Berita Viral

Nasib Rasul Guru Honorer SDN Torjek II Dipecat Sepihak Imbas Foto Rumah Penerima Bantuan Dikorupsi

Dipecat karena memotret rumah penerima bantuan dikorupsi, Rasulullah (43) eks guru SDN Torjek II Sumenep, Jawa Timur kini beralih profesi.

Editor: Moch Krisna
(KOMPAS.com/ Nur Khalis)
GURU HONORER DIPECAT - Momen pak Rasul (43) saat mengajar siswa SDN Torjek II. 

Sementara itu, Kepala Disdik Sumenep, Agus Dwi Saputra, menyampaikan Pak Rasul belum masuk Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan karena hanya lulusan Paket C atau setara SMA/ Sederajat.

Sementara itu, sesuai aturan yang baru, setiap hororer harus memiliki ijazah minimal sarjana (S1).

Disdik Sumenep menambahkan, menurut keterangan pihak sekolah, diketahui bahwa prilaku Pak Rasul kurang disenangi oleh wali murid.

Namun demikian, Disdik Sumenep tidak menyebut bahwa pemecatan guru honorer yang sudah mengabdi selama 5 tahun itu karena pernah memotret rumah penerima program BSPS dan ikut mengantar tim dari kementerian saat sidak ke lokasi penerima.

Kronologi Pemecatan

Rasul bercerita bahwa pada tanggal 1 Mei 2025, dia menerima undangan rapat melalui grup pesan elektronik terkait Pembinaan dan Rapat Panitia Persiapan Perpisahan yang akan digelar di sekolah.

"Saya tidak curiga apa-apa. Hanya sempat ada wali murid yang bertanya, katanya ada undangan ke sekolah. Saya sampaikan, undangan itu hanya khusus guru, tidak dengan wali murid," ujarnya.

Guru dengan dua anak itu menyampaikan, rapat pada tanggal 3 Mei 2025 lalu itu dimulai dengan penyampaian arahan dari pengawas sekolah.

Setelah itu, tiba-tiba semua guru dan tenaga honorer lain diminta keluar ruangan kecuali dirinya.

"Saat itu hanya ada saya, Pak Modo Lelono, Kepala Sekolah, dan pengawas," tutur dia.

"Tapi setelah itu enam orang lain masuk ke ruangan rapat. Setahu saya, empat orang memang wali murid, satu orang komite, dan satu lagi orang dekat Kepala Desa (Kades) kayaknya. Namanya Husnul," kata dia.

Saat itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Torjek II, Arifin meminta beberapa orang yang datang untuk menyampaikan tujuan kedatangan mereka.

Di ruang rapat itu, para wali murid secara kompak meminta Pak Rasul dikeluarkan dari sekolah.

"Mereka bahkan ada yang bilang, harus dikeluarkan hari itu juga. Jangan sampai besok. Jika tidak, para wali murid mengancam akan memindahkan anaknya dari sekolah," ucapnya. 

Sekitar 10 hari sebelum dikeluarkan dari sekolah, Pak Rasul memang sempat membantu kawannya yang bernama Aan untuk mengambil foto para penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun 2024 di desa setempat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved