Berita Viral

Gatot Nurmantyo Bongkar Masa Lalu Hercules, Sebut Dulu Tukang Angkut Barang Tentara, Dibantu TNI

Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ungkit Hercules tentang peran pensiunan jenderal TNI yang telah membawanya ke Jakarta, tak tahu diri

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube Cumicumi/my news
GATOT NURMANTYO NGAMUK KE HERCULES - (krii) Hercules dan (kanan) Gatot Nurmantyo. Gatot Nurmantyo Ngamuk ke Hercules, Tak Terima Sutiyoso Diledek Bau Tanah 

TRIBUNSUMSEL.COM Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membongkar masa lalu Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Rosario de Marshall alias Hercules

 Buntut Hercules diduga menghina purnawirawan jenderal TNI bintang tiga, Sutiyoso yang menyinggung soal ormas, Hal ini dilakukan oleh Gatot.

Hercules dinilai Gatotr telah bersikap tak pantas dan tak tahu diri.

Baca juga: Murkanya Gatot Nurmantyo ke Hercules Diduga Hina Sutiyoso, Singgung Masa Lalu Ketum GRIB: Ingat Kau?

GATOT NURMANTYO NGAMUK KE HERCULES - (krii) Hercules dan (kanan) Gatot Nurmantyo. Gatot Nurmantyo Ngamuk ke Hercules, Tak Terima Sutiyoso Diledek Bau Tanah
GATOT NURMANTYO NGAMUK KE HERCULES - (krii) Hercules dan (kanan) Gatot Nurmantyo. Gatot Nurmantyo Ngamuk ke Hercules, Tak Terima Sutiyoso Diledek Bau Tanah (Youtube Cumicumi/my news)

Mantan Panglima TNI tersebut mengingatkan Hercules tentang peran pensiunan jenderal TNI yang telah membawanya ke Jakarta.

"Saya sudah dua bulan lebih berpuasa tidak mau berbicara, tidak mau diwawancara, karena saya sedang mengamati benar situasi negara kita, tapi begitu masalah Hercules kurang ajar orang ini, dia gak tahu diri dia merasa paling hebat, kalau (purnawirawan) udah pensiun enggak ada di mata kirinya dia itu, udah gak dianggep," ungkap Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025). 

Diungkap Gatot Nurmantyo, Hercules sempat dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.

"Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah."

"Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an," ujar 

Gatot menyinggung pernyataan Hercules selama ini berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto. 
 
Padahal menurut Gatot, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.

"Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta)," tambahnya. 
 
Namun kini Hercules disebut tak ingat akan masa lalunya itu, dan berbalik menyerang TNI.

Sebelumnya, Hercules bahkan menyebut Sutiyoso sudah "bau tanah" dan memperingati agar diam.

Gatot Nurmantyo tak terima Hercules sudah menghina Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga mantan Gubernur Jakarta (1997-2007).

"Saya juga purnawirawan tidak kau anggap kau ngomong seenak perut. Ingat kau dulu dpo, kau bisa ke Jakarta pakai apa. Sudah purnawirawan juga yang bawa kau ke sini, ngomong seenaknya, tidak sopan, sudah jadi raja kau?," kata Gatot sambil menunjuk ke arah kamera.

Baca juga: Tawa Hercules saat Purnawirawan TNI Usulkan Gibran Dicopot dari Wapres: Mereka itu Kalah Pilpres

Gatot Nurmantyo juga mengecam keras aksi Hercules bersama Grib-nya selama ini, yang dianggap lebih sebagai kelompok preman dibanding ormas.

Gatot mengatakan bahwa Hercules adalah preman yang memakai pakaian ormas.

"Kamu itu adalah preman yang memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan bahwa kau itu preman," ujar Gatot.

"Di Jawa Barat kau mengatakan kalau ingin didukung oleh Grib, pertama mencintai dulu Grib, baru mencintai rakyat. Pakai dong otakmu!," kecam Gatot.

"Gubernur, Bupati, Wali Kota itu harus mencintai rakyat dulu, karena dia mendapat mandat dari rakyat, yang milih rakyat, bukan Grib. Preman itu," kata Gatot.

"Yang kedua, Ini yang membuat saya marah. Kejadian di Depok. Polisi itu adalah alat negara, yang melaksanakan ketertiban demi masyarakat. Ketika akan menangkap, dilawan dikepung. Negara apa ini? Alat negara, mobilnya dibakar lagi," ujar Gatot.

"Kalau saya diam, orang akan menyangka bahwa polisi sudah tidak ada. Kalahnya sama preman. Ini bahaya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gatot.

Menurut Gatot, pernyataan Hercules ke Sutiyoso yang disebut bau tanah, juga berarti menghina pensiunan Kopassus.

"Satu, dia menghina pensiunan Kopassus. Hei, kau juga menghina Presiden saya. Jenderal Prabowo itu, Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, presiden saya, kau bilang bau tanah lagi. Saya juga bau bau tanah," terang Gatot tegas.

HERCULES TOLAK WACANA PEMAKZULAN GIBRAN - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules Rosario Marshal bertemu Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo. Hercules lalu mengomentari wacana pemakzulan Gibran dari jabatan Wakil Presiden, pada Selasa (29/5/2025).
HERCULES TOLAK WACANA PEMAKZULAN GIBRAN - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules Rosario Marshal bertemu Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo. Hercules lalu mengomentari wacana pemakzulan Gibran dari jabatan Wakil Presiden, pada Selasa (29/5/2025). ((KOMPAS.com/LABIB ZAMANI))

"Yang sopan bicara. Para purnawirawan itu, tidak ada satupun kata akan menghianati negara. Justru mendukung," ujarnya.

Gatot mengatakan Presiden Prabowo itu adalan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad.

Karenanya pasti mendukung semua hal demi kemajuan bangsa seperti yang dilakukan para purnawirawan TNI dengan usulannya.

"Gak masuk akal. Makanya, pernyataan yang 8 itu kan mendukung, kecuali IKN. Dan memberikan masukan-masukan yang konkrit. Berdasarkan pemikiran mereka sendiri," katanya.

"Karena purnawirawan itu, hei Hercules ku kasih tahu. Purnawirawan-purnawirawan yang bicara itu, mereka adalah orang-orang gila. Gila mencintai NKRI termasuk Presiden saya. Dia itu gila demi negara," tambah Gatot.

"Kau apa jasamu terhadap negara? Hidup di negara ini yang sopan santun," ujar Gatot.

"Saya mohon maaf untuk saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Selama ini saya tidak pernah bicara keras.

Tapi dengan preman, saya harus bicara terbuka seperti ini, dengan menggunakan bahasa preman," kata Gatot.

Karenanya kata Gatot, Hercules tidak boleh mengatakan bau tanah ke Sutiyoso.

"Gak boleh seperti itu. Semua TNI juga akan menjadi purnawirawan. Bahkan doanya prajurit, panjang umur sampai pensiun, menyelesaikan tugas," ucapnya.

Gatot mengatakan Sutiyoso dengan bintang tiganya bukan sembarangan dan harus berdarah-darah mendapatkannya dengan pengabdian dalam perang.

"Termasuk saya juga berdarah-darah di Timor Timur," katanya.

"Dan yang lebih parah lagi, kalau negara sudah dikuasai preman, kehancuran akan terjadi," kata Gatot.

Di akhir video diketahui, saat marah dan mengecam tindakan dan pernyataan Hercules, di sebelah Gatot Nurmantyo di bangku berbeda tampak ada pakar hukum tata negara Refly Harun, dan jurnalis senior Hersubeno Arif.

"Negara tidak boleh ada premanisme dan itu harus diberantas," kata Gatot mengakhiri videonya.

Hercules Hina Sutiyoso

Sebelumnya Rosario de Marshall atau Hercules mengatakan dirinya tak takut dengan Sutiyoso, jenderal purnawirawan TNI yang juga mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan eks Gubernur DKI Jakarta. 

Setelah Sutiyoso sebelumnya ikut menanggapi soal revisi undang-undang (RUU) Ormas yang tengah hangat dan digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Ketua umum (Ketum) Grib Jaya tersebut secara gamblang meminta Sutiyoso untuk diam.

Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025) melansir Tribunjakarta.com.

Ia mengaku tak takut dengan Sutiyoso.

Hercules bahkan menyebut Sutiyoso sudah bau tanah.

“Orang semua takut sama Pak Sutiyoso. Saya tidak. Saya bilang Anda itu mulut sudah bau tanah,” kata Hercules.

"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.

Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya.

Isi Pernyataan Sutiyoso

Sebelumnya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang ORganisasi Masyarakat (Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.

Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi Undang-Undang Ormas.

Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi Undang-Undang Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."

"Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara," paparnya.

Bang Yos tidak rela jika baret merah khas Kopassus ditiru ormas.

"Pasukan khusus misalnya, bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah," jelasnya.

Baca berita lainnya di google news

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved