Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 133 Kurikulum Merdeka: Struktur Teks Biografi

TRIBUNSUMSEL.COM- Buku bahasa Indonesia kelas 10 halaman 133 kurikulum merdeka, berisi penugasan kepada siswa untuk melengkapi Tabel 5.5 struktur teks biografi R.A Kartini.

Terdapat 3 struktur teks biografi R.A Kartini di tabel 5.5 yang harus dilengkapi peserta didik.

Kunci jawaban dibuat berdasarkan Cergas Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan yang ditulis oleh Fadhilah Tri Aulia dan Sefi Indra Gumilar.

Inilah kunci jawaban soal bahasa Indonesia kelas 10 halaman 133 kurikulum merdeka.

1. Struktur teks: Orientasi

•Nomor paragraf: Paragraf 2

•Kalimat: Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa. la merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara segera setelah Kartini lahir. Kartini adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama.

•Alasan: mencakup pengenalan tokoh dan latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan pada bagian selanjutnya.

2. Struktur teks: Permasalahan atau peristiwa penting

•Nomor paragraf: Paragraf 3

•Kalimat: Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong.
Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi. maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura.
Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

•Alasan: Karena merupakan rangkaian peristiwa, yaitu kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Bagian ini disusun secara kronologis sesuai urutan waktu. Terkadang, penulis juga menyertakan beberapa komentar pada bagian-bagian tertentu dalam kronologi peristiwa.

3. Struktur teks: Reorientasi

•Nomor paragraf: Paragraf 11

•Kalimat: Sudah sepantasnya kita mengenang jasa R.A.Kartini. Semangat dan jasanya dalam memperjuangkan kaum wanita agar mendapatkan pendidikan tidak sepantasnya kita lupakan. Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita-wanita Indonesia dapat memperoleh pendidikan yang lebih baik.