Arti Bahasa Arab

Arti Ya Karim Ya Wadud Ya Latif, Dzikir Asmaul Husna, Keutamaannya Bila Diamalkan Setelah Berwudhu

Cara mengamalkannya dengan membaca 7x setelah wudhu lalu usapkan ke wajah dan maka wajah akan berseri hati tenang rezeki akan terbuka lancar

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
DZIKIR YA KARIM -- Ilustrasi tangan berwudhu, berikut keutamaan dzikir Ya Karim Ya Wadud Ya Latif setelah berwudhu. 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَنْ يَّرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَسَوْفَ يَأْتِى اللّٰهُ بِقَوْمٍ يُّحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهٗٓ ۙاَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اَعِزَّةٍ عَلَى الْكٰفِرِيْنَۖ يُجَاهِدُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَخَافُوْنَ لَوْمَةَ لَاۤىِٕمٍ ۗذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari (meninggalkan) agamanya, maka kelak Allâh akan mendatangkan suatu kaum yang Allâh mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allâh, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.

Itulah karunia Allâh, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allâh Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui  [al-Mâidah/5:54].

Syaikh ‘Abdur Rahmân as-Sa’di t ketika menafsirkan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ

Dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mencintai hamba-hamba-Nya [al-Burûj/85:14].

Beliau berkata,  “Dialah (Allah Azza wa Jalla ) yang dicintai para wali-Nya (hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya) dengan kecintaan yang tidak serupa (tidak ada bandingannya) dengan apapun (di dunia ini).

Sebagaimana Dia tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya dalam sifat-sifat keagungan, keindahan, (kesempurnaan) makna dan perbuatan-perbuatan-Nya, maka kecintaan kepada-Nya di hati hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya sesuai dengan itu semua, (yaitu) tidak sesuatu pun dari bentuk-bentuk kecintaan yang menyamainya.


Oleh karena itu, kecintaan kepada-Nya adalah landasan pokok peribadatan (kepada-Nya), dan kecintaan ini mendahalui dan melebihi semua kecintaan (lainnya). 


Jika kecintaan-kecintaan lain itu tidak mengikuti/mendukung kecintaan kepada-Nya, maka semua itu akan menjadi siksaan (bencana) bagi seorang hamba. Dan Allâh Azza wa Jalla al-Wadûd, (juga) berarti Dia mencintai para wali-Nya”


 Al Latif -- Ya Latif -- اللَّطِيف --  يَا لَطِيف

Allah Yang Maha Lembut/ Maha Halus

Sifat Al Latif pada Allah SWT tergambar salah satunya dalam firman Allah Surat Al Hajj ayat 63

Surat Al-Hajj Ayat 63

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ
ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَتُصْبِحُ ٱلْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved