Haji 2025

Doa Pengganti Istilam Bila tak Bisa Mencium atau Menyentuh Hajar Aswad karena Kondisi dan Situasi

Bila Kabah yang sangat padat, atau karena faktor kesehatan, faktor usia, atau faktor lainnya, dianjurkan untuk membaca tahlil dan takbir.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
BILA TAK MAMPU ISTILAM -- Ilustrasi masjidil haram dan Kabah, berikut doa Pengganti Istilam Bila tak Bisa istilam, yaitu Mencium atau Menyentuh Hajar Aswad karena Kondisi dan Situasi. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Istilam artinya adalah sentuhan atau mengusap hajar Aswad yang terdapat pada bangunan Ka'bah di Masjidil Haram Mekkah.

Istilam disunnahkan pada setiap kali putaran tawaf bagi jamaah haji laki-laki. \

Sedangkan jamaah haji perempuan disunnahkan melakukan istilam ketika area hajar aswad dalam kondisi sepi atau memungkinkan untuk melakukannya.  

Istilam hajar aswad disunnahkan dalam manasik haji. 

Dalilnya berdasarkan keterangan riwayat Muslim berikut ini:

 طَافَ

 رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ فِي حَجَّةِ الْوَدَاعِ عَلَى رَاحِلَتِهِ يَسْتَلِمُ الْحَجَرَ بِمِحْجَنِهِ لِأَنْ يَرَاهُ النَّاسُ وَلِيُشْرِفَ وَلِيَسْأَلُوهُ فَإِنَّ النَّاسَ غَشُوهُ 

Artinya:
 “Rasulullah saw melakukan tawaf di Ka’bah dengan menaiki hewan kendaraannya. Rasulullah saw juga melakukan istilam hajar aswad dengan tongkatnya agar para sahabat yang jauh melihat dan mendekat serta menanyakan itu kepadanya karena saat itu sebagian orang sedang mengerumuninya," (HR Muslim). 

Adapun jamaah haji yang tidak bisa melakukan istilam baik secara langsung, dengan tangan, atau dengan tongkat sekalipun, karena situasi dan kondisi.  Misalnya, suasana di Kabah yang sangat padat, atau karena faktor kesehatan, faktor usia, atau faktor lainnya, dianjurkan untuk membaca tahlil dan takbir.

Berikut bacaan tahlil dan takbir, doa pengganti tidak bisa istilam (menyentuh/mengusap) hajar aswad.

Lā ilāha illallāh allāhu akbar

Artinya: Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Maha Besar.


 Dikutip dari laman nu.or.id, bacaan ini kesimpulan dari kesepakatan para ulama.

 وَأَخَذَ مِنْهُ بَعْضُ فُقَهَائِنَا أَنَّ مَنْ شُقَّ عَلَيْهِ اسْتِلَامُ الْحَجَرِ الْأَسْوَدِ سُنَّ لَهُ أَنْ يُهَلَّلَ وَيُكَبِّرَ 

Artinya:
 “Sebagian ulama menarik simpulan dari hadits itu bahwa orang yang mengalami kesulitan istilam hajar aswad dianjurkan untuk membaca tahlil dan takbir,” (Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Iqna‘, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 440).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved