Berita Viral
Dedi Mulyadi Dikritik soal Pendidikan Barak Militer, Yakin Ada Kebaikan 'Biarkan Kami Bekerja'
Di tengah suara-suara penolakan, Dedi Mulyadi meyakini bahwa apa yang dicanangkannya dalam program militer tersebut bertujuan untuk masa depan ana
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Banyaknya kritikan dari sejumlah pihak atas program pendidikan karakter ala militer yang dirancangnya diakui oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pada Jumat (2/5/2025), program pendidikan militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk membina siswa yang terlibat kenakalan remaja di wilayah Jawa Barat, resmi dimulai.
Bagi siswa yang terlibat berbagai pelanggaran, mulai dari tawuran, tidak disiplin, hingga tindakan yang dianggap tidak pantas oleh orangtua mereka, program ini diperuntukkan.
Baca juga: Program Militer Dedi Mulyadi Resmi Dimulai, Tangis Haru 39 Siswa Pamit Sebelum Jalani Pendidikan
Di tengah suara-suara penolakan, Dedi Mulyadi meyakini bahwa apa yang dicanangkannya dalam program militer tersebut bertujuan untuk masa depan anak-anak bangsa.
Dedi menjelaskan bahwa program pendidikan militer yang melibatkan TNI dan Polri ini dilakukan untuk memperkuat karakter bela negara pada siswa, khususnya mereka yang terseret dalam pergaulan bebas atau terindikasi melakukan tindakan kriminal.
"Seluruh langkah yang saya lakukan dan seluruh temen-temen di provinsi Jawa Barat, pak Bupati, Wali Kota, Kepala Dinas lakukan tiada lain kecuali anak-anak Jawa Barat tumbuh kokoh, kuat, tidak menajdi korban kekerasan, serta memiliki masa depan," ungkap Dedi Mulyadi dalam unggahan Instagramnya, Sabtu (3/5/2025).
Dedi meyakini bahwa suatu saat kebijakannya tersebut akan membuahkan hasil meski banyak tantangan.
"Tidak ada kebijakan yang mulus kalau itu untuk kebaikan, pasti ada tantangan, dan pasti akan dirasakan suatu saat ketika kebijakan itu membuahkan hasil
"Mari saatnya berbuat bukan hanya berdebat, karena tawuran tidak akan diselesaikan dengan perdebatan, kriminalitas remaja tidak akan diselesaikan dengan perdebatan," ujarnya.
Menurut Dedi, pelanggaran dari kenakalan remaja tersebut tak bisa diatasi hanya dengan perdebatan, melainkan harus dengan sebuah tindakan.
"Anak-anak yang kecanduan game online, bolos sekolah dan anak-anak yang melawan dengan orang tuanya dan melakukan pengancaman dan penganiayaan dengan orang tua dan kakeknya tidak akan diselesaikan dengan perdebatan,
Negeri ini akan maju dengan sebuah tindakan, terima kasih atas kritikannya semua demi kebaikan, biarkan kami bekerja dan anda semua yang mengkritisi pekerjaan kami," tandasnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Dikritik Soal Program Kirim Pelajar Bermasalah ke Barak, Dasar Hukum Dipertanyakan
Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyebut bahwa program ini tidak ada unsur paksaan dalam pelaksanaannya.
Menurutnya, para orang tua secara sukarela menyerahkan anaknya kepada Dinas Pendidikan untuk kemudian dikirim ke barak militer.
Sebelumnya, puluhan siswa tingkat SMP mengikuti barisan di Markas Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Armed 9, di Purwakarta, Kamis (1/5/2025), sebagai bagian dari program pembinaan yang digagas Pemkab Purwakarta.
Beredar Foto Ahmad Sahroni Diduga Hendak ke Singapura, Youtuber Ferry Irwandi Sebut Pengecut |
![]() |
---|
PENGAKUAN Saksi Mata Lihat Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol Saat Bubarkan Demonstran, Semua Dihajar |
![]() |
---|
MOBIL Baraccuda Brimob Lindas Driver Ojol di Pejompongan, Korban Dikabarkan Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Leganya Ridwan Kamil Hasil Tes DNA Buktikan CA Bukan Anaknya, Fitnah Lisa Mariana Terpatahkan |
![]() |
---|
Ini Pekerjaan Sintya Cilla Buat Denny Sumargo Syok, Rela Berkorban Uang Demi Ketemu Dj Panda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.