, kini kembali mengajar

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
KOMPAS.com/Nur Khalis
PEMECATAN GURU HONORER - Rasulullah (43) dan Kepala SDN Torjek II bersalaman di ruang mediasi Disdik Sumenep, Rabu (14/5/2025). Rasul akhirnya bisa mengajar lagi setelah dipecat usai memotret rumah penerima bantuan yang dikorupsi. Masih ingatkah dengan kisah Rasulullah(43), guru honorer SD dipecat sepihak usai memotret rumah penerima bantuan yang dikorupsi, kini kembali mengajar 

Bahkan, satu di antara mereka bukan wali murid melainkan orang dekat kepala desa (kades).

Di sela-sela mediasi, Rasul mengaku siap untuk kembali mengajar.

Dia ingin meniti karier di dunia pendidikan dan berbagi ilmu dengan anak didiknya.

"Semoga bisa lebih maksimal lagi mengajar," ujar Rasul.

Diketahui, Rasul mengajar sejak tahun 2020.

 Awal Mula Dipecat

Awal mula peristiwa ini berawal ketika Rasulullah menerima undangan rapat pada Kamis (1/5/2025) yang dikirim melalui sebuah grup perpesanan terkait rapat panitia persiapan perpisahan yang akan digelar pada Sabtu (3/5/2025).

Dia mengaku mulanya tidak curiga terkait undangan tersebut. Ia menuturkan sebenarnya rapat tersebut hanya diperuntukan bagi guru saja.

"Saya tidak curiga apa-apa. Hanya sempat ada wali murid yang bertanya, katanya ada undangan ke sekolah."

"Saya sampaikan, undangan itu hanya khusus guru, tidak dengan wali murid," ujarnya.

Lalu, saat rapat digelar, agenda awal yang dimulai adalah penyampaian arahan dari pengawas sekolah.

Rasulullah mengungkapkan setelah itu, tiba-tiba seluruh guru dan tenaga honorer yang hadir diminta keluar kecuali dirinya.

Baca juga: Nasib Rasul Guru Honorer SDN Torjek II Dipecat Sepihak Imbas Foto Rumah Penerima Bantuan Dikorupsi

Kemudian, undangan yang mulanya diperuntukkan bagi guru saja ternyata turut dihadiri oleh wali murid.

Dia mengatakan ada empat wali murid yang hadir ke ruangan rapat tersebut.

"Saat itu hanya ada saya, Pak Modo Lelono, kepala sekolah, dan pengawas," tutur dia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved