Hari Kebangkitan Nasional

Contoh Teks Pidato Pembina Upacara Harkitnas 2025 Tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas

Artikel berikut memuat contoh teks pidato pembina upacara Harkitnas 2025 tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas. 

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
GRAFIS TRIBUN SUMSEL
PIDATO HARKITNAS 2025 - Contoh teks pidato pembina upacara Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas 2025 tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut memuat contoh teks pidato pembina upacara Harkitnas 2025 tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas. 

Hari Kebangkitan Nasional atau Harkitnas diperingati setiap 20 Mei untuk memperingati dan mengenang momen penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

Pada peringatan Harkitnas biasanya diadakan upacara. 

Secara nasional tema Harkitnas 2025 adalah Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas. 

Berikut ini 4 contoh  Teks Pidato Pembina Upacara Harkitnas 2025 Tema Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas

Contoh Teks Pidato Pembina Upacara Harkitnas 2025 (1)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah SMP Nusa Merdeka.

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru dan karyawan SMP Nusa Merdeka.

Dan teman-teman semuanya yang saya cintai.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena sampai detik ini kita masih diberi nikmat olehNya. Salah satunya adalah nikmat sehat, sehingga kita dapat berkumpul dalam acara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini tanpa kekurangan suatu apa pun.

Bangsa kita mulai bangkit dari penderitaan panjang di bawah kekuasaan penjajah pada tanggal 20 Mei 1908. Pada tahun 1908, pemimpin-pemimpin bangsa ini membakar semangat seluruh bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penjajah.

Momentum ini ditandai dengan berdirinya organisasi pemuda yang menumbuhkan semangat nasionalisme, yaitu “Budi Utomo” yang diprakarsai oleh Dr. Wahidin Sudiro Husodo di gedung Stovia.

Sangat sulit pada waktu itu untuk menyatukan bangsa ini. Mengingat wilayah bangsa Indonesia yang sangat luas, serta belum adanya teknologi komunikasi yang memadai pada waktu itu. Transportasi juga menjadi masalah dalam menyatukan seluruh warga dari Sabang sampai Merauke.

Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, agama, ras, dan bahasa. Tak dipungkiri apabila sering terjadi bentrokan atau amuk masa yang berkaitan. Dengan unsur sara. Seharusnya hal itu tidak akan terjadi apabila kita sadar akan pentingnya persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved