Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang

Kesaksian Desmon Korban Selamat Kecelakaan Bus ASL di Padang,Keluar Lewat Jendela,Sempat Ganti Sopir

Kesaksian salah satu korban yang selamat kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat

Tangkapan layar Youtube Kompas TV
KORBAN SELAMAT KECELAKAAN BUS DI PADANG - Kesaksian salah satu korban yang selamat kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat Selasa (6/5/2025) pagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kesaksian salah satu korban yang selamat kecelakaan maut bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat Selasa (6/5/2025) pagi.

Bus dengan pelat nomor B 7512 FGA itu terguling usai diduga mengalami rem blong hingga hilang kendali.

Akibat insiden tersebut, 12 dari total 35 penumpang dilaporkan meninggal dunia, sementara 23 lainnya mengalami luka-luka.

Desmon, seorang penumpang menceritakan bahwa bus yang dinaikinya itu mulai tak terkendali saat berada di jembatan layang.

Pada rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat bus berwarna hijau itu melaju dengan sangat kencang saat berada di turunan.

Dalam kondisi menurun, terlihat bagian kanan ban bus tampak terangkat.

Baca juga: Penyebab Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, Tewaskan 12 Orang dan 36 Terluka, Diduga Rem Blong 

Tak lama setalh itu, bus pun tampak terguling dan menabrak tembok.

"Dari jembatan layang itu, jalan menurun baru terasa, turun terus," kata korban selamat, Desmon, dikutip dari Kompas TV, Selasa (6/5/2025).

EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN- Petugas gabungan saat melakukan proses evakuasi terhadap korban kecelakaan bus ALS di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). Diduga rem blong.
EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN- Petugas gabungan saat melakukan proses evakuasi terhadap korban kecelakaan bus ALS di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa (6/5/2025). Diduga rem blong. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

Desmon menegaskan, tidak ada peringatan terlebih dahulu dari sopir bus yang ditumpanginya.

"Gak ada (peringatan dari sopir) mulai berangkat dari Sibongborong aman," kata dia.

Ia pun membenarkan kalau bus sempat berhenti untuk istirahat dan berganti sopir.

"(berhenti) di Bukit Tinggi, pas jam 05.00 subuh kami istirahat. Dari situ ganti sopir kedua," jelasnya.

Lebih lanjut, Desmon memastikan tidak ada peringatan dari sopir soal kondisi bus.

"Gak ada (pemberitahuan dari sopir)," katanya.

Saat kejadian itu, Desmon duduk di bangku ketiga di belakang sopir.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved