Berita Viral

Berani Debat dengan Dedi Mulyadi, Aura Cinta Dibela Wakil Ketua DPRD Jawa Barat: Perlu Diapresiasi

Menurut Ono, seharusnya Aura Cinta diberi penghargaan karena berani menyuarakan pendapat di hadapan publik. 

Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com/Faqih Rohman Syafei/ Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
AURA CINTA DIBELA - (kiri) Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono dan (kanan)Tangkap layar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi debat dengan remaja lulusan SMA saat bertemu sejumlah warga rumah digusur lantaran dibangun di bantaran kali, Sabtu (27/4/2025). 

Dalam Pasal 6, ditegaskannya, anak berhak mendapatkan perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi. 

“Dan apa yang terjadi saat ini, sudah ada eksploitasi tentang kemiskinan dan ada kekerasan. Maka di Perda ini, siapapun yang mengetahui ada perlakuan seperti itu, kalau mereka tidak memberitahukan, mereka akan diancam penjara 3 bulan dan denda Rp 50 juta. Tapi saya yakin ada pidana-pidana lainnya yang diatur oleh undang-undang,” tegas Ono. 

Baca juga: Sosok Aura Cinta, Artis Figuran Ngotot ke Dedi Mulyadi Soal Wisuda, Nama Asli saat Sekolah Terungkap

Debat dengan Dedi Mulyadi 

Perdebatan yang membuat Aura viral terjadi saat pertemuan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan warga terdampak penggusuran di bantaran Sungai Bekasi. 

Aura, lulusan SMA asal Bekasi, hadir bersama ibunya dan menyampaikan protes soal pelarangan acara perpisahan sekolah oleh Pemprov Jabar. 

Dedi menegaskan bahwa larangan tersebut bertujuan untuk meringankan beban orangtua. 

“Kalau tanpa perpisahan, emang kehilangan kenangan? Kenangan bukan pada saat perpisahan, tapi kenangan indah itu saat proses belajar selama tiga tahun,” ujar Dedi. 

Baca juga: Masuk Jalur Tak Mampu & Sering Syuting, Kepala SMAN 1 Cikarang Utara Ungkap Masa Lalu Aura Cinta

Namun, Aura punya pandangan berbeda. 

“Enggak juga sih, Pak. Saya ngerasa udah lulus. Kalau gak ada perpisahan, kita tuh gak bisa ngumpul bareng atau ngerasain interaktif sama teman gitu,” jawabnya. 

Bagi Aura, acara perpisahan tetap penting sebagai simbol kebersamaan dan kenangan meskipun dengan biaya minim. 

Dedi pun tetap bersikukuh bahwa kebijakan ini diambil demi membantu orangtua yang kesulitan ekonomi. 

Meski demikian, ia tetap menghargai sikap kritis Aura. 

“Terima kasih sudah kritik saya. Kenapa kritik di-bully, karena orang lagi susah-susah cari duit, gak mampu bayar wisuda, perpisahan, ini teriak-teriak pengen wisuda,” katanya dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, 26 April 2025. 

Saat Dedi menanyakan rencana pendidikan Aura ke depan, remaja itu menjawab ingin masuk Universitas Indonesia dan mengambil jurusan filsafat. 

“Universitas Indonesia, Pak, filsafat,” ucap Aura. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved