Berita Viral

'Tak Akan Dengarkan Ancaman dari Siapa pun' Reaksi Dedi Mulyadi Setelah Diultimatum GRIB Jaya

Menurutnya, bentuk ancaman apa pun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat.

IG/razmannasution71/Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
DEDI MULYADI. (Kiri) Tangkap layar Razman Nasution yang menjadi Juru Bicara (Jubir) Ketum Grib Jaya, Hercules memberi ultimatum kepada Dedi Mulyadi agar tak mengusik ormas GRIB, Rabu (23/4/2025). (kanan) Gubnernur Dedi Mulyadi saat menanggapi curhatan atlet peraih emas PON. Dedi Mulyadi mengatakan bentuk ancaman apapun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Terkait ultimatum yang diberikan organisasi masyarakat (Ormas) GRIB Jaya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini menanggapi.

Dedi Mulyadi diminta agar tidak usil kepada ormas, sebelumnya.

Dedi Mulyadi mengaku tak ingin ambil pusing mengenai permintaan itu, .

Menurutnya, bentuk ancaman apa pun termasuk dari GRIB Jaya, tidak akan memengaruhinya jika menyangkut kepentingan masyarakat.

"Oh itu, biasa lah kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik. Rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera," ungkapnya, Selasa (29/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

ORMAS GRIB KECAM DEDI - Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriyel Alexander meminta dengan keras agar Dedi Mulyadi tak 'lompat pagar' untuk ikut turut campur menangani kasus pembakaran mobil polisi oleh Ormas GRIB Jaya. (Tangkapan layar Nusantara TV dan Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty).
ORMAS GRIB KECAM DEDI - Ketua DPD GRIB Jaya Jawa Barat, Gabriyel Alexander meminta dengan keras agar Dedi Mulyadi tak 'lompat pagar' untuk ikut turut campur menangani kasus pembakaran mobil polisi oleh Ormas GRIB Jaya. (Tangkapan layar Nusantara TV dan Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty). (Tangkapan layar Nusantara TV dan Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty)

"Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun. Kalau itu mengganggu kinerja saya," tegas Dedi Mulyadi.

Dedi menambahkan dirinya bukan tipikal pemimpin yang antikritik.

Apalagi tujuan kritiknya untuk masyarakat Jawa Barat.

"Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," imbuhnya.

GRIB Jaya Beri Ultimatum

Dikutip dari TribunSumsel.com, Razman Nasution yang mengaku menjadi Juru Bicara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules, sempat memberi ultimatum kepada Dedi Mulyadi agar tak mengusik pihaknya.

Pernyataan ini berawal dari rencana Dedi Mulyadi terkait pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di Jawa Barat.

Pembentukan satgas tersebut sebagai respons maraknya kasus preman hingga tindakan intimidatif, yang dilakukan ormas yang viral meminta THR dan pungutan liar hingga membakar mobil polisi di Depok.

Namun, tindakan tersebut justru membuat GRIB Jaya Jabar tersinggung hingga melayangkan tantangan diskusi terbuka.

Razman Nasution lantas memberikan ultimatum kepada Dedi Mulyadi yang dinilai mendiskreditkan citra GRIB Jaya di mata publik.

Dedi Mulyadi dinilainya sangat sinis terhadap ormas, khususnya GRIB Jaya.

Ia menilai Dedi Mulyadi sudah melampaui kewenangan sebagai Gubernur Jawa Barat.

“Penangkapannya tidak kita persoalkan. Tapi, kita sesalkan pernyataan kepala daerah seolah-olah sangat sinis terhadap Ormas,” kata Razman, didampingi Ketua DPD GRIB Jaya Sumut, Samsul Tarigan dalam jumpa pers yang digelar di Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/4/2025).

“Atas pesan bapak Ketum, meminta kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jabar untuk bekerja sesuai dengan Tupoksi selaku Pamong Praja."

“Yang perlu diingat, kewenangan masalah hukum ada di kepolisian. Kalau ada kegaduhan, ada masalah oleh kader-kader ormas termasuk GRIB, jika itu melanggar hukum, kami persilakan pihak berwajib memprosesnya,” papar Razman Nasution.

Sebelumnya, GRIB Jaya menjadi sorotan karena dinilai menimbulkan keresahan.

Kemudian, muncul seruan agar Dedi Mulyadi membubarkan ormas tersebut.

Meski begitu, Dedi Mulyadi mengaku tak bisa sembarang membubarkan GRIB Jaya karena masalah premanisme.

Ia mengatakan, ketika berbicara premanisme, maka tidak serta merta itu mencakup kelembagaan.

Hal ini Dedi ungkapkan ketika ditanya soal beberapa anggota dari sebuah ormas yang melakukan premanisme hingga membakar mobil polisi di Depok.

Ormas tersebut diketahui bernama GRIB Jaya, ormas yang sebelumnya juga secara terang-terangan mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi soal premanisme.

"Pertama kita ini kan berbicara persoalan premanisme, kita bicara premanismenya, bukan kelembagaannya," kata Dedi dalam unggahan media sosialnya, Rabu (23/4/2025).

Menurut Dedi, tindakan premanisme itu yang harus dilawan.

Ketika berbicara tentang ormas, lanjutnya, premanisme ini lebih bersifat perorangan.

Dengan demikian, Dedi tidak bisa sembarangan memberikan sanksi kepada ormas yang dimaksud.

"Pertama kan tindakan itu sifatnya perorangan, bukan kelembagaan, karena tindakan itu adalah sifatnya perorangan, maka hukumnya menjadi hukum perorangan, bukan hukum kelembagaan," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Respons Santai Dedi Mulyadi yang Diultimatum GRIB Jaya: Tak Akan Dengarkan Ancaman dari Siapa pun, .

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved